Renungan 1 Samuel 12:24 Mengenal Allah dan KebesaranNya
1 Samuel 12:24 (TB) Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.
Kita harus merenungkan hal ini, bahwa Allah membenci kejahatan, kejahatan identik dengan ketidakadilan (1 Samuel 12:25). Yang kuat, menindas yang lemah, penguasa dunia, raja-raja dunia, petinggi-petinggi pada masa itu, mereka seringkali didapati berlaku tidak adil.
Dia Allah yang seharusnya memimpin, membimbing, mendidik kita bukanlah diri kita sendiri. karena keberdosaan yang ada di dalam diri kita, jika kita mendasarkan perjalanan hidup kita pada hal ini, maka kita akan sangat mudah tersesat, hidup dalam dekapan iblis yang menyesatkan.
Ketika itu, orang-orang Israel memandang bangsa-bangsa sekeliling mereka (Baca 1 Samuel 8, 9, 10, 11 ; 12:1-25). Setalah zaman Hakim-hakim dan mereka memiliki Samuel sebagai pemimpin mereka. Tetapi bukan raja, sebab ia seorang imam dan hakim terakhir.
Mereka menginginkan raja, mereka rasa jika adanya raja yang memerintah mereka. Maka kehidupan bangsa mereka akan lebih baik, mereka kira dengan begitu tidak akan adanya pemerasan. Mereka melihat permasalah mereka adalah tidak adanya raja yang memimpin mereka. Karena Samuel pada waktu itu sudah tua.
Ketika Samuel bersedih akan kenyataan ini, ia berdoa dan memberitahukan kepada TUHAN, apa yang orang Israel inginkan. Lalu Tuhan memberitahukan kepada Samuel pada dasarnya orang Israek menolak untuk dipimpin oleh TUHAN, mereka lebih suka dipimpin oleh raja, mereka lebih suka dipimpin oleh manusia. Dan bukan TUHAN, maka TUHANlah yang mereka tolak.
Baca Juga: Renungan Amsal 18:10
Cerita yang sangat mengagumkan, menunjukkan realita dari siapa kita, kedalaman diri sendiri yang tidak menginginkan Tuhan. Demikianlah kecenderungan manusia. Memikirkan yang terbaik, berdasarkan asumsinya sendiri, bahwa tidak baik dipimpin oleh Tuhan.
Kita bisa saja berkata, bahwa kita akan taat kepada Allah, tetapi siapakah yang mengetahui isi hati yang licik dan mementingkan diri sendiri. hanya Tuha yang tahu, Dia adalah Allah yang tahu sampai kedalaman diri kita. Maka dari itu, marilah kita hidup dalam pertobatan, untuk taat kepada-Nya dan hidup dalam kasih yang abadi dari-Nya. Melakukan kehendak-Nya.
Marilah kita belajar mengenal Dia, melalui pondari renungan kali ini. Kita akan belajar 2 Poin tentang Allah dan apa yang harus kita lakukan. Untuk menyenangkan Dia, karena hati kita telah terpaut kepada-Nya saja. Hidup dalam Injil itu indah, oleh karenanya, hanya melalui Injil saja kita mendapatkan kekuatan baru untuk hidup bagi Tuhan (2 Korintus 4:7).
Renungan 1 Samuel 12:24 Mengenal Allah dan kebesaranNya
1. Takut akan Tuhan berarti hidup beribadah kepada-Nya
Orang Israel memiliki pengertian yang indah akan hikmat, tentang ini saya telah menuliskan renungan berdasarkan kita Amsal. Tetapi mari kita renungankan kembali tentang takut akan Tuhan, kehidupan yang berhikmat adalah hidup takut akan Tuhan.
Ketakutan yang didasari pada kesadaran bahwa Tuhan mengasihi kita, Tuhan mencintai kita dengan cinta yang kekal.
Inilah Injil, pada akhirnya cinta itu diberikan melalui anak Tunggal-Nya, Kekristenan kita adalah definisi nyata dan filosofi yang indah dari Kristus, yaitu karena begitu besar kasih Allah. Kebenaran ini hidup, Ia telah menjadi Pribadi yang sampai hari ini ada bersama-sama dengan anak-anak-Nya. Kita yang telah menjadi anak Tuhan harus sadar akan kebenaran yang indah ini.
Di sisi lain, kehadiran Tuhan adalah kehidupan, membuat kita takut dan gentar akan kebesaran, keindahan kesucian dan kekudusan. Kita yang telah ditebus, takut akan dosa, takut melakukan dosa, meskipun kita terlalu gampang jatuh ke dalam dosa.
Tetapi selalu ada panggilan untuk bertobat, untuk kembali, untuk mengakui setiap dosa kepada-Nya. Kehidupan yang bertobat, dikuduskan, dijadikan baru untuk melakukan kehendak Tuhan. Pada dasarnya adalah ibadah kehidupan Kekristenan kita. Paulus melalui kitab Roma menjelaskan kepada kita, bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan kehidupan, tubuh yang kudus dan berkenan kepada Allah.
Ini tentang kehidupan yang telah ada di dalam Yesus, dibawa untuk hidup dengan gaya hidup baru. Yaitu beribadah kepada Allah yang kekal dan kudus dan mulia. Ibadah sejati, merupakan kekaguman kepada Tuhan, yang merupakan akar dari kehidupan yang terus memuliakan Dia.
Ibadah pribadi yang dilandasi pada kekaguman kepada Allah, akan selalu menjadikan kita sadar. Bahwa yang kita perlukan adalah Tuhan, bagaimana Ia memimpin kita, membimbing kita dan membawa kita pada rencana-Nya.
Kita juga, dalam hidup yang beribadah ini, memerlukan Samuel masa kini bagi kita, sebab kita orang Israel modern yang bebal. Kita perlu anak Tuhan yang dewasa, tegas dan tulus hati. Untuk selalu menentang keputusan, keinginan kita yang berpusat pada diri sendiri.
Kita membutuhkan anak Tuhan, sesama orang percaya yang dengan lantang mengkritik kita, menjadikan kita sakit. Tetapi dengan tulis mengasihi kita, melawan setiap dosa kita dan mengajak kita untuk selalu bersama-sama beribadah kepada Tuhan dengan takut dan gentar. Hidup dalam kesalehan yang utuh bersama keluarga seiman dengan berlandaskan kasih Yesus di atas kayu salib.
2. TUHAN yang telah melakukan perkara hebat di antara manusia
Dia telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dia juga berkali-kali menyertai orang Israel sehingga mereka memenangkan perang melawan bangsa-bangsa lain. Perbuatan Ajaib ini berpusat pada kemuliaan, keindahan, kebesaran, kasih dan keadilan diri-Nya sendiri. berpusat pada sifat-sifat-Nya yang tidak dapat saya sebutkan. Karena saya juga sangat terbatas.
Tetapi mari kita merenungkan Dia, lebih lagi dan lagi. Perbuatan Ajaib-Nya Ia nyatakan melalui Yesus Kristus. Inilah pusat dari semua pekerjaan Allah selama berabad-abad.
Yaitu, Tuhan Yesus yang telah hidup sempurna menggenatikan kita, Yesus yang telah mati masuk ke dalam kerajaan maut menggantikan kita, Yesus yang telah bangkit untuk bangkit bersama-sama dengan kita yang telah hidup di dalam-Nya.
Inilah Injil, memberitakan bahwa kita pendosa, tetapi pada saat yang sama memberitakan adanya kasih karunia yang sangat besar berasal dari Allah pencipta kita, bukan karena kita. Tetapi semua kasih karunia ini berdasarkan kebesaran diri-Nya sendiri. sebab Allah setia dan Ia tidak akan pernah mengingkari janji-Nya, Ia selalu tepat janji untuk membawa kita ke dalam ruangan kebaikan dan memuji memuliakan nama-Nya.
Salib yang telah menggantung Yesus, menjadikan Yesus penjahat pada masa-Nya. Merupakan kenyataan dari kengerian dari apa yang dosa dapat kerjakan pada diri kita, egois selalu membawa manusia pada kehancuran. Tidak ada yang baik dapat dihasilkan dari hidup yang berpusat pada diri sendiri.
Kehidupan yang menentukan yang baik bagi diri terpisah dari Tuhan Yesus, merupakan kutukan yang mengerikan. Tidak peduli sekaya dan sebaik apa kita di luar Yesus betapa sias-sia kehidupan. Kekristenan yang tidak taat kepada Yesus meruapakan Kekristenan palsu yang hanya ingin mati masuk sorga dan ini salah besar.
Jadi sekarang marilah kita bersama-sama datang menghadap Tuhan Yesus, untuk berdoa dan meminta rahmat-Nya. Untuk semakin mengenal Dia dan hidup bagi Dia dan mengetahui kehendak-Nya. Yesus ingin kita bertobat meninggalkan dos akita, Dia ingin kita berdoa bagi jiwa-jiwa, Dia ingin kita belajar kita suci lebih banyak lagi agar kita mengerti kebenaran.
Baca Juga: Renungan Yesaya 14:1
Pada akhirnya, Injil Yesus Kristus adalah kebesaran TUHAN, di mana Ia menjadi manusia dan menunjukkan betapa Ia cinta pada manusia. Injil inilah yang membawa orang-orang yang mendapatkan cinta-Nya, dahulu sampai hari ini tetap bersemangat memberitakan Injil kepada dunia bahwa hanya ketika manusia menjadi milik Yesus, maka kita benar-benar hidup.
Kolose 1:5-6 (TB) oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Terpujilah Engkau ya Allah, telah memberikan Kristus bagi kami. Bawalah kami untuk semakin hari semakin mengerti Injil, melihat kebesaran dan keindahan-Mu melalui Injil. TUHAN yang berkuasa, hanya pada rahmat-Mu kami dapat berharap, di luar itu kami binasa. Terpujilah Engkau dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Samuel 12:24 Mengenal Allah dan KebesaranNya"
Silahkan Berkomentar