Renungan Lukas 2:20 Injil yang Berasal dari Allah Adalah Yesus Kristus
Ayat Alkitab Lukas 2:20
Judul Renungan; Injil yang berasal dari Allah adalah Yesus Kristus
Lukas 2:20 (TB) Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai denga napa yang telah dikatakan kepada mereka.
Sebelum para gembala datang dari kejauhan, mereka menerima Injil dari Malaikat, mereka menerima kabar kesukaan besar bagi dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. Ketika merenungkan sukacita yang ditimbulkan akan Injil yang dinyatakan, secara nyata dan benar.
Injil masuk ke dalam hati, mempengaruhi dan mengubahkan dan memberikan cara pandang yang indah akan kehidupan yang dipenuhi makna dan kesukaan besar dari Allah yang berbelaskasihan kepada umat manusia yang telah memberontak dan pasti akan binasa.
Natal adalah keseharian Anda saya, lebih jauh merenungkan tentang kelahiran Yesus, di mana ayat-ayat yang menjadi perenungan Anda dan saya hari ini. Adalah ayat-ayat Alkitab yang dikotbahkan setiap bulan Desember untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Lalu sih Pengkotbah biasanya bertanya, “sudahkah Yesus lahir di hati Anda?”
Saya menjawab pertanyaan di atas, “bagaimana mungkin orang-orang Kristen mengalami Yesus, menikmati kelahiran Yesus di hati mereka sedangkan kelahiran Yesus hanya diberitakan di atas mimbar Gereja 1 tahun sekali.” Maka kita menemukan orang-orang Kristen yang tidak mengerti Injil, tidak pernah benar-benar memikirkan iman mereka dan bagaimana penerapan secara praktis Yesus yang lahir di dalam hati mereka.
Baca Juga: Renungan Lukas 11:9
Kekristenan kita menjadi sangat layu dan kering, kerena tidak pernah benar-benar mengenal dan mencintai kitab suci, Kekristenan kita kering dan menyedihkan. Karena kita di ajar, di ajak, dan diberikan asupan.
Dari bulan Januari sampai November, bagaimana kita dapat melakukan semua cara-cara hidup kita, menyelesaikan cita-cita kita, lalu kita di ajak mengandalkan Tuhan Yesus. di mana Yesus adalah kuasa yang harus memuaskan setiap keinginan hati dan pikiran kita. Betapa sesat dan mematikannya Kekristenan kita hari-hari ini.
Yesus tidak akan pernah ada di hati Kekristenan kita, karena kelahiran-Nya, di mana Ia menjadi manusia tidak pernah di kabarkan kepada diri sendiri setiap hari. Dia yang menjadi manusia terbatas sangat-sangat tidak bermakna bagi kita setiap hari. Kita hanya mengingat Yesus menjadi manusia lemah dan lahir di kandang yang hina. Hanya ketika bulan Desember.
Para gembala sidang, jangan harap jemaat Anda bertumbuh ke arah Kristus, jika Anda tidak pernah benar-benar memberitakan Injil kepada diri Anda sendiri sampai Anda sadar betapa berdosanya diri Anda, betapa Anda harus bertobat setiap hari. Para jemaat, jangan harap Anda akan bertumbuh ke arah Kristus, jika yang Anda dengarkan dan pikirkan setiap hari bukan Yesus yang adalah Allah, menjadi manusia dan mati di atas kayu salib.
Kekristenan kita tanpa sukacita, karena tidak mengalami Keindahan pribadi Yesus, kita tidak pernah mengerti secara mendalam makna dari salib dan kita selalu saja terpukau dan terlena dengan pencapaian kita, diri sendiri, dan semua hal yang dunia ini tawarkan.
Kekristenan kita harus bertobat, kita harus kembali ke inti, konten utama, dasar, pusat kehidupan Kristen kita Yaitu Yesus Kristus yang disalibkan itu dan hidup untuk Dia saja dan mati bersama Dia setiap hari. Kekristenan kita yang telah terpisah dari Yesus, Kekristenan kita lebih menentinkan pencapaian kita yang sesuai dengan kemegahan dan kesuksesan dunia.
Saudaraku, Anda dan saya, adalah orang yang telah berada di dalam Dia, dipilih oleh-Nya untuk menjadi umat yang kudus milik-Nya sendiri. Maka dari itu, baiklah kita selalu dan terus melihat diri kita dan melihat setiap tujuan kita.
Apakah Yesus yang menjadi tujuan utama kehidupan kita, atau kah segala hal tentang kita, kenyamanan kita; Kehendak kita dan kerinduan hati yang selalu menyesatkan dan tidak sesuai dengan rancangan Allah bagi kita untuk kemajuan pemberitaan Injil Yesus Kristus.
Saudaraku, Injil yang berasal dari Allah adalah undangan yang membawa Anda dan saya untuk menjadi seperti Kristus. Sebagai puncak dari tujuan Kekristenan kita, bukan kekayaan, bukan kenyamanan hidup, dan bukan pula apa yang megah dan mewah menurut pikiran dan perasaan kita. Tapi menjadi serupa dengan Dia, dalam sukacita yang mendalam memuliakan Dia.
Baca Juga: Renungan 1 Samuel 12:24
Mengasihi yang Yesus kasihi dan membenci yang Yesus benci. Baiklah natal, inkarnasi Kristus, benar-benar tertanam di hati, karena kita diberikan kehidupan yang bebas. Dapat merenungkan firman-Nya, Injil yang menjadi tujuan dari hati dan pikiran terarah.
Bapa yang baik, terimakasih telah mengirimkan Yesus, untuk menghidupkan aku yang berdosa ini, untuk aku yang mati dan kini aku hidup di dalam Yesus. Tuhan mampukan aku dalam hari-hari yang melelahkan ini, terus berjalan di dalam Injil yang sejati dan menikmati kasih dan keindahan Allah sampai akhir napasku. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Lukas 2:20 Injil yang Berasal dari Allah Adalah Yesus Kristus"
Silahkan Berkomentar