Renungan Yosua 1:8 Memperkatakan Kitab dan Merenungkan Konten Alkitab
Yosua 1:8 (TB) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engaku bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yosua 1:8 (TB) Kitab torat ini tidak boleh jauh dari mulutmu, dan engkau harus merenungkannya siang dan malam, agar engkau dapat berhati-hati bertindak menurut seluruh apa yang tertulis di dalamnya. Dengan demikian engkau dapat membuat jalanmu berhasil dan kemukian engkau dapat bertindak bijaksana.
Setiap kita dipanggil untuk membawa hati dan pikiran kita kepada Allah, memikirkan Dia dan merasakan kehadiran-Nya di setiap waktu. Melihat kemuliaan Allah bukanlah perkara yang mudah di dalam daging yang fana seperti sekarang ini. Jika merasakan Tuhan sangat sulit, juga dapat dipastikan untuk mematuhi setiap perintah Tuhan, akan menjadi lebih sulit.
Yosua sekilas, dipandang banyak orang percaya hari ini, sebagai pemimpin yang berhasil. Ada banyak buku-buku yang membawa Anda, mengajak Anda, untuk menjadi sama seperti Yosua dalam hal memimpin. Baca Juga: Renungan pagi Kristen singkat
Ada banyak buku yang memperkenalkan kehebatan Yosua agar Anda meniru dia dan diberkati. Saya akui cerita Yosua, tentang bagaimana ia merebut tanah perjanjian, memberikan kepada saya secara pribadi, inspirasi untuk saya dapat meneladani Yosua.
Sehingga banyak juga orang Kristen zaman ini sama seperti saya, ingin menjadi penguasa berkedok pemimpin. Mereka dengan semangat, ingin menjadi Yosua zama ini. Tanpa memperhatikan apa yang menjadi motif utama Yosua menjadi seorang pemimpin. Dan siapa yang berkuas di balik keberhasilan Yosua. Yang mereka pikirkan, orang-orang Kristen ini adalah keberhasilan Yosua. Bukan tujuan utama Yosua menjadi pemimpin dan kepada siapa Yosua harus mengabdikan dirinya.
Sehingga bukan lagi Tuhan yang menjadi tujuan dari Kekristenan kita, tetapi keberhasilan Yosua, bukan menjadi seperti Yesus tujuang utama Kekristenan kita, tetapi menjadi seperti tokoh-tokoh Alkitab, diberkati dan mendapatkan banyak harta dan keberhasilan. Yang jika diperhatikan lagi. Mereka adalah orang berdosa yang tidak jauh sama seperti Anda dan saya hari ini. Lalu apa yang membedakan mereka, karena kasih karunia Tuhan, tidak lebih.
Maka itu marilah kita berhenti sejenak. Dan beralih dari Yosua, kepada pusat kehidupan, kepada Dia yang sempurna. Karena ketika kita membaca Alkitab dan merenungkan Yosua dan kehidupannya yang berhasil memimpin Israel merebut tanah perjanjian. Kita akan terjebak pada ilusi, bahwa kitalah Yosua, kitalah seseorang yang pada suatu saat akan sukses seperti Yosua.
Baca Juga: Renungan Yosua 1:8
Saya tidak ingin Anda tersesat, dalam ilusi kacau yang berpusat pada diri sendiri, meskipun yang Anda pakai Alkitab sebagai sumber dari ilusi Anda. Karena setan memakai Alkitab untuk mengoda Yesus, pada masa paling kuno, Dia juga memakai kata-kata Allah untuk menggoda Hawa.
Jadi marilah kita merenungkan ulang Alkitab kita dengan hati dan pikiran yang berpusat pada Tuhan bukan pada diri kita dan keinginan kita untuk menikmati kemegahan dunia yang fana dan membawa kita semakin jauh dari Tuhan.
Marilah kita berdoa untuk kemurnian hati yang sungguh-sungguh memikirkan firman-Nya dan merenungkan setiap kasih dan keadilan Allah, sehingga kita setiap hari semakin mengenal Dia yang telah menciptkan kita dengan segala kemuliaan-Nya.
Renungan Yosua 1:8 Memperkatakan Kitab dan Merenungkan Konten Alkitab
1. Tidak jauh dari Firman TUHAN dan renungkanlah!
Renungkanlah Firman, Jangan biarkan satu hari hidup tanpa merenungnan Firman, jangan biarkan hati dan pikiran Anda jauh dari Firman Tuhan. Dan jangan biarkan setan mencurinya dari Anda, inilah harta kita yang kekal Firman Tuhan, Dia yang telah menjadi manusia. Yang menjadi penegasan saya tentang Firman adalah Kristus, renungkanlah kehidupan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.
Bawalah hati dan pikiran Anda pada perenungan firman Tuhan, teks Alkitab, dengan berpusat pada Yesus Kristus. Sebab itulah yang memberikan kepada kerohanian Anda kehidupan. Di dalam kehidupan yang baru, Yesus adalah roti kehidupan, Dialah Air hidup. Yang artinya hanya Dialah yang dapat memberikan kepuasan, kekaguman, dan keindahan hidup kepada kita.
Sebab Yesus adalah pusat dari semua teks Alkitab (Lukas 24:27, 31-32). Di mana tanpa Kristus Alkitab bukanlah kitab suci yang sangat berharga, tanpa Allah yang menyatakan diri-Nya dari Perjanjian Lama dan puncaknya pada kedatangan Yesus ke dalam dunia menjadi sama dengan manusia di Perjanjian Baru. Alkitab tidak akan pantas menjadi pondasi hidup manusia. Tidak ada yang istimewa dari Alkitab.
Maka renungkanlah Alkitab, berarti merenungkan Yesus yang telah disalibkan dan bangkit. Merenungkan Allah yang sepanjang sejarah dunia ini, terus datang memanggil manusia untuk bertobat, manusia yag sesat dan mati dalam dosa.
Merenungkan bagaimana Allah yang memilih bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dan berkat itu adalah Yesus Kristus, berkat itu adalah Allah yang menjadi manusia disalibkan untuk menerima semua hukuman dosa dan semua dosa kita ditimpakan kepada-Nya. Maka di dalam Dia saja kita menemukan keindahan Injil, yang mengubahkan dari dalam keluar.
Janganlah menjaduhkan diri dari kasih karunia, dari Dia Firman yang telah menjadi manusia. Marilah semakin dekat kepada-Nya dan memohon belaskasihan-Nya. Saudaraku di dalam Kristus kita dijadikan baru, dijadikan manusia-manusia Allah untuk tunduk pada kehendak-Nya. Hanya di dalam Dia dan tunduk kepada Tuhan, kita pasti menemukan kehidupan yang sejati. Anugerah yang melimpah, berkat kekal yang memberikan kepuasan dan pengharapan.
Marilah buka Alkitab renungkan itu, bacalah Alkitab, cintalah pada Firman. Ya Allah Roh Kudus, tolonglah kami sehingga kami dapat sungguh-sungguh mengasihi Firman-Mu. Merenungkannya siang dan malam.
Tidak jauh dari Firman-Mu selalu dekat dengan kami dan untuk hidup terus bagi kemuliaan-Mu saja. Mampukan kami, kami pendosa, kami adalah orang-orang yang sering kalah melawan daging kami. Ampuni kami yang berdosa ini, tolong kami, kami tidak dapat hidup tanpa kasih karunia-Mu.
2. Tujuan perenungan Firman Tuhan adalah Tuhan
Sebelum benar-benar masuk pada penjelasan saya, tentang tujuang sejati dari perenungan firman. Kita akan terlebih dahulu masuk pada pengertian yang salah dari firman Tuhan. Di mana begitu banyak motif yang kacau dari perenungan firman. Di mana tujuan merenungkan firman bukan Tuhan tetapi pemberian Tuhan.
“aku telah membaca firman, maka aku siap diberkati berdasarkan keinginanku. Aku telah melawakukan ibadah, pelayanan. Maka sangatlah pantas aku menerima berkat Tuhan.” Ini adalah salah, ini sesat dan marilah kita kembali pada bagaimana firman pada dasarnya membawa kita untuk mengenal Allah, menginginkan Allah dan memperkenalkan Dia kepada dunia.
Tanpa Anda minta, Allah lebih tahu kebutuhan Anda secara jasmani. Bahkan masalah terbesar kita adalah dosa, Allah telah selesaikan di atas salib. Sangatlah gampang bagi Allah untuk memperkati kita dengan berkat jasmani. Tetapi Allah tidak melakukan itu, Dia berhikmat, Dia tahu bahwa Anda dan saya sangat berpotensi menyembah pemberian dan tidak benar-benar menyembah Tuhan Sang Pemberi.
Pada bagian terakhir dari ayat yang menjadi pondasi perenungan kita kali ini, Allah sendiri menjelaskan kepada Yosua. Tujuan dari merenungkan firman. Yaitu agar kita hidup hati-hati dalam tindakan, hidup semakin membenci dosa, hidup untuk menyenangkan Tuhan dan senang bersama-Nya. Yang menjadi pusak dari kehidupan yang membenci dosa adalah untuk menginginkan Allah saja.
Baca Juga:
Melalui Yesus Kristus yang telah bangkit, kita dapat mengiginkan Allah, kita dapat mengerti dan memperbuangkan kekudusan untuk menjadi bagian kita, kita dapat terus memikirkan betapa mulia, indah dan mengagumkannya Allah kita dan hidup untuk memberitakan Dia dengan penuh kekaguman.
Tujuan kita adalah Tuhan, begitu juga ketika kita belajar firman, merenungkan firman Tuhan. Untuk mengenal Tuhan, melihat Injil dengan jelas di nama Yesus disalibkan. Bertobat dari dosa, memberikan diri kepada Allah dan terus menginginkan Dia. dan untuk lebih jelas 2 Timotius 3:16 memberikan kepada kita tujuan dari merenungkan firman.
2 Timotius 3:16 (FAYH) “Seluruh Kitab Suci diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajar kita apa yang benar serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita. Kitab Suci meluruskan kita ketika kita salah dan menolong kita melakukan apa yang benar.”
Posting Komentar untuk "Renungan Yosua 1:8 Memperkatakan Kitab dan Merenungkan Konten Alkitab"
Silahkan Berkomentar