Renungan Markus 1:14-15 Panggilan Injil yang Murni Berpusat Pada Kristus
Ayat Alkitab Markus 1:14-15
Judul Renungan; Panggilan Injil yang Murni Berpusat Pada Kristus
Markus 1:14-15 (TB) Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”
Kehidupan Kristen sejati haruslah berpusat pada Yesus, kehidupan yang menjadikan Kristus Tuhan, Kristus tujuan dan Kristus sebagai teladan hidup. Berdasarkan ayat di atas, baiklah kita berjuang dalam pergumulan kita menjadi seperti yang Yesus inginkan atas diri kita.
Ini tentang kehidupan yang tahu persis untuk apa Ia di dalam dunia, Dialah Yesus, Sang Penebus, Pencipta dan Tuhan yang telah menjadi manusia. Menceritakan kepada kita, tentang kesetiaan Allah yang kekal itu untuk selama-lamanya.
Bukan hanya itu, ini tentang tujuan yang sejati dari hidup, Yesus memberitahukannya kepada kita melalui ayat di atas. Untuk apa kita ditebus, selain untuk mengenal Yesus dan memperkenalkan Yesus. Ini sangat indah, tujuan baru yang penuh makna dan bernilai kekal. Ketika Yesus adalah pusat kehidupan.
Merenungkan Yesus Sang Injil, menjadi pusat kehidupan, ini adalah anugerah Allah di mana Ia mengijinkan Yesus menjadi milik kita, menjadi alasan dari semua tindakan, pelayanan, pekerjaan, kehidupan, pergaulan dengan sahabat, bermasyarakat, bergereja, berkeluarga, hidup bersama anak-anak dan isteri. Di mana semua relasi ini diikat oleh kasih Allah Tritunggal yang kita dapat renungkan melalui Injil Yesus Kristus.
Manusia berdosa, tidak ditinggalkan, karena manusia diciptakan dalam kelemahan. Kitalah yang telah meninggalkan Allah, karena kita menjijikkan, malu, penuh kebusukkan dan tidak berdaya dalam kematian karena dosa.
Namun manusia berharga di mata Allah, karena manusia adalah gambar Allah. Inilah kita orang-orang idiot karena telah mencintai semua dosa dan pemberontakan. Kita tidak berdaya, karena kita suka diperbudak oleh dosa. Tetapi tetap dikasihi melebihi dari yang dapat kita ketahui.
Puji Tuhan, Yohanes yang telah membuka jalan bagi Yesus. Yohanes adalah penginjil pertama di dunia ini, Ia yang memberitakan Injil pertama kali pada zaman Perjanjian Baru memasuki awal-awal tahun Masehi. Ini sangat indah jika direnungkan dengan sungguh-sungguh. Melihat bagaimana Allah bekerja untuk mengembalikan manusia pada tujuannya diciptakan. Menikmati Allah dan memuliakan Allah.
Injil merupakan undangan untuk mengakui dosa, untuk dikuduskan disucikan. Pada pada masa Yohanes dan Yesus belum disalibkan. Baptisan merupakan gambaran dari pengudusan itu, tetapi ini tidak sempurna. Yohanes menjelaskan pada akhirnya akan datang Dia yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Inilah kesempurnaan dari Karya Allah yang terus bekerja sampai sekarang di antara manusia, di mana ada orang-orang kudus-Nya yang dengan setia memberitakan kepada dunia, hanya di dalam Injil saja ada pengharapan akan keselamatan. Percayalah pada Injil.
Saya ingin Anda merenungkan, undangan Injil yaitu bertobat. Untuk percaya kepada Yesus sebagai juruselamat, bukan hanya itu Dia juga TUHAN/TUAN atas kehidupan kita. Mari kita renungkan Kebenaran yang indah ini, Injil Yesus Kristus.
Kehidupan Kekristenan kita, haruslah berpusat pada Yesus, Dia sebagai Tuhan kita. Pertobatan sejati membawa kita tunduk pada Kristus. Bahwa Dialah yang harus menerima semua ketaatan orang-orang yang mengaku bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat mereka.
Berpusat pada Yesus, merupakan pertobatan yang harus dilakukan terus selama hidup, kita harus berdiam diri dan melihat diri sendiri. Pada bagian terdalam diri sendiri yang berdosa, licik dan enggan untuk taat kepada Tuhan.
Betapa kita tidak mampu melakukan semua perenungan ini dengan baik, tetapi Injil pada saat yang sama memampukan. Sebab Injil adalah kekuatan Allah, Injil juga merupakan Berita Indah tentang Pribadi Roh Kudus yang terus menolong kita, membawa kita untuk mengerti Injil dan taat pada Kristus dan melakukan kehendak-Nya. Yesus adalah Tuhan atas kehidupan kita.
Berpusat pada Kristus berarti meneladani Kristus, melakukan apa yang Yesus lakukan. Ketika merenungkan bagian ini dalam sisi hidup Kekristenan. Ini sangat indah, kita menjadi seperti Yesus bukan hanya sampai di titik menjadi orang baik lalu sampai di sana kita sukses dan hidup bagi diri sendiri.
Tetapi, kita menjadi seperti Yesus dan benar-benar seperti Dia, untuk menjadi pemberwa berita. Sama seperti Yesus yang datang di suatu tempat untuk memberitakan Injil dan menyerukan pertobatan. Sama seperti para murid yang datang untuk memberitakan Injil dan membawa orang-orang yang telah percaya untuk bertumbuh.
Demikianlah kita, apa pun pekerjaan kita seharusnya kita melayani seperti Yesus melayani. Datang untuk memuridkan orang percaya, kita pun harus dimuridka. Pemuridan berarti semakin hari semakin serupa dengan Yesus, kita belajar kepada Yesus dan hidup hanya untuk Yesus.
Belajat mengsihi seperti Dia mengasihi, kita belajar untuk membenci dosa dan jijik pada dosa. Kita belajar banyak hal lain untuk menjadi ahli agar kita dapat menolong sesama kita sehingga melalui hidup kita Injil tersampaikan. Kita belajar untuk taat kepada Yesus, bergumul akan masa depan dan masa sekarang. Apapun yang kita kerjakan dan akan kerjakan. Biarlah itu berdasarkan Kristus.
Kita berdoa untuk hati kita, agar semakin rindu mengenal Yesus dan semakin diperkuat dan yakin. Untuk melayani sesama kita melalui pekerjaan kita. Kehidupan di dalam Yesus adalah kehidupan baru yang merenungkan salib. Untuk menutup renungan ini, mari kita merenungkan Yesus yang disalibkan itu.
Baca Juga: Renungan Amsal 8:17
Yesus menjadi dosa, karena semua dosa kita ditimpakan kepada-Nya. Sehingga ketika Yesus disalibkan itu adalah gambaran terkecil yang nyata dari kengertian hukuman dosa. Yesus ditinggalkan oleh Allah Bapa inilah puncak dari konsekuensi dosa, inilah yang harus Anda dan saya renungakan terus.
Bahwa upah dosa adalah maut, merupakan kata lain dari kehidupan yang selama-lamanya terpisah dari Allah. inilah kengerian dari dosa, bahkan hari ini kita yang masih ada kesempatan untuk bertobat, telah merasakan kengerian dari kehidupan yang terpisah dari TUHAN.
Baca Juga: Renungan Roma 8:4
Definisi Kekristenan kita adalah kasih Allah yang besar, kepada pendosa besar. Sehingga keadilan-Nya ditimpakan kepada Yesus yang kudus. Inilah pendosi iman kita, Yesus pusat hidup kita, Dia Tuhan kita, Dia tujuan hidup kita dan Dia adalah teladan kita. Marilah dengan memandang pada salib kita terus bergumul untuk hidup yang benar-benar terpusat pada Yesus untuk semakin serupa dengan Di. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Markus 1:14-15 Panggilan Injil yang Murni Berpusat Pada Kristus"
Silahkan Berkomentar