Renungan Kolose 3:11 Kristus Adalah Semua Pribadi yang Menyatukan
Kolose 3:11 (TB) Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang yang tidak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Perperangan yang berhasil haruslah memiliki pemimpin yang memiliki kekuatan dan kuasa untuk menyatukan setiap pribadi yang memiliki konsep berbeda-beda. Demikianlah Kristus adalah pusat dari Kekristen yang menyatukan setiap Pribadi yang berbeda-beda dari berbagai suku bangsa.
Sehingga perperangan kita melawan kuasa setan, setan yang ingin jiwa-jiwa binasa, dapat kita menangkan. Saudaraku, kita harus bekerja keras untuk merebut jiwa sesama kita untuk masuk ke dalam persekutuan yang indah di dalam Kristus, persekutuan yang benar-benar salib mengasihi dan berpusat pada Kristus.
Saudaraku ketika Yesus mengajari para murid untuk berdoa, Ia tidak mengajari mereka untuk berdoa Bapaku tetapi Bapa kami. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Kekristenan adalah satu kesatuan yang disatukan oleh kuasa yang menebus mereka dari kehidupan yang sia-sia untuk masuk pada kehidupan yang berkomunitas dan tidak sia-sia.
Kesatuan yang terbentuk oleh karena darah yang mahal, yang telah tercurah di atas kayu salib. Oleh karena Yesus saja, maka manusia yang tidak bersatu, terpisah oleh karena adanya suku bangsa yang berbeda-beda. Di satukan oleh naungan kasih yang sama. Injil Yesus Kristus.
Kesatuan yang lama melawan Allah
Kita akan bersama-sama kembali ke bagian Alkitab yang pertama, ketika manusia jatuh ke dalam dosa pada Kejadian 3. Lalu mereka hidup terus dalam dosa, kejahatan, ketidakadilan, semua kelakuan kehidupan yang mendukakan hati Allah.
Lalu manusia dimusnahkan oleh Allah oleh air bah dan Ia menyelamatkan keluarga Nuh. Dari keluarga Nuh inilah semua bangsa terserak ke seluruh dunia sampai hari ini.
Pada masa bangsa-bangsa menjadi satu dan mendirikan menara Babel, pada masa inilah mari kita renungkan tentang kesatuan yang melawan Allah, kesatuan yang salah dan sombong. Kesatuan yang ingin selalu menjadi Tuhan atas diri sendiri. Demikianlah esensi dari dosa yang telah menyerap ke dalam diri manusia dan menjadi definisi kehidupan manusia itu sendiri.
Baca Juga: Cerita Menara Babel
Kesatuan ini akhirnya diserakkan oleh Allah, ketika Allah tahu bahwa kesatuan mereka sudah pasti tidak akan menghasilkan yang baik dan benar. Sehingga mereka berbahasa tetapi tidak saling mengerti lagi.
Oleh karena dosa, manusia tidak lagi satu, oleh karena dosa manusia terpisah menjadi suku-suku bangsa dan bahasa. Oleh karena dosa inilah manusia saling membenci karena perbedaan dan tidak ada lagi kesatuan.
Namun, di balik semua kejadian yang tidak lagi menyatukan manusia. Ada rencana kekal Allah, untuk kembali menyatukan manusia. Berdasarkan kasih yang sejati, di bawah satu naungan kuasa untuk menjadikan suku-suku bangsa kembali pada kemuliaan Allah yang untuk kemuliaan inilah manusia diciptakan.
Karena itu, Yesus berkata pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku, ini adalah perintah dari Yesus untuk membawa anda dan saya sekarang masuk ke dalam rencana-Nya. Dan membawa kesatuan yang dikuasai oleh Injil Yesus Kristus.
Demikianlah kesatuan yang dulunya tidak memuliakan Allah, kini Allah sendiri telah menunjukkan pekerjaan-Nya selama berabad-abad untuk membawa kembali manusia kepada kesatuan yang utuh bagi tujuan manusia itu sendiri diciptakan. Bahwa TUHAN-lah tujuan manusia dan menikmati kemuliaan Allah adalah sukacita abadi yang didapatkan dari TUHAN.
Kesatuan yang baru untuk taat kepada Allah
Demikianlah tidak ada lagi orang Yunani maupun yahudi, bersunat atau pun tidak bersunat, orang Skit maupun budah dan merdeka. Semuanya adalah satu di dalam Kristus, gereja Tuhan adalah milik Yesus, mempelai Wanita Kristus. inilah gambaran yang dipakai untuk gereja Kristus.
Sangatlah penting sebagai orang percaya, kita mengetahui identitas kita dan melihat orang-orang percaya lain sebagai saudara seiman yang satu dengan kita. Karena mereka juga sama orang yang ditebus dengan darah yang mahal.
Demikianlah tidak ada lagi kesukuan, tetapi kasih kita kepada semua orang Percaya yang kita kenal, yang dekat dengan kita, mereka yang juga murid Kristus. Tanpa melihat status sosial mereka, ketika mereka adalah anak Tuhan, merekalah saudara kita, merekalah teman sekerja Allah yang dikasihi oleh Allah dan bersama merekalah kita dapat bergandengan tangan untuk hidup dengan visi yang sama yaitu kemajuan Injil Yesus Kristus.
Kesatuan Kristen yang baru, di dalam Kristus memiliki tujuan yang nyata dan spesifik, yaitu hidup bagi kemajuan Injil Kristus, inilah fokus utama kesatuan itu. Perkumpulan yang memiliki fokus bagi Injil, kesatuan yang memberikan sumber daya bagi Injil dan kehidupan yang telah dipenuhkan oleh kuasa Injil yang mengubahkan dan memberikan kehidupan yang baru.
Betapa orang-orang Kristen yang tidak mengerti bahwa hidup mereka bagi kemajuan pemberitaan Injil, memiliki keraguan yang sangat besar, karena tidak melihat dan menikmati pekerjaan yang bernilai kekal.
Pekerjaan yang sesuai dengan rencana Allah, pekerjaan yang menghidupkan jiwa-jiwa mati, pekerjaan yang membebaskan jiwa manusia dari cengkeraman setan dan perbudakan yang terus terjadi sepanjang manusia hidup dalam dosa dan tidak percaya Kristus.
Saudaraku seiman, inilah tugas kita sebagai gereja yang adalah tubuh Kristus, kita dipanggil untuk hidup kudus dan menjadi pekerjaan Kristus apa pun pekerjaan kita.
Baca Juga: Renungan Markus 10:42-45
Jika anda bekerja mencari uang hiduplah kudus dan bekerjalah untuk memberikan sumber daya anda bagi kemajuan pemberitaan Injil.
Jika anda sekarang ingin melayani sepenuh waktu, belajarlah dengan tekun, jagalah kekudusan hidup, jadilah lebih saleh dan pelajarilah Alkitab dengan baik dan benar. Latihlah diri untuk lebih disiplin, bangunlah lebih pagi.
Sebagai hamba Tuhan, seringkali kita terjebak pada kemalasan, kita harus melatih diri dan belajar banyak hal, jangan menjadi orang bodoh yang malas bekerja dengan alasan bahwa anda rohanian.
Kita semua dipanggil untuk masuk ke dalam kemuliaan Allah dan menikmati kemuliaan itu, bekerja dalam kemuliaan itu dan terus hidup dalam kasih dan perbuatan baik. memiliki kesatuan hati dan visi, bagi kemuliaan Allah.
Ibadah kita adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang kudus dan berkenan kepada Allah, memberikan hidup sebagai ibadah sejati. Artinya apa pun yang kita kerjakan, kerjakanlah sebagai wujud kasih dan ucapan syukur kita kepada Allah yang telah menebus kita dari kematian dosa, sehingga kita sekarang diberikan kemampuan untuk bekerja bagi kehidupan yang bernilai kekal.
Segala kemuliaan hanya bagi Allah, sampai selama-lamanya. Tuhan terimakasih telah menjadikan kami satu, seperti Allah Tritunggal yang adalah satu. Memberikan kami visi kehidupan untuk kemajuan Injil-Mu sehingga setiap napas kami bermakna, sehingga tujuan kami mulia, sehingga banyak jiwa yang memuji dan memuliakan Engkau melalui kehidupan kami yang sementara saat ini. Mampukan kami ya Allah yang kudus, hanya kuasa dari Injil saja yang dapat memberikan kami kekuatan sebagai orang-orang yang membawa Injil kepada dunia demi kemajuan Injil Yesus saja yang dikenal. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kolose 3:11 Kristus Adalah Semua Pribadi yang Menyatukan"
Silahkan Berkomentar