Puisi; Jalan Salib
Jalan Salib 1
Tertatih hingga terhempas lelah
Rasa sakit yang mendera
Setiap luka terlihat jelas
Luka akibat dari dosa
Perjalanan yang memikul beban berat
Rasa haus yang mendera
Menambahkan setiap penderitaan
Ini melelahkan, ini sangat buruk
Perjalanan menuju kematian
Dalam diam karena kasih setia
Tidak ada keluhan
Tidak ada cacian
Tidak ada kebencian
Justru sakit itu adalah kesakitan kita
Justru luka itu adalah luka kita
Itu adalah perjalanan kita menikmati kematian
Memberikan makna terpendam yang harus dilihat
Salib, Salib, Salib engkau begitu mengerikan
Menggantungkan Penciptamu
Manusia, manusia, manusia seharusnya kau binasa
Setiap kematian seharusnya ditimpakan kepadamu
Jalan Salib 2
Jiwa yang diremukkan
Dihancurkan hingga benar tidak berdaya
Dimatikan dalam semua dosa manusia
Dirusakkan hingga tidak tersisa
Ia dimasukkan ke dalam mesin penggiling
Ia berjalan menuju kematian yang tertawa
Ia ada dalam ketiadaan harapan akan dunia
Ia memberikan diri-Nya melangkah dengan beban
Karena itu lihatlah diri ini
Yang busuk tidak berdaya
Menjijikkan mati dalam segala dosa
Namun melalui salib
Perjalanan itu, memberikan cahaya kecil
Ini cahaya kuasa dari surga
Membawakan harapan baru bagi kematian
Manusia yang tidak berdaya dan diperbudak
Larilah dan larilah
Berjalanlah dan berjalanlah
Kenakanlah salib di pundakmu
Itu sangat ringan
Dia lemah lembut
Mengajarkan cinta
Hingga kehidupan mengalir
Di dalam diri manusia fana
Jalan salib 3
Terdiamlah sejenak wahai jiwa
Lihatlah Dia yang memikul bebanmu
Terdiamlah sejenak wahai diri
Lihatlah pada Dia yang indah
Kasih setia yang nyata
Diberikan melalui penderitaan-Nya
Melangkahkan kaki hingga benar tidak berdaya
Inilah kita dalam dosa mati tak berdaya
Merana kesakitan dalam kesesatan
Sakit dalam rasa yang tidak terucapkan
Tetapi Kristus telah menanggung semua itu
Kristus telah memberikan diri-Nya
Sebagai penanggung dosa dan semua hukuman dosa
Kutuk yang menyengat diri-Nya
Daging yang dihancurkan agar kuasanya tidak berdaya
Setan yang menggoda dipatahkan olah ketaatan
Jika Kristus bisa, kuasa yang sama telah diberikan
Kepada manusia yang dapat memberikan pilihan mutlak
Berjalanlah dalam kesenangan sejati
Bertindaklah dalam kemuliaan
Ambillah jalan salib itu, nikmatilah penderitaan bersama Sang Kekasih jiwa
Dia yang lebih dulu, memberikan semua keindahan diri-Nya
Hingga hari ini, engkau dan aku dapat bersuka dalam kemuliaan TUHAN pencipta kita
Jalan salib 4
Ku lihat jalan kelam yang satu
Tidak ada harapan
Ini bukan salib tapi
Janji manis
Bahwa semua akan pasti terjadi
Tapaki jalan itu
Ikuti perasaanmu
Jangan dengarkan sekitarmu
Jalanlah dan yakinlah
Semua akan baik dan indah
Waktu akan menjawab
Aku akan memberikan yang terbaik
Langkahkan kakimu
Jangan biarkan hidupmu
Ada di dalam kekangan dan tujuan lain
Kamu adalah pemilik hidupmu
Betapa aku melihat jalan ini suram pekat
Mungkin dulu aku mencintainya
Dulu aku ingin yang demikian
Dulu ku kira itulah tujuan indah hidup
Namun ku dapat sia-sia bahkan dalam imajinasi ku
Sentuhan kasih yang mengalir
Melalui salib yang dibebankan
Ke Pundak Juru Selamat
Kurasakan aliran air hidup
Ku dapat kebenaran mutlak
Yang harus aku jalani
Aku berdiri tegak karena Kristus
Ada di dalam dekapan tangan kudus
Yang telah memberikan diri-Nya
Jalan salib adalah keindahan
Mungkin menyakitkan
Mungkin ini adalah penderitaan
Tapi nyatanya keselamatan jiwa
Kepenuhan sukacita
Ada di jalan salib yag melelahkan
Hanya ada Dia di sana, Sang Injil
Pujilah Dia jiwa yang hidup
Berikan Dia terus hidupmu
Jalan salib 5
Dia menyediakan jalan hidup
Untuk memberikan sukacita baru
Dalam dekapan kasih sejati dari-Nya
Masuk ke dalam diri
Menikmati salib
Dalam kesendirian merenungkan Injil
Melakukan apa yang harus dilakukan
Didasarkan pada jalan salib yang ditempuh
Aku musafir kehidupan ini
Melangkahkan kami untuk Juru Selamat
Mengarahkan mata pada dunia
Dengan kuasa salib yang menyelamatkan
Baik itu jiwaku
Dan sesamaku
Pujilah Dia jiwaku
Bersorak di jalan-Nya
Meskipun itu penderitaan
Namun yang aku tahu itu tidak sia-sia
Posting Komentar untuk " Puisi; Jalan Salib"
Silahkan Berkomentar