Renungan Markus 15:16-20 Makna Penderitaan dan Kematian Yesus, Ia yang Telah Disalibkan
Ayat Alkitab Markus 15:16-20
Judul Renungan; Makna Penderitaan dan Kematian Yesus, Ia yang Telah Disalibkan
Renungan 15 April 2022, bertepatan hari Jumat Agung
Markus 15:16-20 (TB) Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: ”Salam, hai raja orang Yahudi!” Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.
Sebelum Yesus disalibkan, inilah yang akan anda dan saya renungkan. Hingga kita benar-benar merenungkan juga bahwa akibat dosa yang adalah maut, begitu serius, dosa telah memisahkan dan menjadikan definisi dari kehidupan ini penderitaan yang sia-sia.
Segala hal yang dunia tawarkan, semua kenyamanan, dan semua pencapaian. Pada akhirnya benar-benar tidak berguna, ketika manusia tidak sampai pada Tuhan yang telah menciptakan mereka dan untuk Dia diri-Nya sendirilah manusia diciptakan.
Yesus yang disesah
Yesus disesah oleh serdadu-serdadu Romawi. Pada ayat 15, Yesus diserahkan oleh Pilatus untuk disesah. Untuk melihat kejadian ini, kengerian ini mari kita datang ke masa itu, ke masa di mana penyaliban adala kasus yang serius, hukuman yang serius dalam hal menjadikan hukuman benar-benar menderita sebelum ia mati, bahkan ini adalah kematian yang menderita dan perlahan-lahan untuk mati dalam penderitaan.
Markus 15:15 (TB) Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Saya harap dan sangat berharap anda dapat merenungkan penderitaan ini, anda dapat merasakan betapa cambuk yang bergigi, cambuk yang berasal dari tulang yang telah dijadikan seperti kail, ada bagian yang mengigit daging seseorang yang terkena mata cambuk dan ketika ditarik.
Gigitan itu merobek tubuh Kristus, demikianlah diulang-ulang pukulan yang benar-benar merobek setiap daging, dan aliran darah terus mencucur dari tubuh Yesus. ini adalah kesakitan yang tidak mampu saya bayangkan.
Ketika merenungkan ini, baiklah kita sadar, betapa besar dan beratnya hukuman dosa kita, betapa dosa telah menjadikan kita benar-benar terpisah dari Allah. Sehingga Yesus harus menerima semua hukuman dosa agar kita yang bersalah dibenarkan dan dosa kita ditimpakan kepada Yesus.
Ini adalah gambaran dari kebebasan kita dari keinginan daging yang menyesatkan. Demikianlah daging harus dimatikan, disobek oleh cambuk kudus dari Allah, kita harus benar-benar menderita, tetapi tidak menderita seperti Yesus, penderitaan kita sangatlah ringan, sebab hukuman kekal telah ditimpakan kepada Yesus sehingga kita tidak lagi perlu menerima hukuman kekal. tetapi daging kita yang suka dosa harus dimatikan.
Berdoalah untuk penyerahan diri, di hari ini, saat ini. Dia yang telah disiksa dan menderita. Telah memberikan kita kuasa agar tidak lagi diperbudak oleh keinginan daging. Sehingga kita memiliki kuasa untuk tidak menuruti keinginan daging, tetapi keinginan Kristus, dalam doa kita berjaga-jaga.
Untuk selalu menuruti kehendak Kristus, Dialah Gembala kita yang baik, kepada diri-Nya sendirilah Ia terus membawa kita dan menjadikan kita kudus untuk semakin serupa dengan Dia. Sekarang renungkanlah penderitaan itu dan bersyukurlah kepada Tuhan, karena pengorbanan yang benar-benar membebaskan kita dari segala kejahatan daging yang sia-sia dan membinasakan.
Dihina, disalibkan, dan menerima kemuliaan.
Selanjutnya, telah dihancurkan dengan luka sesah, lalu Ia diberikan kain ungu untuk menutupi tubunya yang hancur. Yesus, telah menerima hukuman ini baik itu dari orang-orang Yahudi yang telah menyerahkan-Nya dan orang-orang Romawi yang telah menyiksa-Nya.
Inilah yang Paulus Jelaskan, bahwa Injil kekuatan Allah, telah menyelamatkan orang Yahudi, dan yang bukan. Karena kitalah yang telah menyerahkan Dia, cambuk itu adalah dosa kita, kitalah yang telah meludahi Yesus dan mengolok-olok Dia.
Kita seringkali menyebut nama-Nya dengan sembarangan kita seringkali merasa bahwa Ia bukanlah Tuhan, kita tidak takut kepada Dia dalam kesesatan jiwa, dalam kematian kekal yang tertancap dalam diri kita sendiri.
Dia menjadi hina, di atas kepala-Nya diberikan mahkota duri yang menembus tenggorak kepala. Sehingga penderitaan itu bertambah, darah dari kepalanya kembali bercucuran. Dan mereka bahkan memukul Dia dengan tongkat. Kitalah yang melakukan semua itu, kitalah yang menghina Dia dan menjadikan Dia ada dalam penderitaan. Semua ini menunjukkan kasih setia yang besar, kerelaan yang mulia dan kudus.
Sebab Ia sendiri mengaku bahwa Ia datang bukan untuk dilayani. Melainkan melayani dan memberikan nyawa menjadi tebusan bagi banyak orang. Dan kitalah orang yang telah menerima penebusan dari Kristus.
Pada akhirnya, salib adalah tempat di mana penderitaan itu akan semakin menyakitkan. Ya, salib, Ia dibawa ke luar untuk disalibkan. Menjadi tontonan bagi banyak orang, menjadi sangat hina dan tidak berdaya. Ia menjadi dosa karena dos akita, di atas kayu salib kita melihat bahwa diri kitalah yang layak disalibkan.
Melalui penghinaan yang ditunjukkan kepada Yesus, menunjukkan kepada kita satu realitas. Bahwa kitalah yang hina itu, kitalah yang bobrok dan tidak layak diselamatkan. Melalui salib kita melihat pada akhirnya, bahwa dosa tidak pernah main-main dan berdukalah wahai orang percaya karena begitu serius setiap dosa yang ada di dalam hati anda.
Hanya ketika kita sekarang mengerti bahwa kita binasa, dengan segala dosa yang ada di dalam diri kita, dalam kecenderungan kita adalah membawa kita pada kebinasaan kekal. Tetapi karena kasih karunia kita diselamatkan karena percaya kepada Yesus, kita yang percaya telah dibenarkan. Sebab pengorbanan Kristus sangatlah sempurna.
Semua kutuk dosa, hutang dosa telah Yesus selesaikan di atas kayu salib (Yohanes 19:30). Marilah renungkan penderitaan Yesus, kehinaan Yesus dan salib Kristus. Karena segala kemuliaan ada di dalam penderitaan yang tidak seharusnya Yesus terima, karena Ia telah taat sampai mati disalibkan, Ia sekarang menerima kemuliaan di atas segala nama. (Filipi 2:8-10).
Kita dapat benar-benar bersukacita, bersyukur dan terus taat kepada Yesus di dalam Dia kita hidup untuk kemuliaan TUHAN sampai selama-lamanya. Roh Kudus memampukan kita Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Markus 15:16-20 Makna Penderitaan dan Kematian Yesus, Ia yang Telah Disalibkan"
Silahkan Berkomentar