Renungan Mazmur 9:20-21 Menyadari Status Sebagai Ciptaan
Ayat Alkitab Mazmur 9:20-21
Judul Renungan; Menyadari Status Sebagai Ciptaa
Mazmur 9:20-21 (TB) Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu! Biarlah mereka menjadi takut, ya TUHAN, sehingga bangsa-bangsa itu mengakui, bahwa mereka manusia saja. Sela
Celakalah kita yang ada di dalam tangan murka Allah, demikianlah manusia, semua yang lahir dari hatinya selalu memiliki kecenderungan untuk melakukan kejahatan. Kita tahu bahwa diri kita jahat, namun sulit bagi kita untuk mengakui kejahatan itu, karena kita masih berpikir, bahwa kita baik dan segala kemuliaan diri sendiri.
Dosa menjerat kita, bagaikan tali yang diikat pada leher budak yang tidak berdaya seperti binatang manusia itu dibuatnya. Dalam kesombongan dan keangkuhan kita, kita selalu menghibur diri dengan yang sia-sia, bahwa semuanya baik-baik saja. Kita dapat melihat kepalsuan dunia, tetapi di sisi lain kita ingin menikmati semua kepalsuan itu dan hidup di dalamnya.
Demikianlah lubang yang kita buat membenamkan diri kita dalam kesengsaraan yang sia-sia, keputusan yang kita buat sendiri. Kita kerjakan dengan segala kekurangan kita yang pada akhirnya menghasilkan frustasi.
Dunia tidak pernah benar-benar memberikan yang ia janjikan, tetapi manusia yang diperbudak dan mati dalam dosa, mengikuti sistem dunia dan filsafatnya. Terus mencari kepuasan itu, ia menindas, berlaku tidak adil dan melakukan berbagai cara agar mendapatkan yang sia-sia itu bagi dirinya. Sehingga manusia semakin jauh dari Tuhan.
Demikianlah Tuhan menyatakan diri-Nya, untuk menyelamatkan dan membinasakan. Sebab Ia adalah TUHAN yang kasih dan adil. Permohonan Pemazmur menunjukkan kepada kita, sifat Allah yang kontras, tetapi ini kesempurnaan dari Pribadi-Nya.
Tuhan telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Orang fasik kembali ke dunia orang mati, segala bangsa yang melupakan Allah.
Saudaraku, rasa tidak peduli pada Tuhan, keengganan untuk menyembah dan berdoa, tidak merenungkan Alkitab dan hati yang telah menjadi dingin terhadap Tuhan. Kita merasa baik-baik saja ketika tidak ada Tuhan, kita hidup sesuai keinginan kita dan berjalan dalam jalan yang kita buat. Maka kita benar-benar tersesat. Kita harus bertobat.
Yesus yang disalibkan adalah pencipta kita
Tuhan telah datang ke dalam dunia, Ia lebih dulu menundukkan kuasa yang bekerja dan membinasakan kuasa di dalam dunia ini. Dengan cara memberikan diri-Nya yang kudus, menerima semua hukuman dosa, Yesus dijadikan dosa, pencipta dunia ini merelakan diri-Nya untuk menjadi dosa supaya kita yang berdosa dibebaskan dari kutuk dosa dan dosa yang membinasakan.
Yesus adalah pencipta langit dan bumi, Dia adalah Allah Tritunggal di dalam Dia dunia ini diciptakan dan bagi Dia. Melalaui penyaliban Yesus, Allah menunjukkan bahwa Ia tidak akan pernah kalah, Ia dapat mengasihi dan berlaku adil secara bersamaan. Salib Kristus merupakan pertemuan di mana keadilan dan kasih Yesus dapat bertemu. Untuk menyelamatkan manusia berdosa yang layak binasa.
Inilah Injil yang akan mengubahkan hati, setiap hati yang diubahkan akan memancarkan kasih Kristus, demikianlah Yesus yang telah bangkit dari kematian. memberikan kepada kita kehidupan yang baru, ketika kita percaya. Melalui Injil kita dapat mengerti bahwa diri kita bukanlah pusat dunia ini, Yesus lah pusat dari segalanya.
Kita dapat mengerti bahwa kita adalah orang-orang yang diciptakan, diciptakan bukan untuk menikmati dunia ini, bukan untuk kejahatan dan segala hal yang salah menjadi kecenderungan hati. Kita bertobat dari dosa, bahkan dihidupkan kembali dari kematian kekal yang sejak dalam kendungan. Kita disadarkan bahwa kita ciptaan Allah, ditebus untuk melakukan pekerjaan baik, yang Ia persiapkan bagi kita.
Kita adalah ciptaan yang diciptakan untuk menyembah Dia, mengenal Dia melalui pengenalan kita pada Yesus Kristus. Bacalah Alkitab, renungkan Alkitab dan hafalkan ayat Alkitab sehingga kita dapat benar-benar mengenal Allah dan mengetahui sadar terus setiap hari bahwa kita ciptaan yang diciptakan untuk taat kepada Allah.
Baca Juga: Renungan Mazmur 9:12-13
Hanya ketaatan kepada Allah saja yang memberikan kepuasan, sukacita dan kegembiraan sejati. kita dapat mengerti hikmat yang dari Allah, bahwa hidup ini tidak dibuang untuk yang fana sia-sia, kita masuk ke dalam visi Kristus, bergumul untuk selalu dikuatkan dalam Kristus untuk semakin serupa dengan Dia dalam proses kehidupan yang singkat. Kita juga melayani Dia, membawa jiwa-jiwa kepada Yesus.
Tuhan mampukan kami, untuk selalu hidup berkenan kepada-Mu. Terimakasih untuk Firman yang menyadarkan kami, kami hanyalah ciptaan. Dan kemuliaan kami hanya ada di dalam-Mu, oleh sebab itu tolong kami untuk selalu mengenal-Mu di dalam kehidupan kami dan setiap hal yang kami lakukan hanya TUHAN saja dimuliakan. Dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 9:20-21 Menyadari Status Sebagai Ciptaan"
Silahkan Berkomentar