Saat Teduh Adalah; Bagaimana Melakukan Ibadah Pribadi yang Menyenangkan?
Saat Teduh Adalah; Bagaimana Melakukan Ibadah Pribadi yang Menyenangkan?
Lukas 4:4 (TB) Jawab Yesus kepadanya: ”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”
Kita harus melawan setan yang selalu berkhotbah kepada kita setiap hari, agar kita memuaskan keinginan daging yang sesat dan menjauhkan kita dari TUHAN. Dengan cara menanamkan ayat-ayat Alkitab di dalam pikiran kita. Biarlah diri kita sendiri, mengkhotbahkan Injil kepada diri sendiri setiap hari, setiap saat ketika kita berdiam dan merenung.
Terus hidup dengan relasi yang indah dan menyenangkan bersama Allah, dalam kemuliaan dan kekudusan yang dianugerahkan kepada kita, orang percaya. Inilah saat teduh.
Mengkhotbahkan Injil kepada diri sendiri, berarti mengkhotbahkan Kristus kepada diri sendiri.
Yohanes 6:35 (TB) Kata Yesus kepada mereka: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yohanes 4:13-14 (TB) Jawab Yesus kepadanya: ”Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Seorang Chinese membuat semboyan ini dalam bahasa Inggeris, “No Bible, No Breakfast! Yang berarti, “Tidak boleh makan sarapan sebelum membaca Alkitab!”.
Saat Teduh adalah saat di mana kita berdiam diri dan memberi makan kepada kerohanian kita dengan firman Tuhan. Dengan cara membaca Alkitab secara perlahan. Merenungkan ayat Alkitab secara perlahan dan berdoa dengan Alkitab setiap kali kita mendapatkan prinsip hidup melalui pasal maupun ayat yang kita baca dan renungkan.
Salah satu alasan orang Kristen benar-benar kerdil secara rohani, sangat mudah tersinggung, marah, mudah digoda, mau dipakai setan sebagai alatnya untuk terus menikmati dosa dan tidak melaksanakan rencana TUHAN bagi hidupnya.
Baca Juga: Renungan Kolose 3:16
Kehidupan yang tidak bertumbuh secara rohani, kehidupan didasarkan pada hati dan perasaan. Karena orang Kristen mengabaikan saat teduh, mereka tidak pernah benar-benar mengenal Yesus dan hidup untuk tujuan semakin serupa dengan Yesus di dalam kenikmatan kasih karunia-Nya.
Secara praktis saat teduh adalah ibadah pribadi, menyembah Tuhan secara pribadi melalui berdoa secara pribadi dan mempelajari Alkitab secara pribadi. Ada beberapa poin manfaat dari saat teduh, yang saya dapatkan. Ini tidak mutlak, jika anda mau menambahkannya, silahkan tulis di komentar.
Konteks pengetahuan;
1. Mengetahui isi Alkitab yang sangat kompleks.
2. Mengetahui sifat-sifat Allah yang ada di Alkitab.
3. Mengetahui sifat manusia melalui Alkitab.
4. Melihat realitas dunia di mana kita berada saat ini.
5. Mengetahui proses karya penebusan yang Allah kerjakan selama berabad-abad.
6. Mengetahui bahwa manusia benar-benar hidup dalam kematian dosa.
Konteks kerohanian;
1. Mengenal Allah dan dapat bersekutu dengan Allah.
2. Merenungkan Injil, Yesus yang telah disalibkan dan bangkit.
3. Dibebaskan dari kuasa doktrin setan yang setiap hari diajarkan kepada kita oleh setan dan budaya dunia kita berada atau lingkungan kita.
4. Mendapatkan kuasa untuk mengalahkan dosa, sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan.
5. Semakin membenci dosa dan berjuang mengalahkan keberdosaan dalam diri mengenal diri sendiri dan bertobat.
6. Mendapatkan damai sejahtera dari surga, bersukacita dan membagikan sukacita kepada mereka yang menginginkan Tuhan dalam hidup mereka.
Ketika saya melakukan saat teduh
Setiap kali saya melakukan saat teduh, hal utama yang saya pikirkan selalu Injil. Secara singkat Injil adalah tentang Yesus yang disalibkan dan bangkit. Dan ini menunjukkan identitas diri saya, saya yang telah disalibkan bersama Yesus dan dibangkitkan bersama Yesus untuk hidup baru dalam kasih karunia yang melimpah dalam Dia. Inilah yang pertama kali saya pikirkan sebelum saya masuk ke dalam pembacaan Alkitab.
Saya selalu memilih satu kitab untuk saya pelajari secara mendalam, saya renungkan, saya pikirkan dan saya baca berulang-ulang. Ketika saya menulis artikel ini, saya sedang merenungkan kitab Markus. Jadi saya membacanya secara berurutan dan merenungkannya dan berdoa berdasarkan setiap ayat yang telah saya baca dan renungkan.
Ketika saya mendapatkan pengertian melalui kitab yang saya pelajari, yang saya maksud dengan pengertian adalah mengenal sifat Allah dan perintah Allah melalui kitab yang saya pelajari.
Saya berpikir untuk taat, lalu bergumul melihat kecenderungan saya yang bertentangan dengan apa yang Allah inginkan. Saya berjuang mengalahkan natur saya yang berdosa. Dan saya bergumul dengan takut dan gentar. Di dalam doa-doa yang saya ucapkan di dalam hati dan pikiran saya, dengan mata yang terbuka dan diri yang terdiam.
Contohnya, di dalam kitab Markus, mulai dari pasal 2, pasal 3 dan seterusnya, anda akan dibawa oleh penulis betapa Yesus disibukkan dengan pelayanan yang ada, pelayanan yang sangat banyak dan itu terlihat melelahkan. Saya bertanya apa yang membuat Yesus tetap melayani, meskipun secara fisik Ia kelelahan.
Jawabnya;
- Pertama karena, Ia selalu menyediakan waktu di tempat sepi utuk bersekutu dengan Allah Bapa. Dia menikmati relasi yang indah dalam kekudusan, Ia mengasihi Allah Bapa dan Allah Bapa benar-benar berkenan kepada-Nya.
- Kedua karena, Yesus berbelas kasihan kepada orang-orang yang Ia layani, jadi pelayanan yang Ia kerjakan tidak berpusat pada diri-Nya. Melainkan Allah Bapa, karena sebelum Ia melayani dan setelah Ia melayani selalu saya Allah Bapa menjadi fokus utama diri-Nya, untuk ditemui di tempat sepi. Yesus melakukan saat teduh.
Maka saya mendapati pelajaran penting melalui kitab Markus, tentang belas kasihan Kristus sebagai pondasi dari kasih saya kepada sesama saya. Dan bersekutu dengan Allah walau pun sangat sibuk. Pelajaran inilah yang dipastikan memuaskan jiwa saya, memberikan kekuatan yang melimpah bagi diri saya dan jiwa saya berkobar-kobar ketika mereungkannya.
Lalu saya langsung merenungkan ke bagaimana Yesus memberikan diri-Nya, menerima dosa dan semua hukuman dosa sehingga saya dilayakkan untuk memikirkan kekudusan dan kemuliaan Allah. Inilah yang menbuat saya benar-benar bersyukur. Lalu saya berdoa dengan cara memikirkan setiap ayat yang saya baca saat itu dan telah saya baca di waktu-waktu yang lalu.
Hal paling penting bagi saya, yang saya lakukan 3 tahun terakhir (07/04/2022) pada saat saya melakukan ibadah Pribadi/saat teduh adalah merenungkan Kristus. Apa pun kitab yang saya pelajari, saya selalu datang kepada Injil. Atau mempelajari Alkitab dari lensa Injil, atau kacamata Injil atau cara pandang Injil. Saya harap anda mengerti maksud saya. Bahwa Injil Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan Kekristenan kita, Dialah Roti hidup yang mengeyangkan, Dialah Air kehidupan yang memuaskan yang haus.
Langkah-langkah untuk bersaat teduh
Sama seperti Yesus yang pagi-pagi benar berdoa dan datang ke tempat sepi. Demikianlah saat teduh yang sangat baik di lakukan pada pagi hari.
Markus 1:35 (TB) Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Mengapa harus pagi hari? Karena pagi hari masa di mana kita dapat dengan tenang dalam sepi untuk memikirkan Yesus. Ini sama seperti apa yang Yesus lakukan. Dan banyak para murid Kristus yang setia, membuktikannya.
Sebenarnya tidak harus pagi, saya seringkali lebih lama melakukan ibadah pribadi saya pada malam hari. Tetapi ketika saya berusaha melakukannya lebih lama di pagi hari, itu lebih nikmat, karena selain tubuh saya telah beristirahat, ada sifat-sifat Allah yang saya renungkan dan itu memberikan kekuatan baru bagi jiwa saya, bagi Roh saya untuk melangkah sepanjang hari.
Saat teduh juga dapat anda lakukan di siang hari, di dalam kelas anda, di mana pun. Bagaimana caranya.
Hafalkan ayat Alkitab, sehingga ketika anda harus beristirahat, sendiri, tidak ada teman di ajak bicara misalnya di kampus. Maka anda dapat membawa pikiran anda dengan sengaja memikirkan ayat Alkitab yang anda hafalkan. Dan berdoa di dalam hati berdasarkan ayat tersebut. Betapa ini menyenangkan.
Ketika sudah menyediakan waktu khusus. Misalnya jam 4 pagi, saya biasanya malam hari tapi sekarang sedang berjuang di pagi hari.
- Siapakan buku tulis bisa juga laptop anda. Untuk menulis setiap penemuan anda ketika merenungkan ayat Alkitab.
- Siapkan Alkitab cetak.
- Tentukan kitab nama yang akan dipelajari dengan rutin
- Jauhkan HP anda dari hadapan anda, benda ini seringkali dipakai setan untuk saya tidak fokus melakukan ibadah pribadi.
- Bacalah perlahan-lahan setiap ayat Alkitab, biarkan setiap kata meresap ke dalam kepala anda dan nikmatilah itu.
- Berhenti sejenak dan renungkan. Pikirkan, pertanyakan, dan jawablah setiap pertanyaan tersebut dengan cara mencari bagian lain di Alkitab yang berbicara tentang persoalan yang sama.
- Baca ulang-ulang.
- Jangan biarkan pikiran anda memikirkan hal lain. Teruslah arahkan pada setiap ayat Alkitab. Ini pergumulan kita melawan daging yang tidak suka dengan firman Tuhan.
- Teruslah bawa pikiran anda untuk memikirkan ayat Alkitab yang anda baca.
- Berdoalah sehingga Roh Kudus memberikan pengertian dari ayat yang telah anda renungkan.
- Kita tidak akan dapat mengerti hikmat Allah dengan cara kita yang sesat. Kita hanya orang berdosa yang selalu memerlukan kasih karunia untuk dapat mengenal Allah dan dapat berjalan di jalan-Nya yang indah dan penuh sukacita.
- Merenungkan dosa diri sendiri dan berdoa untuk sungguh-sungguh meninggalkan setiap dosa yang bercokol di dalam diri. Ketika bersaat teduh, ketika Firman mengkritik cara hidup kita, membawa kita pada perintah.
- Baiklah kita dengan rendah hati bertobat dan meminta kekuatan dari Tuhan untuk terus hidup dalam kekudusan (2 Timotis 3:16).
- Saat teduh merupakan pondasi dari hidup kudus, untuk membawa kita sepanjang hari merenungkan Kristus dan hidup untuk melakukan apa yang Ia inginkan. Maka sediakanlah waktu khusus untuk bersaat teduh.
Membaca buku sebagai sumber daya tambahan saat teduh
Saya sangat suka membaca buku, ini bagian yang juga saya sukai ketika saya melakukan saat teduh. Saya sangat merekomendasikannya kepada anda. Membaca buku dapat memperkaya pengetahuan Alkitabiah ketika buku yang anda baca benar-benar berpusat pada Kristus, ketika renungan yang anda tidak memuliakan manusia berdosa.
Bacalah buku setelah anda merenungkan ayat Alkitab, bacalah buku untuk membawa anda melihat bagaimana orang-orang yang lebih dulu hidup bergumul bersama Allah, mereka yang merenungkan Injil dan menuliskan setiap hal tentang Allah dan kehidupan yang berjalan bersama Allah.
Renungan-renungan yang berpusat pada Injil, saya sangat merekomendasikannya untuk anda. tulisan-tulisan orang Puritan dari Inggris, renungan Charles Spurgeon, dan tulisan lainnya yang benar-benar membawa anda pada pengenalan akan Kristus, saya sangat merekomendasikan setiap buku yang mereka tulis.
Sejauh ini, ada banyak buku yang telah saya baca yang membawa saya terus bertumbuh untuk mengenal Tuhan. Salah satu Penulis Kristen yang berpusat pada Injil yang cukup terkenal Bernama Timothy Keller, buku-bukunya telah membawa saya memahami Injil secara praktis dan mendalam. Ini hanya salah satu.
Jika anda memang ingin bertumbuh melalui buku-buku, saya sangat berharap anda mencari sendiri. setiap sumber daya yang sangat banyak di dalam dunia sekarang. Melalui internet dan buku-buku yang dapat anda beli dan baca. Teruslah haus akan kebenaran, teruslah bertumbuh.
Lakukanlah sekarang jangan tunda!
Sekarang, setelah anda membaca artikel ini, segeralah lakukan saat teduh pribadi. Pada dasarnya ketika ini benar-benar anda lakukan dengan hati yang berpusat pada Injil, bukan diri sendiri. akan sangat menyegarkan diri anda, anda akan lebih bersemangat, memiliki belas kasihan dan di dalam anda akan terus mengalir air kehidupan yang menyegarkan lingkungan anda.
Baca Juga: Renungan Markus 10:42-45
Roh Kudus, kiranya memampukan anda, saya dan orang-orang Kristen untuk hidup sebagai orang-orang yang melakukan ibadah Pribadi. Mengenal Yesus, menikmati Yesus dan memberitakan Yesus melalui kehidupan sesuai dengan konteks masing-masing.
Anda dapat langsung mencoba bersaat teduh sekarang berdasarkan Markus 3
MARKUS 3 (TSI) Terjemahan Sederhana Indonesia
Yesus menyembuhkan orang yang tangannya lumpuh sebelah pada hari Sabat
1Ketika Yesus masuk lagi ke salah satu rumah pertemuan orang Yahudi, di situ ada seorang laki-laki yang salah satu tangannya sudah lumpuh. 2Ada juga beberapa orang Farisi yang sedang mengawasi Yesus. Karena mereka sudah merencanakan bahwa jika Dia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, mereka akan melaporkan Dia kepada pemimpin-pemimpin Yahudi.
3Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Mari berdiri di depan sini.” 4Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Menurut Hukum Taurat, apa yang boleh kita perbuat pada hari Sabat? Apakah kita diizinkan berbuat baik, atau berbuat jahat? Apakah kita diizinkan menyelamatkan nyawa orang, atau membunuh?” Tetapi tidak ada yang menjawab.
5Yesus memandang orang-orang di sekeliling-Nya dengan marah sekaligus sedih karena mereka begitu keras kepala. Kemudian Dia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Luruskanlah tanganmu ke depan.” Dia pun meluruskan tangannya yang lumpuh dan saat itu juga sembuhlah tangannya, menjadi sekuat tangan sebelahnya! 6Orang-orang Farisi keluar dari rumah pertemuan itu dan segera bertemu dengan kelompok pendukung raja Herodes untuk merencanakan cara membunuh Yesus.
Yesus menyembuhkan banyak orang di tepi danau
7Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan tempat itu dan pergi ke Danau Galilea. Banyak orang dari provinsi Galilea dan Yudea mengikuti mereka. 8Ada juga yang datang dari Yerusalem, daerah Idumea, daerah sebelah timur Sungai Yordan, dan dari daerah sekitar Tirus dan Sidon. Mereka semua datang karena sudah mendengar tentang hal-hal luar biasa yang Yesus lakukan.
9-10Orang-orang yang sakit di antara mereka berdesak-desakan mendekati Yesus supaya bisa menyentuh Dia, karena sebelumnya Dia sudah menyembuhkan banyak orang. Oleh sebab itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tolong siapkan perahu, supaya Aku mengajar dari atas perahu itu. Karena kalau Aku mengajar dari sini, bisa saja Aku terimpit oleh orang banyak itu.” 11Di antara orang banyak itu ada juga yang dikuasai oleh roh-roh jahat. Waktu roh-roh jahat itu melihat Yesus, orang-orang yang mereka kuasai langsung menjatuhkan diri di depan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” 12Tetapi Yesus melarang roh-roh jahat itu dengan tegas supaya tidak memberitahukan tentang diri-Nya.
Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi rasul-Nya
13Sesudah itu, Yesus naik ke atas bukit, dan Dia memanggil dua belas orang yang sudah Dia pilih. Lalu mereka datang kepada-Nya. 14Dia mengangkat mereka sebagai rasul-rasul-Nya untuk menyertai Dia dalam pelayanan dan untuk diutus menyebarkan berita keselamatan. 15Dia juga memberikan kuasa kepada mereka untuk dapat menyembuhkan penyakit dan mengusir setan-setan.
16Nama kedua belas rasul yang dipilih itu adalah sebagai berikut:
Simon (yang Yesus beri nama baru Petrus),
17kedua anak Zebedeus, yaitu Yakobus dan Yohanes (yang juga Yesus beri nama baru yaitu Boanerges, artinya anak-anak guntur.)
18Lalu yang lainnya Andreas, Filipus,
Bartolomeus, Matius,
Tomas, Tadeus, Yakobus anak Alfeus, Simon orang Kanaan,
19dan Yudas yang berasal dari desa Kariot. Dialah yang kemudian mengkhianati Yesus.
Ahli-ahli Taurat menghina Yesus
20Sesudah itu Yesus kembali ke rumah yang biasa Dia tinggali. Tetapi banyak orang berkumpul lagi di situ, sampai Yesus dan murid-murid-Nya sama sekali tidak sempat istirahat ataupun makan. 21Pada waktu itu ada beberapa orang yang mengenal Yesus berkata tentang-Nya, “Dia sudah gila.” Ketika keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka berjalan ke tempat itu untuk memaksa Yesus pulang.
22Ada juga ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem. Mereka berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh Beelzebul, raja para setan. Beelzebul itulah yang memberinya kuasa untuk mengusir setan-setan.”
23Maka Yesus memanggil orang banyak untuk berkumpul dan Dia berbicara kepada mereka, “Tidak mungkin Satanas mengusir roh-roh yang berpihak kepadanya.” Lalu Yesus mengajar mereka dengan menggunakan beberapa kiasan: 24-26“Kaki-tangan Satanas tidak mungkin terpecah-pecah dan saling melawan. Hal itu bisa digambarkan seperti satu negara atau satu keluarga: Kalau mereka saling melawan dan saling berperang, pasti negara atau keluarga itu akan hancur. Jadi jelaslah bahwa iblis tidak mungkin memberi kekuatan kepada-Ku untuk mengusir roh-roh yang berpihak kepadanya. Karena kalau itu terjadi, berarti kerajaan iblis sudah hancur. 27Aku di sini sebagai musuh iblis yang datang untuk merampas harta darinya. Tidak ada pencuri yang berani masuk begitu saja ke dalam rumah orang yang sangat kuat. Sebelum masuk, dia harus lebih dulu mengikat orang kuat itu, barulah dia bisa masuk ke rumahnya dan merampas barang-barangnya.
28“Aku menegaskan kepadamu: Allah bersedia mengampuni segala macam dosa manusia, termasuk segala bentuk penghinaan mereka terhadap-Nya. 29Tetapi orang yang menghina Roh Kudus tidak akan pernah diampuni oleh Allah untuk dosa besar itu. Mereka harus menanggung dosa itu selama-lamanya.” 30Yesus berkata begitu karena orang-orang sudah menghina Dia dengan berkata, “Yesus dikuasai roh jahat.”
Sifat orang-orang yang Yesus anggap sebagai keluarga-Nya
31Pada waktu itu juga, ibu dan saudara-saudara Yesus tiba di rumah itu dan menunggu di luar. Mereka minta tolong kepada orang untuk memanggilkan Dia. 32Saat itu Yesus sedang duduk di dalam rumah dengan dikelilingi banyak orang. Lalu ada orang yang berkata, “Guru! Ibu, dan saudara-saudarimu mau bertemu. Mereka sedang menunggu di luar.”
33Tetapi Yesus menjawab, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepada kalian orang-orang yang Aku anggap seperti ibu atau saudara dan saudari-Ku.” 34Lalu Dia memandang orang-orang yang duduk di sekitar-Nya dan berkata, “Mereka inilah yang Aku anggap sebagai ibu dan saudara-saudari-Ku, 35yaitu orang-orang yang melakukan kemauan Allah. Orang yang demikianlah yang Aku anggap sebagai ibu, saudara, dan saudari-Ku!”
Segala kemuliaan hanya bagi TUHAN.
Posting Komentar untuk "Saat Teduh Adalah; Bagaimana Melakukan Ibadah Pribadi yang Menyenangkan?"
Silahkan Berkomentar