Penuai Dalam Ladang TUHAN; Kehidupan Pekerja Kristus Penuai yang Diperlengkapi
Pelajaran dan Penerapan yang Saya Dapatkan Dari Buku Penuai yang Diperlengkapi Bab 1 dan 2 (Leroy Eims dan Randy Eims) diterbitkan Yayasan Gloria dan Katalis.
Menurut Matius 9:36-38 istilah pekerja dapat dimengerti sebagai berikut;
- 1. Buruh tani
- 2. pekerja upahan
- 3. berdebu
- 4. kotor
- 5. panas
- 6. berat
- 7. sulit
- 8. kerja keras
- 9. tidak terhormat
1. Melihat permasalahan zaman dengan baik (tidak menghasilkan pekerja yang sungguh-sungguh)
Pelajaran yang saya dapatkan, Bab 1 dimulai dengan pernyataan muak dari nabi Habakuk dengan masyarakat yang ia lihat. Hal 9,
“Nageri itu diliputi kekerasan. Pengadilan bobrok. Korban dihukum berat dan penjahat malah kerap dibebaskan. Bisnis dilakukan dengan curang. Kubu-kubu di ranah agama dan politik begitu kuat memisahkan warga negara yang satu dengan yang lainnya. Masyarakat tampaknya benar-benar tak terkendali.”
“Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, nabi Habakuk mengamati masyarakat di sekitarnya dan menjadi muak dengan yang dilihatnya. Ia lalu dengan berani berseru kepada Allah, “Tuhan,…. Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!” (Habakuk 3:2). Itulah seruan bagi terjadinya kebangunan rohani.”
Untuk bisa mengerti istilah hamba TUHAN secara spesifik dan menerapkannya dalam kehidupan saya. Maka saya tidak dapat memakai istilah pemimpin. Meskipun istilah ini baik, bagus dan menyenangkan bahkan mengangkat saya yang bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa yang layak dihormati karena dunia mengajarkan bahwa untuk menjadi pemimpin butuh proses yang panjang, hormatilah saya karena tidaklah mudah untuk bisa sampai di titik ini.
Mungkin di sini, anda bingung. Maka akan saya jelaskan.
Pemimpin adalah dia yang mengarahkan, tidak peduli dengan apa yang terjadi pada dirimu, yang terpenting lakukan apa yang pemimpinmu perintahkan. Untuk mendapatkan yang terbaik bagi dirinya dan cita-citanya. Dan akan berdampak pada dirimu juga. Inilah yang saya cermati dari buku kepemimpinan ala dunia, ala kehidupan yang tidak berpusat pada Kristus. pemimpin selalu berpusat pada dirinya, aku adalah aku bagi diriku sendiri.
Orang percaya yang memakai istilah pemimpin yang melayani, bisa saja berkata bahwa saya memimpin seperti Kristus, yaitu melayani. Tetapi siapa yang dapat melihat hati, siapa yang dapat menjamin dalam praktik kepemimpinannya bahwa benar-benar kepentingan Kristus yang ia kerjakan, ketika istilah pemimpin yang indah menjadi kesukaannya.
Melalui buku penuai yang diperlengkapi, saya dibukakan satu kebenaran yang tidak pernah saya pikirkan selama ini, tidak pernah saya renungkan selama ini tentang Hamba TUHAN. Melalui buku ini, dan diskusi yang dilakukan bersama teman-teman, saya mendapati kebutuhan mendesak yang dimulai dari istilah yang harus kita pakai dalam pelayanan, yang pastinya dari istilah inilah yang akan menjadi pondasi yang kokoh dalam praktik pelayanan saya.
Jujur, karena buku ini saya agak anti dengan kata pemimpin yang banyak orang percaya sukai. Dipakai dalam dunia-dunia pelayanan Kristen. Bahkan tidak jarang mereka membanggakan istilah ini, yang dikenakan pada mereka yang mengaku mereka adalah hamba-hamba Tuhan. Karena sekali lagi istilah ini mengangkat drajat seseorang dari yang bukan siap-siap menjadi siap-siapa aku yang layak dihormati. anroposentris.
Beberapa orang, bahkan saya rasa sangat banyak yang berpikir seperti ini. Saya harus menjadi pekerja di gereja, melayani untuk bisa naik ke jabatan berikutnya. Jadi istilah pekerja menjadi sangat rendah dan banyak orang-orang yang mengaku pelayan Tuhan, enggan untuk mengenakan istilah pekerja pada diri mereka. Padahal istilah ini langsung keluar dari Kristus.
Saya sangat suka bahkan mendoakan dan bergumul untuk benar-benar dengan rendah hati dan kemurnian yang dari Tuhan untuk mengenakan istilah pada diri saya sebagai pelayan Tuhan, saya adalah hamba Tuhan seorang pekerja Kristus, penuai yang harus terus diperlengkapi sampai akhir hidup saya. Roh Kudus terus mengingatkan saya dan memperlengkapi saya melalui orang-orang yang cinta pada Tuhan, melalui pemuridan seumur hidup.
2. Berdoa bagi pekerja dan saya lah jawaban doa itu
Pada Bab 1, diberikan judul “Hidupkanlah Pekerjaan-MU” di mana bagian ini membawa saya untuk berdoa bagi penuai. Yesus dengan nada yang sedih penuh belas kasihan.
Matius 9:36-38 (TB) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Di halaman 17, “Ladang yang demikian luas penuh tuaian! Yesus masih menantang kita (saya secara pribadi) untuk berdoa bagi para pekerja yang akan menuai di ladang dunia yang luas ini! Dua hal terjadi jika kita menerima tantangan Yesus untuk berdoa bagi para pekerja. Pertama, Allah menjawab doa kita dengan mengirim para pekerja itu. kerinduan-Nya jauh melebihi keinginan kita untuk membawa tuaian. Namun, ada juga akibat lain yang menarik: ketika kita berdoa bagi para pekerja, hati kita sendiri tergerak untuk menjadi pekerja itu!.”
Berdoa dengan serius dan konsisten, untuk para pekerja yang akan diutus oleh Kristus kepada dunia, ke dunia pelayanan. Pekerja-pekerja yang diperlengkapi, dimuridkan, cinta pada Kristus taat, dan mau hidup menyangkal diri. Berdoa bagi diri sendiri, untuk diberikan kekuatan, untuk tetap kuat di jalan salib, diperlengkapi meskipun melelahkan.Hidup sayalah jawaban doa, bagi para pekerja. Kiranya Roh Kudus memampukan saya.
Tentang berdoa bagi para pekerja pada tahun 2020, saya ditegur oleh Tuhan, saya terus berdoa bagi suku-suku yang diabaikan. Saya berdoa agar orang lain diutus, ke suku yang diabaikan, saya berdoa agar orang lain yang diutus. Sampai pada suatu ketika, Tuhan menegur saya, memberikan saya pengertian untuk memberikan diri saya, sayalah jawaban doa saya, sayalah penuai yang harus diperlengkapi dan siap untuk diutus. Andalah orang itu.
Pada Bab 2 Leroy Eims dan Randy Eims, memberikan penjelasan yang sangat jelas tentang halangan-halangan sehingga hari-hari ini pekerja begitu sedikit. Dengan judul Bab 2, “Kurangnya Pekerja”
3. Pekerjanya yang sangat sedikit
Pada halaman 19, dijelaskan dengan baik, untuk direnungkan dan untuk melihat kedalaman diri. Saya dibawa untuk mengerti akan kebutuhan mendesak dari Kekristenan sepanjang abad. Sampai hari ini saya hidup.
“Pekerja sedikit. Sedikit pada masa Yesus, sedikit pula pada masa ini. Pengunjung gereja banyak, program-program, seminar; konferensi, sekolah Kristen juga banyak. Namun, pekerja sedikit.”
Banyak orang suka menjadi pemimpin yang tidak melayani. Banyak pendeta yang tidak memuridkan, banyak orang-orang yang sudah dimuridkan tidak memuridkan kembali. Demikianlah fakta yang saya lihat. Bahkan diri saya sendiri selalu tergoda, terdistraksi, dan dialihkan fokus untuk tidak memuridkan. Saya dipanggil dipemuridan pada tahun 2017, sampai hari ini 2022, saya masih dimuridkan dan yang saya tahu dan yang saya tangkap pemuridan merupakan pelatihan seumur hidup saya.
Untuk menjadi pekerja yang benar-benar menuai, melatih orang-orang untuk melatih lagi orang-orang. Saya harus mengerti dengan baik bahwa pekerja sangatlah sedikit, di satu sisi ini menyedihkan dan di satu sisi saya sangat mengerti Yesus berkuasa untuk mengerakkan orang-orang muda yang benar-benar saya doakan, saya berikan hidup saya yang telah menikmati Kristus untuk mereka dapat mengenal Yesus melalui diri saya. Saya muridkan pribadi ke pribadi untuk menjadikan penuai yang terus diperlengkapi.
Banyak orang ingin memimpin dengan prinsip “akulah pusat kepemimpinan,” tidak mau melayani pribadi ke pribadi, membagi hidup, mengobrol tentang Kristus secara mendalam dan intens. Dan hidup untuk membawa pribadi bertumbuh menjadi seperti Kristus secara konsisten. Orang lebih suka dengan jabatan, seperti pemimpin, seperti majelis, seperti penatua, seperti pendeta atau yang sekarang disingkat PS. Mereka suka aktifitas rohani yang banyak dan melelahkan. Sehingga begitu sulit mencari orang-orang yang seperti tertulis di dalam buku. Hal 20 paragraf 1.
“Cobalah bayangkan dampak gereja bagi lingkungannya jika setiap anggota gereja berkualitas secara rohani, memiliki dedikasi tinggi, serta penyerahan diri kepada Kristus dan kehendak-Nya. Apa jadinya jika pekerjaan Kristus tidak hanya ditangani oleh beberapa orang professional – para pemimpin gereja yang ditahbiskan – tetapi oleh ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan orang awam yang sangat terlatih, termotivasi, dewasa, berbuah dan diperlengkapi, gereja kita memerlukan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka – para pekerja yang setelah meninggalkan gedung gereja setiap minggu, berkarya ditengah masyarakat dengan hasrat yang besar untuk mengenal dan membuatnya Yesus dikenal.”
Permasalahan esensialnya, ada di halaman 19, di dalam buku ini dengan jelas memberikan gambaran yang baik. untuk kita tetap berhati-hati, yaitu tentang;
“Iblis memutuskan untuk menyerang bagian paling strategis dalam kebangunan rohani dan penginjilan, menurut anda di mana ia akan menyerang? Di mana ia akan memusatkan usahanya? Akankah ia mengerahkan kekuatannya ada hal-hal yang tidak penting? Tidak, ia akan menyerang titik nadi. Seperti seekor anjing gila, ia akan menyasar pembuluh darah di leher, menghantam bagian paling menyakitkan.”
Anda dapat merenungkan dan membayangkan, setan dapat memakai bagian dari kehidupan terdalam kita, masa lalu kita dan lain-lain untuk menjatuhkan. Permasalahan apa yang ada di dalam diri anda yang belum diselesaikan, selesaikan itu di hadapan Kristus, di bawah kaki salib-Nya.
Selanjutnya, mengapa pekerja sedikit, begitu banyak dari kita yang berfokus pada hal-hal yang tidak esensial. Kita di abad ini lebih banyak menghabiskan waktu di depan HP, laptop dan TV. Kita mengabaikan Alkitab kita, kita jarang berdoa, kita tidak pernah benar-benar merasakan kehadiran Tuhan dalam keseharian kita.
Di halaman 28 dengan baik, saya mendapatkan teguran yang memberikan saya wawasan dan untuk selalu kembali ke pondasi Kekristenan saya, saya sebagai pekerja, penuai yang terus diperlengkapi.
“Kita bukannya membaca Alkitab, kita justru membaca buku-buku tentang Alkitab, bukanya berdoa, kita malah khawatir. Bukannya bersaksi, kita menentramkan hati nurani kita dengan menggaji pendeta untuk melakukannya bagi kita. Dan, kita dengan aktivitas kita sendiri. kita menyukai hal-hal rumit. Jalan keluar yang diberikan Yesus tampaknya terlalu sederhana.”
Demikianlah permasalahan kita, Kekristenan kita. Baiklah melalui pembelajaran pribadi saya di dalam buku penuai yang diperlengkapi ini. Anda dan saya dapat memikirkan kembali apa yang penting dan tidak penting. Kita dapat mengerti bahwa pekerja Kristus sangatlah penting. Mereka adalah kita, anda saya berdoa kiranya anda menjadi pekerja Kristus.
Orang-orang yang memiliki dedikasi tinggi untuk memperkenalkan Kristus, untuk memuridkan pribadi ke pribadi, berbagi hidup dan berdoa untuk kebangunan rohani. Di mana seorang Pribadi bertumbuh semakin mengenal Yesus, menikmati Yesus dan pada akhirnya memperkenalkan Yesus, menjadi pekerja yang diperlengkapi dan memperlengkapi sampai akhir kehidupan.
Yesaya 50:4 (TB) Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Mari kita berdoa; Tuhan, jadikan aku jawaban doaku tentang pekerja Kristus, tentang penuai Kristus. Jadikan juga orang-orang yang membaca tulisan ini pekerja-Mu dan penuai yang diperlengkapi terus menerus. Dalam kasih karunia tolong kami mengerti kehendak-Mu, tolong kami memahami kebutuhan mendesak akan pekerja yang diperlengkapi untuk melayani orang lain. Pekerja yang berkenan dihadapan Tuhan, pekerja yang membenci dosa, hidup kudus, saleh, dan mengasihi jiwa-jiwa seperti Yesus. Salibkan kami, matikan kami atas dosa dan bangkitkan kami dalam Kristus. Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Penuai Dalam Ladang TUHAN; Kehidupan Pekerja Kristus Penuai yang Diperlengkapi"
Silahkan Berkomentar