Renungan 2 Korintus 5:21 Inilah Injil Yesus Menjadi Dosa dan Membenarkan Pendosa
Ayat Alkitab 2 Korintus 5:21
Judul Renungan; Inilah Injil Yesus Menjadi Dosa dan Membenarkan Pendosa
2 Korintus 5:21 (TB) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Injil adalah kabar buruk yang diakhiri dengan kabar baik yang bertujuan segala kemuliaan bagi Allah. Dan pengajaran ini pada akhirnya akan membawa kita pada Allah yang dimuliakan. Sebab tujuan hidup kita adalah TUHAN. Ini tujuan terbesar umat manusia, untuk Dialah kita ada, hidup dan menikmati kehidupan ini.
Saya membawa anda kembali merenungkan Injil, karena Injil adalah inti dari semua lembaran Alkitab yang anda dan saya pelajari, anda dan saya baca, anda dan saya renungkan anda dan saya turuti. Injil merupakan pondasi dari kehidupan Kekristenan kita, seharusnya Injil inilah yang menjadi pusat dari hati pikiran kita, yang pada akhirnya Injil mempengaruhi seluruh hidup kita.
Dua poin yang akan saya bagikan melalui renungan kali ini. Pertama apa yang Injil sedang nyatakan kepada kita. Dan bagaimana Injil dapat benar-benar mempengaruhi hidup kita. Kiranya Roh Kudus terus membawa anda dan saya pada pengenalan yang lebih lagi pada Sang Injil Yesus Kristus.
1. Apa Injil yang dinyatakan kepada kita?
Dosa yang telah masuk ke dalam dunia melalui Adam dan Hawa, sehingga menjadikan manusia musuh Allah (Ayat 20). Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Permusuhan antara Allah dan Manusia terus berlanjut sampai hari ini.
Penjelasan tentang dosa mulai dari Perjanjian Lama hingga hari ini, dapat kita renungkan bersama. Di mana dosa adalah pemberontakan manusia terhadap Allah yang memisahkan manusia dari kemuliaan Allah. Kita telah menjadi musuh Allah.
Oleh karena dosa inilah penderitaan ada di dalam dunia saat ini, dunia menghasilkan kutuk, kesusahan, kesedihan dan berbagai hal yang mengerikan dan membuat manusia benar-benar hidup dalam kelamnya kenyataan, realita, fakta, dan segala hal yang terlihat jelas dan dirasakan. Dan semua itu tidak menyenangkan, kosong dan menyedihkan.
Berkat yang Allah janjikan adalah Kristus yang telah disalibkan Dia yang telah memberikan diri-Nya ditimpakan dosa kita. Dia yang telah menjadi dosa karena kita orang-orang berdosa. Kita ada dalam lembah kelam yang Bernama dosa, dosa menawarkan kepada kita kesenangan palsu yang menjadikan kita ada dalam penderitaan yang sia-sia.
Ketika saya berbicara tentang dosa, saya tidak berbicara tentang setiap perbuatan tidak bermoral yang memiliki konsekuensi besar di tengah masyarakat. Ini tentang natur kita, kita yang sejak di dalam kandungan adalah orang-orang berdosa, kita yang ada di dalam kematian kekal sejak dalam kandungan.
Tidak ada harapan bagi kehidupan kita, tidak ada harapan di dalam hari-hari yang telah jatuh dalam dosa. Faktanya kita sekarang hidup di dunia, yang di mana banyak orang-orang baik mungkin. Tetapi pada saat yang sama orang-orang tersebut adalah orang yang berpusat pada diri sendiri.
Keterpusatan pada diri sendiri inilah akar dari segala dosa. Kita memuliakan diri sendiri, kita menjadikan diri kita bos, tuan, bahkan tuhan atas diri kita sendiri.
Tetapi puji Tuhan, di dalam kehidupan yang tanpa harapan. Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Allah sendiri berjanji akan meremukkan kepala ular. Melalui keturunan wanita (Yesus Kristus).
Injil memberitakan murka Allah dan kasih Allah dipertemukan bersamaan di atas kayu salib (Yohanes 3:16). Ini adalah kabar buruk yang mengerikan bahwa tidak ada harapan bagi umat manusia. Pada saat yang sama bahwa pengharapan itu ada di dalam Kristus.
Yesus telah menjadi dosa, artinya semua kutuk, semua hukuman, semua kegelapan hidup dan penderitaan yang sia-sia telah ditimpakan kepada Yesus.
Yesus di atas salib telah menjadi manusia paling berdosa yang pernah ada. Ia terhitung di antara para penjahat. Ia yang kudus menjadi tidak kudus, Dia yang mulia menjadi sangat-sangat tidak mulia.
Injil menyatakan Kristus disalibkan, Dia adalah Tuhan sejati dan manusia sejati. Dalam kemanusiaan-Nya Ia telah hidup sempurna untuk menggantikan kita, Dia Tuhan yang berkuasa, maka dari itu Ia kudus dan tidak bercacat.
Yesus menerima semua dosa dan mati disalibkan, kematian-Nya benar-benar mati. Maka dari itu Ia harus dibangkitkan dari kematian. Ia masuk ke dalam alam muat yang seharusnta anda dan saya ada di sana. Tetapi ketika kita percaya kepada-Nya, kita hidup dalam Dia masuk ke dalam kehidupan kekal penuh sukacita menjadi milik Tuhan.
Penebusan Kristus di atas kayu salib, memberitakan kepada kita, ketika kita percaya kepada Yesus pada dasarnya kehidupan kita bukan kita lagi. Melainkan Yesus, kita disalibkan bersama Yesus agar kita mati atas semua dosa dan hidup kembali dalam kehidupan yang baru.
Inilah Injil, Yesus Kristus yang telah hidup bagi kita, mati kita dan telah hidup mengalahkan maut bagi kita. Baiklah Injil yang sangat indah, salib yang di mana kita dapat melihat kengerian dosa kita, salib menjadi pusat dari perenungan.
Berdoa dan percaya kita disalibkan bersama Kristus, mati dalam pertobatan dan terus berjuang dalam kehidupan yang baru untuk semakin saleh dan semakin memperjuangkan kekudusan hidup. Di dalam Kristus, kita tetaplah orang berdosa sebab kita sekarang ada dalam kemah fana, daging dan darah yang tercemar dosa.
Tetapi pada saat yang sama kita memiliki kuasa untuk mengalahkan dosa. Maka dari itu, perjuangan kita bukan hanya melawan daging tetapi juga roh jahat yang bekerja dibaliknya berjuang membawa kita yang ada di dalam daging untuk tetap menikmati dosa. Tetapi pada saat yang sama kita di dalam Yesus, kita membenci dosa dan berjuang oleh kuasa Roh Kudus dimampukan untuk berproses mematikan dosa dalam diri kita. Inilah Injil.
2. Bagaimana Injil mengubahkan kita
Hidup yang baru (2 Korintus 5:17). Hanya dengan percaya kepada Dia, kita memiliki kehidupan yang baru. Diperdamaikan dengan Tuhan artinya kita bertobat dari segala dosa, bersujud, berlutut, dan menyerah dihadapan TUHAN. Injil selalu mengubahkan hati, lalu perbuatan.
Kita bukanlah orang benar, kita pendosa yang layak binasa. Tetapi mari kita sekarang merenungkan Yesus. Dia adalah manusia sejati yang satu-satunya tidak pernah berdosa, Dia adalah manusia yang setia kepada Allah bahkan sampai pada hari kematian-Nya. Dia tahu tujuan hidup-Nya, Ia tahu ke mana saja Ia akan pergi dan setiap tindakan-Nya sesuai dengan kehendak Bapa.
Kemarahan Yesus adalah kemarahan yang kudus, tidak pernah Ia sembarangan bertindak sesuai dengan perasaan dan keinginan-Nya semata. Yesus tahu apa yang Ia lakukan, Ia memuridkan 12 orang yang pada akhirnya membawa Injil sampai ke penjuru dunia.
Dia menunjukkan kuasa-Nya dengan cara melakukan mujizat, Ia berfirman dengan penuh kuasa. Dia melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Ia menentang pengajar sesat, Ia tidak pernah mencari muka di hadapan manusia.
Yesus tidak pernah takut pada kematian. Dia satu-satunya manusia paling bebas di muka bumi ini. Bahkan penderitaan yang paling mengerikan, kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada manusia berdosa. Tetapi ditimpakan kepada-Nya sampai akhirnya mati di atas kayu salib.
Sekarang, marilah kita benar-benar merenungkan kehidupan Yesus, Dia yang telah melakukan semua yang benar di hadapan Allah, Dia yang telah mempersembahkan diri-Nya yang benar ditimpakan dosa. Inilah Yesus, tentang kehidupan Kristus yang telah hidup sempurna tanpa dosa dihadapan Allah.
Sekarang, ketika kita percaya kepada Yesus, bahwa Ia menebus kita agar menjadi milik Allah sedangkan kita berdosa.
Bukan kita yang Allah lihat dalam segala kekudusan dan kemuliaan-Nya. Tetapi Kristus yang benar itu, yang Ia lihat. Sebab kebenaran yang Ia kerjakan selama hidup-Nya ditimpakan kepada kita dan inilah yang Injil kerjakan di dalam diri kita. Di dalam hati kita, di dalam pikiran kita.
Kita diubahkan dari dalam, dijadikan baru, dibenarkan dan kepada kita diberikan bibit kebenaran firman Tuhan, sehingga kita dapat menjadi orang benar oleh karena Yesus telah hidup bagi kita.
Inilah yang Injil kerjakan bagi kita. Dia membenarkan kita yang berdosa yang layak binasa. Kita dibenarkan oleh kebenaran Kristus dan Dialah pusat hidup kita maka percayalah kepada Dia Kita diselamatkan.
Penutup dan tantangan; bukan kita tapi Kristus
Untuk menutup tulisan ini, saya membawa anda pada pertanyaan tantangan yang terus saya tanyakan kepada diri saya. Dan saya lakukan setiap hari. Yaitu tentang menginjili diri saya sendiri setiap hari atau mengkhotbahkan Injil kepada diri sendiri.
Saudaraku, berapa jam, sehari anda memikirkan Kristus, memikirkan salib, memikirkan keindahan-Nya. Dalam doa dan pembelajaran firman secara pribadi? Jika anda tidak melakukannya, betapa anda ada dalam kemiskinan rohani yang mematikan, dan itulah tujuan setan.
Sekarang, bergumullah dan renungkan Injil, khotbahkan Injil kepada diri. Inginkanlah lebih banyak firman Tuhan Yesus Kristus, nasehat Injil dan kebenaran yang membawa kita pada kekudusan dan kesalehan hidup.
Semakin kudus, saleh dan benar di hadapan Allah. Setan, dosa, kedagingan, kita kalahkan oleh karena Yesus lebih dulu memang bagi kita dan kita ada di dalam Dia. Terpujilah TUHAN sampai selama-lamanya. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan 2 Korintus 5:21 Inilah Injil Yesus Menjadi Dosa dan Membenarkan Pendosa"
Silahkan Berkomentar