Renungan Kristen Tentang Penyertaan TUHAN
Melihat Menikmati Merasakan Penyertaan TUHAN Melalui Lensa Injil
Tidak ada yang pasti di dalam dunia ini, kita tidak memiliki kuasa untuk memilih di mana dan kapan kita akan dilahirkan. Dan kita juga tidak dapat memilih kapan dan di mana dan bagaimana kita meninggalkan dunia ini suatu saat nanti. Semua ini misteri. Di dalam dunia yang tidak menentu tidak jarang kita merasa takut, kita khawatir, kita menginginkan suatu keadaan yang baik dan kita berharap akan selalu ada matahari di dalam waktu-waktu hidup.
Faktanya, tidak sedikit orang, atau bahkan anda sekarang, meskipun matahari masih terbit tepat pada waktunya. Anda masih berada dalam kelamnya kehidupan, kesedihan yang mendalam, dan kebingungan. Bahkan tidak jarang di antara kita merasa bahwa kematian adalah jalan keluar dari semua kegelapan yang bagaikan kain menutupi wajah kita.
Saya pernah melihat kegelapan itu, saya pernah berada di sana. Dan saya tidak tahu anda, saya yakin anda pernah. Kita sama-sama ada di dunia yang terkutuk sekarang, di mana karena dosa kita harus berjuang mendapatkan makan. Kita harus berjuang mendapatkan cinta dari manusia lain, kita harus berjuang untuk banyak hal. Dan seringkali perjuangan itu rasanya sangat-sangat sia-sia.
Tetapi, bukan hanya kegelapan ada bagian dalam hidup yang sangat penting harus kita renungkan ketika kegelapan itu hadir di dalam diri dan menyapu bersih konsep kesenangan dalam hidup. Kita harus menemukan siapa diri kita, bukan hanya sebagai korban, tetapi pelaku yang menghasilkan korban.
Penyertaan Tuhan itu benar-benar ada, keindahan dan kemahakuasaan Tuhan bukan hanya terletak pada kebaikan dalan hidup ini. Tetapi juga ada ketika kehidupan ini benar-benar payah, tidak berdaya, tergeletak bahkan benar-benar hancur. Penyertaan itu terletak pada Dia yang adalah Pribadi, Dia berkuasa, Dia mengasihi, Dia adil, Dia kudus dan mulia dan Dia menciptakan kita untuk diri-Nya. Maka ia mau menyertai kita.
Melalui Ibrani 13:5-16, kita akan belajar tentang bagaimana cara Allah menyertai kita dan bagaimana kita dapat menikmati penyertaan itu dengan hati dan pikiran yang disadarkan akan dosa. Kita adalah orang berdosa yang layak binasa, tetapi hanya oleh kasih yang besar dari Allah, kita beroleh keselamatan jiwa di mana kita dimiliki oleh Kristus.
Tuhan selalu menyertai kita tapi kita pendosa
Bukan berarti Tuhan berhenti menyertai kita, meskipun kita pendosa, tetapi kitalah yang berhenti untuk percaya pada penyertaan Tuhan karena kita ini pendosa. Ini harus kita mengerti sehingga kita tidak masuk ke dalam pengajaran kacau yang berjuang hidup suci agar disertai Tuhan, agar Tuhan menyertai kita, agar diberikan banyak berkat. Ini salah dan tidak Alkitabiah.
Kekristenan yang berpusat pada Injil, harus mengerti dan merenungkan Injil. Di mana melalui Injil kita dapat mengerti bahwa Allah yang datang kepada kita. Dalam rupa manusia, bahkan hidup berdampingan bersama orang-orang berdosa dan mati disalibkan. Yesus adalah Sang Injil.
Sangatlah menguatkan ketika Injil menjadi pusat dari renungan, kita tahu disadarkan bukan Tuhan yang tidak setia, tetapi kitalah yang tidak setiap. Kitalah orang-orang berdosa yang layak binasa. Maka dari itu ketika anda dan saya membaca nasehat Penulis kita Ibrani.
Ibrani 13:1 (TB) Peliharalah kasih persaudaraan!
Ibrani 13:2 (TB)
Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
Ibrani 13:3 (TB)
Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.
Ibrani 13:4 (TB)
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Pada akhirnya, setiap nasehet ini, menunjukkan kelemahan manusia, kita yang tidak dengan muda dapat mengasihi. Dan diakhirnya dengan nasehat untuk hidup benar-benar kudus, kita harus benar-benar kudus, berkenan dan tidak mencemarkan pernikahan.
Ini semua memiliki akar yang sama yaitu dosa. kita semua orang berdosa dan selalu berpotensi untuk semakin berdosa dan tenggelam di dalamnya. Pada akhirnya kita tidak lagi percaya pada penyertaan Tuhan karena dosa menguasai hati dan pikirkan kita. Inilah faktanya.
Tetapi penulis meneruskan pada Ibarni 13:5
5a Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Uang adalah berhala, ketika uang menjadi yang utama. Ketika manusia tidak lagi percaya ada penyertaan Tuhan. Oleh karena melayani uang, orang-orang bekerja keras untuk mendapatkannya hingga kematian datang. Oleh karena uang beberapa orang tidak menjaga kesehatan.
Ketika uang menjadi tuhan, kita akan berhenti berharap pada penyertaan Tuhan. Dengan demikian dosa semakin nyata masuk ke dalam kehidupan. Dan dosa datang, dinikmati, hanya untuk membinasakan dan menghancurkan seseorang.
Kita seharusnya tidak melayani uang dan bertobat dari keinginan untuk mendapatkan yang banyak atau menumpuk uang. Uanglah yang seharusnya melayani kemajuan pemberitaan Injil dan melayani diri kita secukupnya, demikianlah kita akan melihat penyertaan Allah yang sangat melimpah.
5b Karena Allah telah berfirman: ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Kita dapat menyadari bahwa Allah menyertai kita dan serius dengan apa yang Ia firmankan. Hanya ketika kita benar-benar muak dengan segala dosa dan janji manis dunia. Kita mempercayakan hidup pada Kristus, kita percaya bahwa penyaliban Yesus adalah dasar dari iman.
Salib itu adalah kekuatan Allah, sebab Injil adalah cerita tentang salib Kristus. Kita dapat bertobat oleh karena Yesus disalibkan, mencurahkan darah-Nya, dan mati untuk menggantikan kematian kita yang berdosa dan layak binasa. Kita bertobat dan diampuni segala dosa kita.
Inilah sumber dari penyertaan itu, menguatkan iman kita. Haruslah kita bertobat dari dosa di mana kecenderungan kita tidak percaya pada penyertaan TUHAN. Kita pendosa, kita cinta dosa tetapi puji TUHAN, di dalam Kristus kita dijadikan baru, dihidupkan untuk percaya dan menikmati penyertaan TUHAN. Sehingga kita terus dimampukan untuk percaya.
Bagaimana agar saya percaya TUHAN menyertai Kita?
Kita adalah orang-orang berdosa bodoh yang mudah lupa. Kita harus selalu dan berkelanjutan secara sengaja. Mengkhotbahkan Injil kepada diri kita sendiri, untuk selalu mengingat pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Dialah yang telah memberikan diri-Nya menjadi dosa.
Semua murka Allah yang kekal, yang mulia, yang kudus. Ditimpakan kepada Yesus, sehingga Yesus disalibkan bukan hanya menerima penderitaan daging. Tetapi juga keterpisahan dari Allah Bapa, Ia yang mulia menjadi tidak mulia karena semua dosa kita benar-benar dimasukkan ke dalam diri.
Sebab itu, bersama penulis kitab Ibrani, kita dapat berdoa, merenungkan. Ibarani 13:6, “Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ”Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?””
Begitulah, penyertaan Tuhan, Ia menolong kita bahkan dari dosa yang di mana kita tidak akan mungkin dapat menolong diri dari dosa. Maka dari itu, penyertaan Tuhan itu nyata dan sempurna, kita dipanggil untuk percaya dan memberitakan Tuhan Yesus kepada Dia.
Kabar yang lebih baik lagi, Ia mengirimkan Roh Kudus agar kita disertai oleh Roh Kudus. Agar kita diberikan kehidupan yang memiliki tujuan yang sangat jelas melalui Roh Kudus kita disertai untuk menjadi pemberita Injil Yesus Kristus. Kita disertai, kita dipuaskan, kita diberikan kekuatan untuk hidup kudus, saleh. Untuk menjadi pemberita Injil, melayani jiwa-jiwa bagi Kristus. Segala kemuliaan hanya bagi Dia saja.
Dibawah ini, anda dapat merenungkan bahkan menulis ulang penemuan anda sendiri. Bagaimana agar anda dapat percaya bahwa Allah benar-benar menyertai anda. Anda dapat meminta nasehat dari pemimpin rohani, anda dapat melihat kehidupan orang-orang yang ada di dalam komunitas anda, bagaimana mereka disertai oleh TUHAN.
Selamat merenungkan dan teruslah bertumbuh. Amin.
Ibrani 13:7 (TB)
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Ibrani 13:8 (TB)
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Ibrani 13:9 (TB)
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Ibrani 13:10 (TB)
Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya.
Ibrani 13:11 (TB)
Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
Ibrani 13:12 (TB)
Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
Ibrani 13:13 (TB)
Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Ibrani 13:14 (TB)
Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
Ibrani 13:15 (TB)
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Ibrani 13:16 (TB)
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen Tentang Penyertaan TUHAN "
Silahkan Berkomentar