Renungan Matius 5:10-12 Berbahagialah yang Dianiaya Dalam Kebenaran
Matius 5:10-12 (TB) Berbahagia orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
Di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, penderitaan dan kejahatan seharusnya tidak mengagetkan. Kebaikan sekecil apapun itu sebuah kejutan. ~ Yakub Tri Handoko
Injil memberikan kepada kita satu pengertian bahagia yang
lebih indah, lebih baik, lebih menyenangkan, dan lebih memuaskan. Jika
dibandingkan dengan kebahagiaan yang dunia ini dapat berikan. Kata kunci dari
kebahagiaan yang Yesus Khotbahkan kepada kita kali ini adalah kebenaran dan
penganiayaan. Untuk mengerti betapa ini adalah sumber bahagia, saya harap Anda
berkata Amin di dalam hati Anda. Baca Juga: Saat teduh hari ini
Kebahagiaan yang Yesus tawarkan sangat aneh jika dipikirkan kembali,
jika dilihat dari sedut pandang dunia yang selalu menawarkan kebahagiaan. Maka
kita akan menemukan kebahagiaan yang injil tawarkan sangatlah berbeda. Sangat
bertolak belakang dari sistem dunia, sangat bertentangan. Dengan apa yang
membahagiakan menurut dunia ini.
Ketika Yesus menyatakan berbahagialah orang yang dianiaya,
ini terdengar gila. Bagaimana mungkin seseorang yang disiksa, teraniaya dapat
berbahagia. Bukankah aniaya suatu keadaan yang menyakitkan. Tertekan bukan
hanya mental, tetapi juga fisik yang dihancurkan. Bahkan aniaya yang Yesus
maksudkan, untuk berbahagia di mana kita dianggap binatang oleh mereka yang
menganiaya kita.
Renungan Matius 5:10-12 Berbahagialah yang Dianiaya Dalam Kebenaran
1. Dibenarkan oleh kabenaran
Untuk sampai pada kebenaran yang dapat kita sampaikan kepada dunia, maka kita terlebih dahulu merasakan kebenaran yang membenarkan kita. Mengapa harus adanya kebenaran yang membenarkan. Jelas bahwa kita bukan orang benar.
Demikianlah
kita harus mengerti bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang seringkali
berbahagia dan bangga dengan dosa-dosa kita dan hidup dalam kesesatan dan suka
dengan itu, dengan perbudakan dosa yang berasal dari setan dan terus hidup
dalam pemberontakan kepada Tuhan kita.
Pada realitanya kita orang-orang bersalah yang terkutuk, tidak benar, layak binasa. Cerita kita adalah kefasikan yang melekat pada diri kita dan ini adalah masalah terbesar kita yang harus kita ketahui lebih dahulu.
Baca Juga: Ayat Emas Alkitab yang memotivasi
Untuk dapat sampai pada kebenaran, kita adalah orang yang tidak benar secara
alami, kita berdosa, pendosa sejak dalam kandungan ibu kita, kita adalah
keturunan Adam yang mati dalam dosa dan oleh perbuatan yang selalu menuju
kesesatan yang mematikan.
Dosa pada dasarnya menghina kemuliaan Allah, mendukakan Allah dan melihat Allah dengan cara pandang yang benar-benar salah. Di dalam dosa kita kira bahwa Allah dapat dibayar agar kita benar, dengan segala kekuatan kita, kita berbuat baik untuk mendapatkan kebaikan Allah, karena kita tahu dia berkuasa.
Tetapi pada dasarnya dosa kita menjadikan kita
manusia-manusia yang tidak menginginkan Tuhan. Tidak ingin kehadiran Tuhan
sebagai Tuhan. Tetapi selalu memanfaatkan Tuhan agar mendapatkan sesuatu dari
Tuhan.
Kita bukanlah orang benar, kita adalah orang berdosa. Natur
yang berdosa dalam diri kita, hanya dapat dibenarkan oleh kebenaran yang sangat
besar, berkuasa dan memiliki kesempurnaan yang mutlak. Dan semua kebenaran ini
pasti berasal dari Tuhan.
Kita masuk pada Injil, di mana Yesus yang mengkhotbahkan
dengan jujur tentang diri-Nya. Jika Anda dianiaya karena nama Yesus, maka
berbahagialah. Karena Yesus adalah Sang Kebenaran itu sendiri, dia tidak perlu
kebenaran dari luar diri-Nya, sebab Dia Allah yang benar dan telah menjelma
menjadi manusia. Sehingga kita tahu Yesus mutla Allah, Ia kudus dan tidak
berdosa. Dan mutlak manusia, memiliki darah dan daging. Dapat lapar dan lelah
hanya saja Ia tidak penah berbuat dosa.
Kebenaran Yesuslah yang membenarkan kita. Ia yang telah
disalibkan, dijadikan berdosa untuk menanggun semua dosa kita dan kutuk dosa
ditimpakan kepada Yesus. Kebenaran Yesus kita terima karena anugerah, rahmat
yang sangat besar bagi kita yang adalah pendosa besar. Ingatlah selalu akan
Kristus yang telah disalibkan, untuk memberikan diri-Nya sebagai kebenaran yang
akan masuk ke dalam kita, kebenaran-Nya yang membenarkan kita yang berdosa dan
oleh darah-Nya kita disucikan.
Pangalah pada salib, di sanalah dosamu menjadi nyata,
berdukalah, bertobatlah, bencilah dosa dan pandanglah pada Yesus, tinggalkan
semua beban dosa dan berlututlah dan mengakulah. Kita sekarang tidak sedang baik-baik
saja, ada beban dosa yang menekan kita, ada dukacita mendalam dari Allah yang
terus memperingatkan kita untuk selalu bertobat. Mati atas diri sendiri setiap
hari.
Inilah kebenaran yang membenarkan itu, kebenaran yang harus
kita sampaikan kepada dunia. Yaitu Injil Yesus Kristus. Oleh kebenaran inilah
kita menemukan visi yang baru, tujuang hidup yang baru dan kekuatan yang baru
untuk selalu hidup dalam rancangan Allah selama kita ada di dalam dunia yang
fana dan sangat sementara sekarang ini.
Untuk menutup poin ini, saya menantang Anda untuk selalu
memberitakan Injil kepada diri sendiri. Agar Anda bertumbuh dalam Kristus,
terus merenungkan salib, merenungkan betapa Anda pendosa yang binasa. Dan hanya
oleh darah Yesus, Anda dapat dibenarkan.
Renungkan Injil, Allah yang dari Perjanjian Lama, datang
kepada orang fasik, semua gambaran kebobrokkan tokoh perjanjian Lama adalah
gambaran nyata dari siapa kita. Gambaran nyata dari kedalaman diri kita yang
berborok dan penuh dosa. Tetapi Allah yang datang pada akhirnya dalam rupa
manusia menyelamatkan kita dari dosa.
Bertobat dari segala dosa, ini bukan hanya tentang perbuatan
jahat yang nyata, bukan pula tentang kegagalan Anda. ini juga pertobatan dari
segala kemegahan diri sendiri, saat Anda merasa bahwa Anda layak menerima kasih
karunia, di mana Anda merasa tanpa Anda suatu kelompok, pelayanan, dan tempat
Anda bekerja tidak akan berjalan. Anda harus bertobat dari perasaan bahwa diri
Anda penting dan benar.
Baca Juga: Renungan Yosua 1:8
Untuk menerima kebenaran yang membenarkan, kita harus
mengakui bahwa kita tidaklah benar, berdosa, dan cinta dosa. kita harus
mengangis, berkabung melihat realita dari dosa yang ada di dalam kita dan
meminta dengan sungguh untuk menang bersama Yesus, meminta dengan sungguh untuk
terus setiap hari secara sengaja kita mati atas diri sendiri.
Masuklah dalam kebahagiaan, sukacita dan kegembiraan dalam
penganiayaan oleh karena kita memberitakan kebanaran Injil kepada dunia, karena kita tahu ketika kita
dibenarkan oleh Kristus itu adalah kehidupan sejati yang aman dan tentram
meskipun kita tahu dunia sedang menuju kebinasaannya, bahkan kita sedang
berjalan menuju kematian fisik.
Ketika kita tahu, bahwa dunia di mana kita berada saat ini
adalah lembah kematian kekal. di luar Yesus orang-orang binasa. Maka suatu
kasih yang sangat besar dengan memberitahukan mereka bahwa ada harapan bagi
mereka, ada Yesus yang telah disalibkan untuk mereka dan ingin bersekutu dengan
mereka dalam kasih dan kepuasan yang kekal.
2. Aniaya dan Bersukacita dalam kebenaran
Kita yang telah menerima kebenaran, kita yang telah
dibenarkan. Melalui Injil yang terus terdengar oleh kita, yang kita renungkan
setiap hari, kita nikmati setiap hari dan kabarkan kepada diri kita sendiri
setiap hari. Injil inilah yang memberikan kekuatan untuk selalu setia dalam
pemberitaan Injil, sebab ini perintah bagi kita, ini adalah tujuan dari
pelayanan kita. dan yang terpenting Injil mutlak benar.
Saudaraku, Yesus sendiri memberikan peringatan. Agar kita
tidak salah dalam hal menanggapi setiap penderitaan yang pasti akan menimpa
kita, setiap jenis kehidupan yang kita inginkan. Pada akhirnya kita tinggalkan karena
Injil, Injil menjadi lebih berharga. Kehendak Allah menjadi tujuan kehidupan
kita, melayani jiwa-jiwa adalah tujuan dari kita bekerja, kita belajar, kita
bergereja.
Kita menemukan, akan banyak orang dunia yang membenci
kebenaran, bahkan dari orang-orang Kristen yang belum bertobat. Mereka akan
memberontak, menyangkal Injil yang sejati bahkan menjauhi kita yang dengan
jujur memberitakan Injil.
Para pengkhotbah yang dengan setia memberitakan keseriusan
dosa, akan ditinggalkan pengikutnya. Orang-orang yang memberitakan bahwa Allah
itu baik, Allah akan menuruti segala keinginan daging mereka. Akan mendapatkan banyak
pengikut.
Pada dasarnya ketika Injil yang murni telah meresap ke dalam
diri Anda, Anda akan dengan serius menanggapi setiap dosa. Anda akan sangat
membenci dosa karena Anda tahu oleh karena dosalah Yesus dihancurkan. Kebencian
pada dosa dan teguran yang keras, mengoyak hati pendosa inilah yang akan
memunculkan kebencian yang teramat sangat sehingga pemberita kebenaran dibenci
bahkan dianiaya.
Puji Tuhan, Yesus bukan hanya mengkhotbahkan untuk
berbahagia dalam penganiayaan dan penderitaan, janji-Nya ketika kita memuridkan
bahwa Ia akan menyertai kita. Dia adalah seseorang yang memiliki kuasa di dunia
yang luar ini, Dia adalah Tuhan atas dunia ini dan yang telah memberikan diri-Nya.
Terlebih dahulu dianiaya.
Semua ini dimulai dari Perjanjian Lama, setiap nabi yang
adalah gambaran dari Kristus dibunuh, karena memberitakan kebenaran. Menegur penyembahan
berhala dan menebuatkan sesuatu kejadian yang tidak baik dan tidak enak
didengar oleh telinga.
Yesus disalibkan karena memberitakan kebenaran Injil, karena
Ia menyakiti setiap hati orang munafik dari pemimpin agama Yahudi. Penyaliban ini
adalah kehendak Allah, ini adalah hukuman yang sangat mematikan, memalukan dan
mengerikan. Hukuman yang membawa pada kematian yang perlahan tetapi sangat
menyakitkan dan memberikan penderitaan yang teramat sangat.
Penyaliban yang terjadi atas diri Yesus, bukan karena Ia
melakukan dosa, Ia terhitung di antara orang berdosa. Karena telah difitnah,
karena telah dinyatakan bersalah. Tetapi pada saat yang sama, penyaliban yang
adalah kematian dan penderitaan yang mengerikan. Merupakan berita Injil yang
memberikan pengharapan baru bagi orang-orang yang berdosa.
Baca Juga:
Sukacita oleh Injil inilah yang tetap ada di dalam kita
walaupun kita menderita ketika kita memberitakan kebenaran. Ketika kita dijauhi
oleh banyak orang, tetapi janji Yesus untuk selalu menyertai hamba-hambanya
yang setia. Penyertaan inilah yang menjadi kekuatan, penghiburan dan kedamaian.
Maka Yesus dengan jelas menyatakan, yang terpenting bukanlah kebahagiaan palsu
yang berasal dari dunia.
Tetapi sukacita yang berasal dari Injil, kebenaran Yesus
yang telah disalibkan sebab hanya di dalam Dia dan melalui Dia Sang Jalan Kebenaran
dan Hidup. Kita memperoleh hidup kekal dan memberitakan kehidupan kekal yang
dibenci oleh dunia yang telah dipebudak oleh dosa dan dikuasai kuasa kegelapan.
Berdoalah, untuk kekuatan yang berasal dari Kristus untuk tetap kuat memberitakan Yesus, meninggalkan kenyamanan semu yang berasal dari dunia ini. Dan masuk ke dalam penderitaan-Nya untuk selalu menjadi pemberita yang setia dan semakin mengenal Dia, serupa dengan Dia dan hidup dipuaskan oleh Dia. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Matius 5:10-12 Berbahagialah yang Dianiaya Dalam Kebenaran"
Silahkan Berkomentar