Renungan Yohanes 15:19 Kamu Bukan Berasal Dari Dunia
Ayat Alkitab Yohanes 15:19
Judul Renungan; Kamu Bukan Berasal Dari Dunia
Yohanes 15:19 (TB) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Anak-anak, remaja, dewasa… kita semua perlu menyadari bahwa mengikut Yesus dapat mengorbankan nyawa kita. Jika kita akan hidup dalam misi dengan Firman-Nya, kita akan menghadapi badai di dunia ini. Terutama di dunia di mana lebih dari 3 miliar orang belum pernah mendengar Firman-Nya. Tapi imbalannya sepadan. Dia layak. Menerima penyerahan diri kita. ~ David Platt
Ketika percaya kepada Yesus dan melakukan apa yang Ia perintahkan, mendengarkan Dia dan hidup di dalam Dia. Lebih indah dan suatu kebenaran mutlak untuk kita tidak berharap dari dunia, dari tawaran yang dapat diberikan dari keindahan yang berjanji akan memuaskan kita.
Kebenaran yang menyinggung akan sangat berpotensi membuat kita dibenci, menegur dosa sesama orang percaya, kita akan menimbulkan perpecahan. Kritik yang sehat akan menerima banyak pertentangan untuk tidak menghakimi.
Kita harus mengerti bahwa kita hidup di dalam dunia di mana kebenaran pada dasarnya telah didefinisikan oleh setiap manusia masing-masing.
Kekristenan sejati, akan menundukkan diri dan mendasarkan kebenaran yang mutlak pada Alkitab, kebenaran inilah yang akan sangat bertentangan dengan manusia. Ketika kebenaran Alkitab diberitakan dengan jujur dan penuh kasih, dunia yang telah ada di dalam pengaruh setan.
Akan menantang kita, mereka membenci kita dan dengan segala usaha akan meniadakan kita dari dunia ini. Itulah yang dapat mereka lakukan, mereka dapat membinasakan daging tetapi tidak dengan membinasakan jiwa kita yang aman dalam Kristus yang telah disalibkan dan bangkit.
“Ketika kita percaya kepada Yesus, kita yang dulunya budak dunia kini bercerai dari dunia dan menjadi pengantin Kristus, kita dibenci oleh dunia karena kini kita menjadi musuhnya.”
Ketika persekutuan dengan Yesus dimulai, kita menjadi milik Yesus kita dikasihi dengan kasih yang lebih karena kita menerima kasih Yesus, Yesus telah menunjukkan bagaimana Ia telah dibenci oleh dunia. Dan kita murid-Nya pasti dibenci oleh dunia.
Menjadi murid Yesus, menanggung resiko yang sangat besar di dalam kefanaan, saya seringkali takut dan berpikir. Jika bukan Yesus pembela saya tidak ada yang dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk berdiri tegak bagi kehidupan ini.
Yesus memanggil kita untuk hidup kudus, dunia membenci itu sebab dunia menginginkan kita tidak kudus dan keji di hadapan TUHAN. Dunia ingin kita terus memberontak kepada TUHAN dan tidak ingin kita taat, daging kita juga berperan aktif untuk menarik kita agar kita menjadi orang-orang yang melawan Allah, diam-diam mencintai dosa dan secara sengaja menjadi munafik.
Tetapi Kekristenan sejati membenci apa yang dunia tawarkan, karena rasa cinta pada Allah yang telah memilih kita, kita membenci dunia karena semua yang ada hanyalah fana dan sia-sia yang begitu nyata. Yesus datang untuk mengundang, memberi perintah dan menguatkan kita agar kita hidup bagi dunia dan melakukan rencana-Nya.
Tawaran Injil sebuah undangan
Injil tidak didasarkan pada kebaikan manusia, Injil selalu bertolak dari kasih karunia yang berasal dari TUHAN, Injil selalu berasal dari yang berkuasa pencipta. Sebab Injil bukanlah konsep buatan manusia, Injil merupakan kasih karunia yang berasal dari TUHAN, panggilan yang sama saat ini disuarakan-Nya kepada anda dan saya, seperti Ia memanggil Adam ketika di Taman Eden.
Saudaraku, Injil adalah panggilan untuk kembali kepada Allah dan meninggalkan kehidupan dunia, untuk mati atas semua keinginan sia-sia dan masuk ke dalam kehidupan Kristus, menerima Kristus menjadi Tuhan dan memerintah atas kehidupan saat ini, inilah Injil.
Yesus datang bukan untuk memerintah tanpa adanya ekspresi kasih yang nyata, justru perintah untuk taat, dimulai dengan ekspresi kasih yang sejati dari Yesus kepada manusia. Kasih yang bukan sekedar kata-kata bahwa Dia mengasihi, ini adalah kasih yang bertindak. Kasih itu dinyatakan melalui salib.
Yesus menerima semua hukuman dosa kita, Yesus merasakan apa itu dosa, kekosongan, kehampaan, kesedihan, kerusakan dan penderitaan akibat dari dosa, hanya saja Yesus tidak berdosa. Tetapi kepada Dia ditimpakan semua hukuman dosa, Yesus seolah-olah yang melakukan semua dosa anda dan saya. inilah yang Paulus katakan, “Yesus menjadi dosa.”
Sekarang adakah kita merenungkan panggilan itu, panggilan untuk kudus di dalam Yesus dan hidup dengan kasih kepada dunia meskipun kita tahu kita dibenci oleh dunia sama seperti Yesus yang dibenci. Adakah kasih Tuhan kita mengalir dalam tubuh kita dan kita bertekad untuk membagikan kasih itu kepada dunia yang sedang tersesat.
Hari ini Yesus memanggil kita, hari ini Yesus menyatakan panggilan-Nya merupakan jalan penderitaan tetapi tidak sia-sia sebab Dia yang memilih, menjamin bahwa jiwa kita aman dalam Dia. Sebab Dialah pencipta dan Dia berjanji, Dia mengasihi kita dan telah menjadi pemilik hidup kita, ketika kita bertobat dan menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Kristus.
Jiwa yang aman dalam panggilan
Sekarang kita dapat bersuka, ketika respon kita terhadap panggilan Tuhan adalah iya, tetapi jika tidak Allah sendiri akan terus mengejar kita hingga kita tua. Sebab Ia yang memilih Dia yang berkuasa, kasih karunia tidak akan membiarkan kita tersesat, Roh Kudus akan memanggil kita untuk hidup melayani Dia.
Keamanan yang Allah berikan sangatlah nyata dan indah, tidak ada keamanan yang dapat diberikan oleh dunia. Dunia mendustai kita, dosa memperbudak dan membuat Yesus disalibkan, ketika kita berdosa kita mendukakan Roh Kudus, Pribadi yang lembut dan penuh kasih.
Baca Juga: Renungan Markus 5:28
Kiranya kita bertobat dan terus hidup dalam keamanan yang Kristus saja berikan dan lari dari dosa dan segala keinginan kita yang fana dan sia-sia. sebab Dia yang memilih kita, Dia berkuasa. Jadi teruslah datang kepada-Nya, teruslah hidup dalam pertobatan, dunia hanya bisa membinasakan daging. Tetapi jiwa kita aman dalam Kristus sampai selama-lamanya.
TUHAN yang kami sembah dalam Kristus, kami hanya dapat bersyukur dan ingin selalu memuji-muji Engkau, merayakan keamanan yang mutlak dalam Yesus. Bersukacita dan hidup dalam pertobatan, itulah kehendak-Mu, berikan kami kemampuan hanya untuk menyenangkan-Mu. Kuatkan kami untuk selalu berjalan di dalam kehendak-Mu sampai selama-lamanya, dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Yohanes 15:19 Kamu Bukan Berasal Dari Dunia"
Silahkan Berkomentar