Renungan Kolose 3:1-4 Apa yang Seharusnya Saya Cari?
Ayat Alkitab Kolose 3:1-4
Judul Renungan; Apa yang Seharusnya Saya Cari?
Kolose 3:1-4 (TB) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu yelah mati atas hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalaj hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kolose 3:1-4 (BIMK) Kalian sudah dihidupkan kembali bersama-sama Kristus. Sebab itu haruslah kalian berusaha untuk mendapatkan hal-hal yang di surga, di mana Kristus memerintah bersama dengan Allah. Arahkanlah pikiranmu pada hal-hal yang di situ, jangan pada hal-hal yang di dunia. Sebab kalian sudah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Nah, sumber hidupmu yang sejati adalah Kristus dan bila Ia tampak nanti kalian juga akan tampil bersama-sama di dalam kebesaran-Nya!
Pada masa kehidupan Kristus di muka bumi, bangsa Israel menginginkan kebebasan secara politik, mereka tidak ingin hidup di bawah pemerintahan bangsa Romawi. Sehingga mereka terus berharap bahwa Sang Mesias suatu saat sama seperti Raja Daud, yang akan mengalahkan banyak musuh. Mereka pada umumnya mencari kebebasan agar negara mereka dapat berdaulat.
Kita hidup di dalam diri yang sedang mencari, ketika saya masih SD yang saya cari adalah kesenangan kecil bersama teman-teman. Seperti mandi di sungai sampai puas, memanjat pohon untuk melihat pemandangan. Ke hutan pada musim buah dan bermain hujan di lapangan sekolah dan masih banyak lagi kesenangan yang itu tidak lagi diperoleh ketika saya sudah kuliah sekarang ini.
Lalu anda masuk ke bangku SMP, setiap kita mencari pengakuan, mencari jati diri, mencari siapa kita dan apa yang dapat kita tunjukkan sehingga kita diakui hebat. Dan begitulah saat masuk ke SMA mau pun SMK.
Masa ini kita mencari lawan jenis yang bisa di ajak untuk berteman lebih dekat lagi, kita mengikat pertemanan itu dengan istilah pacaran. Ada juga yang berjuang untuk mencari pengakuan dengan cara berprestasi di sekolah.
Setiap anak muda, sekitar 95 persen di sekolah, sedang mencari teman dekat dari lawan jenisnya. Ya begitulah yang saya lihat dulu di sekolah saya. Kita semua mencari, banyak hal yang dunia tawarkan untuk kita dapatkan. Anak-anak muda yang merokok, mencari kesenangan dan pengakuan dari apa yang mereka lakukan. Dan tidak jarang mereka jatuh ke minuman keras dan puncaknya narkoba.
Anak-anak muda yang bermain game, mereka mencari ketenangan dari bermain game. Orang-orang dewasa tidak setia pada pasangan mereka, mereka mencari kesenangan dari apa yang mereka lakukan. Seorang pria yang membayar wanita untuk melayaninya, karena harapan adanya kesenangan dari apa yang ia bayar. Ketika seseorang mencari kekuasaan dan berjuang untuk mendapatkannya. Ia mencari kesenangan dari kekuasaan.
Pada masa di mana internet semakin mudah, bahkan sampai ke pelosok desa, sudah terhubung dengan internet. Sehingga kita begitu mudah melihat konteks kehidupan orang lain, lalu kita membuat definisi yang benar-benar membuat diri sendiri frustasi.
Bahwa kehidupan orang-orang yang ada di media sosial merupakan definisi dari kehidupan ideal. Lalu kita memikirkannya, mengikutinya, dan benar-benar menginginkan kehidupan yang demikian. Beberapa orang karena mencari kekayaan yang mudah mereka ditipu.
Ketika menjadi seorang penulis blog seperti saya saat ini, banyak yang melakukan perbuatan yang keji dan najis, dengan cara menipu robot google. Ataupun dengan cara menghancurkan blog lawan dengan cara melakukan Spam mau pun bom klik terhadap blog lawan.
Kita semua mencari sesuatu dan ketika kita mendapatkannya. Pernahkah kita merasa bahwa semua itu sia-sia. Memang demikianlah realitanya, pada akhirnya pekerjaan keras yang kita kerjakan, pencarian yang tidak pernah berhenti. Diri kita sendiri, berkata, “semua ini sia-sia.”
Nabi Yesaya mengeluhkan apa yang dilakukan oleh bangsa Israel dan inilah yang anda dan saya lakukan ketika hidup kita tidak berpusat pada Firman Tuhan, kita berjuang mencari dan mendapatkan segala sesuatu yang sia-sia, roti fana bahkan buhkan bukan roti samasekali.
Yesaya 55:2-3 (BIMK) Untuk apa membeli sesuatu yang tidak memuaskan, dan bekerja untuk apa yang tidak mengenyangkan? Turutlah perintah-Ku, maka kamu akan makan yang baik, dan menikmati hidangan yang lezat. Dengarlah, hai bangsa-Ku, datanglah kepada-Ku, kamu akan Kuberi hidup sejati. Demi kasih dan kesetiaan yang Kujanjikan kepada Daud, Aku mengikat janji abadi dengan kamu.
Ketika saya menulis renungan untuk blog saya, seringkali juga saya terjebak untuk mencari kesenangan dari menulis. Tetapi ketika saya merenungkan firman, bukankah semua yang saya cari saat ini adalah Kesia-siaan.
Setiap kita mencari apa yang kita anggap dapat memuaskan kita. Bahkan seseorang yang sangat malas dan hanya tidur makan, sedang mencari kesenangan dari apa yang ia kerjakan yaitu bermalas-malasan.
Masih banyak lagi yang kita cari, anda dapa memikirkannya sesuai konteks kehidupan anda. Namun benarkah semua yang kitac ari, adalah tujuan kita diciptakan.
Inilah yang Paulus ingin beritahukan kepada kita, tentang kehidupan kita yang seharusnya hidup untuk tujuan yang lebih besar, lebih indah dan lebih memuaskan. Dan kehidupan yang demikian tidak dapat dipisahkan dari pencipta kita.
Karena itu matikanlah semua penyembahan berhala yang ada di dalam diri kita, semua penyembahan yang berpusat pada benda. Dan semua hal yang menggantikan posisi Allah di dalam hati kita berhala itu Paulus jelaskan di Kolose 3:5. Tetapi penjelasan R. C. Sproul berikut akan membawa kita pada pengetian berhala.
Penyembahan berhala adalah dosa kita yang paling mendasar, dan di dalamnya terjadi pertukaran: Allah mengungkapkan kebenaran-Nya tentang diri-Nya, dan kita menukar kebenaran itu dan mengganti dengan kebohongan/dusta.
Kita menukar kemuliaan Allah dengan kemuliaan makhluk.
Ini bisa dilakukan dengan cara yang kasar untuk memuja sesuatu yang kita buat dengan tangan kita sendiri seperti patung atau ikon.
Tetapi ada juga jenis penyembahan berhala intelektual yang lebih canggih — merekonstruksi doktrin kita mengenai Allah sedemikian rupa untuk melucuti Dia dari atribut-atribut-Nya yang membuat kita tidak nyaman.
Kita semua memiliki kecenderungan untuk merekonstruksi suatu ilah yang tidak suci, yang tidak murka, yang tidak adil, dan yang tidak berdaulat.
Kita merasa mudah untuk mengambil sifat-sifat Allah yang kita sukai dan menolak sifat-sifat-Nya yang tidak kita sukai.
Ketika kita melakukan itu, maka kita sama bersalahnya dengan penyembahan berhala sebagaimana orang yang menyembah patung.
“Hanya ketika berhala ini, digantikan oleh keindahan Injil Yesus Kristus, maka kita akan hidup bagi Injil dan bukan lagi bagi apa yang dunia berikan. Kita akan berjuang di dalam Kristus untuk hidup benar dan menyenangkan Sang Kebebaran.”
Merenungkan Injil Kehidupan yang Terarah Oleh Kristus dan Kepada Kristus.
Kita telah dibangkitkan bersama Yesus, yang artinya ketika kita percaya kepada Dia. Kita telah mati atas dosa kita dan pada dasarnya kita telah kehilangan selera pada pencarian yang salah berdasarkan definisi dunia.
Keindahan dunia saat ini, pencarian yang sia-sia dan segala penderitaan yang sia-sia, kita lihat dengan jelas ketika Injil telah menyerap ke dalam diri kita. Demikianlah orang yang mati di atas dosanya dan bangkit bersama Yesus akan terus diarahkan kepada Kristus dan kehendak-Nya.
Yesus memberikan nasehati kepada mereka yang mengejar Dia karena roti, karena kepuasan jasmani yang fana dan bukan untuk itu manusia diciptakan.
Yohanes 6:27 (TB) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
Makanan itu adalah Kristus, Dialah Roti hidup yang memuaskan. Tanpa Dia betapa sia-sia kehidupan kita, tanpa pikiran yang dipenuhi Injil maka semua pekerjaan dan perjuangan kita adalah sia-sia. bahkan hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah hal fana yang sia-sia.
Baca Juga: Renungan Lukas 11:13
Lalu apa yang harus kita cari? Paulus menasehatkan kita carilah perkara yang di atas. Ini adalah perintah mutlak bagi orang-orang percaya yang hidup dalam Yesus, Ia yang tersembuyi dalam kasih karunia yang membebaskannya dari kutuk dosa.
Ketika Injil direnungkan, Yesus yang disalibkan dan bangkit, maka kita mendapatkan kesegaran jiwa, sebab demikianlah Injil memberikan kesegaran. Sebab Yesus adalah Air kehidupan, tidak akan pernah ada ketenangan, kepuasan, kekuatan, dan makna dari sebuah tujuan yang benar-benar kekal dan mulia.
Ketika kita lepas dari Injil betapa kehidupan yang dijalani adalah sia-sia di dalam jiwa yang lelah dan putus asa. Karena Injil inilah sekarang kita mendapatkan kehidupan baru, kehidupan yang dipuaskan dan baiklah kita terus memikirkan apa yang Injil inginkan dari hidup kita, ketika kita disatukan bersama-sama dengan Injil.
Pikirkanlah perkara yang di atas, ini tentang bagaimana kita dapat taat kepada kehendak Kristus, untuk pergi dan mencari orang-orang yang dapat di bawa kepada Sang Injil. Memberitakan Kristus, membawa orang-orang melihat Kristus melalui kehidupan, bekerja untuk kemajuan Injil apa pun pekerjaan kita. Inilah nilai hidup yang kekal, ketika kehendak Kristus yang utama ingin kita kerjakan.
Baca Juga: Renungan Markus 8:31-38
Saya membawa anda untuk berdoa, tentang kehidupan kita, berdoa untuk meminta kehendak Tuhan dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita dan Injil yang ada di dalam kita dapat didengarkan bahkan diterima orang-orang yang kita kenal.
Untuk menutup renungan ini, saya mengutip kembali salah satu tulisan klasik, yang membawa kita pada kehidupan yang berdasarkan firman Tuhan, pemikiran dan tindakan yang berpusat pada Kristus dan kehendak-Nya.
Pola Pikir Seorang Peziarah oleh J.C. Ryle dikutip dari facebook J.C. Ryle Postingan
“Orang kudus akan mengikuti/melakukan sesuatu menurut pikiran spiritual. Dia akan berusaha untuk mengarahkan kasih sayangnya sepenuhnya pada hal-hal di atas, dan untuk memegang hal-hal di bumi dengan genggaman tangan yang sangat longgar. Dia tidak akan mengabaikan urusan kehidupan ini sekarang; tetapi tempat pertama dalam akal dan pikirannya akan diberikan kepada kehidupan yang akan datang.
Dia akan bertujuan untuk hidup seperti orang yang hartanya ada di surga, dan untuk melewati dunia ini seperti orang asing dan peziarah yang bepergian ke rumahnya.
“Untuk berkomunikasi dengan Allah dalam doa, dalam Alkitab, dan dalam pertemuan umat-Nya – hal-hal ini akan menjadi kesenangan utama orang kudus. Dia akan menghargai setiap hal dan urusan dan persekutuan, hanya dalam proporsi yang menarik dia lebih dekat kepada Allah.”
Bapa yang baik, apa pun yang ada di dalam pikiran kami saat ini, biarlah itu terarah hanya pada-Mu sebagai Tuhan dan juruselamat kamu. Dan hidup kami hanya untuk melakukan kehendak-Mu, mampukan kami ya Tuhan, tolong kami karena kami adalah orang bodoh yang seringkali terpikat oleh dunia ini dan segala keindahannya. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kolose 3:1-4 Apa yang Seharusnya Saya Cari?"
Silahkan Berkomentar