Renungan Matius 11:28-30 Datanglah Pada Yesus Hai yang Berbeban Berat
Matius 11:28-30 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.
Dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, kita hidup. Ini artinya kita tidak akan dapat lepas dari setiap tekanan hidup, belum lagi segala aturan baik itu di pekerjaan, masyarakat, dan agama. Kita diajak untuk melakukan yang ini, agar hidup kita lebih baik, jika tidak yang ini. Maka kita dianggap tidak baik.
Segala aturan yang menekan inilah yang terjadi pada masyarakat Yahudi pada masa itu, untuk mendapatkan perkenanan Allah, maka lakukan hukum sesempurna mungkin. Berikan persembahan untuk Anda dapat diselamatkan. Lakukan apa yang diperintahkan pemimpin agama Anda untuk Anda lakukan. Agar Anda berkenan di hadapan Tuhan.
Setiap orang dituntut untuk hidup sesuai dengan aturan agama yang berasal dari manusia, bukan dari Tuhan, mereka mengabaikan kasih dan mengutamakan aturan dan kehidupan yang terlihat baik di mata masyarakat pada umumnya. Baca Juga: Renungan pagi Kristen singkat
Sehingga oleh perbuatan agamawi, mereka dapat dianggap orang elit di kalangan rohaniawan Yahudi. Ini sangat menekan orang-orang Yahudi yang ingin bertemu Tuhan pada masa itu, terutama orang-orang yang tidak memiliki uang, tidak berpendidikan dan orang-orang yang dianggap pendosa. Kehidupan agama yang tidak mempertemukan jiwa pada Tuhan yang sejati tetapi justru pada tekanan, merupakan kesesatan yang sedang Yesus tentang pada masa hidup-Nya.
Di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, ketika Injil telah menerangi kehidupan kita dan oleh kasih karunia kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat. Kita melihat bahwa dosa adalah satu-satunya kondisi di mana manusia benar-benar jauh terpisah Tuhan dan binasa. Dan dosa dengan jelas terlihat di dalam hati pikiran kita, ia menyatu dengan diri manusia.
Karena dosa inilah manusia selalu mencari cara, untuk dapat berkenan kepada Allah dan setiap cara ini justru menjadikan manusia semakin jauh dari Tuhan, setiap kita secara alami hidup untuk selalu mencari Tuhan untuk kita sembah.
Tetapi pencarian itu akan berujung pada penyembahan yang salah tidak berpusat pada Tuhan. Menyusahkan sesama kita dan menjauhkan jiwa dari Tuhan, sehingga jiwa yang mati tenggelam di dalam lautan dosa tidak akan pernah dapat bangkit. Karena pada dasarnya pencarian manusia di dalam kematian tidak berguna samasekali, untuk dapat mencapai Allah yang mahakuasa, kudus, dan suci.
Setiap solusi yang hadir dari manusia selalu saja menjauhkan manusia itu sendiri dari Tuhan. Inilah yang Alkitab sampaikan. Sehingga kita dapat belajar sekarang, yang membedakan Kekristenan dari sistem dunia tentang menemukan Dia yang berkuasa adalah terletak pada keberhasilan Allah yang datang kepada manusia dan kegagalan manusia untuk datang kepada Tuhan.
Bukan manusia yang mengundang Tuhan, tetapi Tuhan yang mengundang manusia, memanggil manusia untuk bertobat. Ini berkali-kali dapat kita pelajari di Perjanjian Lama dan ini melegakan. Maka dari itu kita harus Mengakui bahwa setiap perjuangan yang kira kerjakan adalah kegagalan yang membinasakan jiwa dan tidak pernah membawa manusia pada titik di mana manusia dapat menyembah Tuhan. Setiap kesuksesan yang dicapai di dunia, bukan berarti kutuk dosa lepas dari orang tersebut.
Tetapi setelah berita buruk yang baru saja kita baca dan renungkan tentang kegagalan kita, mari kita masuk ke ruangan Injil, di mana Yesus sendiri yang menawarkan kepada mereka, pendengar-Nya pada masa itu dan tawaran ini masih sangat relevan sampai hari ini dalam kondisi apapun.
Renungan Matius 11:28-30 Datanglah Pada Yesus Hai yang Berbeban Berat
1. Undangan Yesus, “Marilah datang kepada KU”
Dia adalah Firman yang telah menjadi manusia, permulaan segala sesuatu yang ada di dalam dunia. Dan di dalam Kristus segala sesuatunya diciptakan. Ini adalah undangan yang melegakan memberikan sukacita dan kekuatan baru ketika direnungkan. Di tengah hidup yang melelahkan dan dipenuhi aturan yang tidak membawa kita pada Tuhan yang sejati.
Kita menemukan kabar baik, melalui Injil, Yesus memanggil Anda dan saya yang telah lama menjadi budak, yang sejak dalam kandungan hidup dalam kebinasaan. Panggilan itu adalah cahaya, harapan dan keindahan baru yang ketika kita datang dan bersujud kita menemukan apa itu kehidupan. Sebab Dia yang mengundang untuk datang adalah Sang Kehidupan.
Saudaraku, Dia yang mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Dia pencipta alam semesta, Dia yang telah menjadikan kita dan memberikan kepada kita kehidupan baru. Melalui Dia yang mengundang kita untuk datang kepada-Nya, kita mendapatkan kehidupan yang baru. Yesus tidak hanya mengundang, Dia lebih dulu datang, disalibkan menggantikan kita menerima semua kutuk hukuman dosa kita.
Ini adalah undangan yang melegakan, bagaimana tidak. Kita yang telah melawan Tuhan dan menjadi musuh-Nya. Mendapatkan belaskasihan-Nya, kita yang seharusnya binasa karena telah berdosa dan mengasihi setiap perbudakan dosa dibebaskan dan dihidupkan di dalam Dia. Kita yang mati dalam dosa kini dibangkitkan di dalam Kristus yang telah bangkit dari kematian dan naik ke sorga.
Datang kepada Yesus, marilah kita datang kepada Dia yang telah disalibkan itu. Marilah umat Tuhan kita memandang kepada Dia yang telah disalibkan. Dia yang bukan hanya mati untuk kita, Injil memberitakan kepada kita cerita nyata yang benar-benar melegakan, Dia juga telah hidup untuk kita, Dia hidup menggantikan kita.
Marilah datang kepada Dia yang telah sempurna hidup berkenan kepada Allah, sebab Dia yang tidak pernah berdosa, tidak berbuat dosa dan dosa tidak berkuasa atas hidup-Nya. Kehidupan-Nya merupakan kehidupan yang kudus, suci, saleh dan murni untuk kita yang percaya kepada Dia. datanglah kepada Kristus untuk menemukan bahwa yang kita perlukan adalah Tuhan itu sendiri, kasih-Nya yang sempurna, anugerah-Nya yang besar, dan kehidupan-Nya yang itu seolah-olah kehidupan kita.
Inilah Injil, undangan untuk datang kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa. mengaku bahwa kita telah gagal untuk berjuang dapat selamat, dapat bahagia, dapat damai sejahtera. Kita telah gagal dan tidak akan pernah berhasil. Sebab kita membutuhkan kasih karunia yang besar dari Allah dan Ia memberikan melalui Yesus.
Ketika Injil kita mengerti, kita bertobat dan menemukan bahwa betapa kita pendosa yang binasa tidak sedikitpun kebenaran di dalam kita. Maka Yesus yang benar itu membenarkan kita oleh karena Dia telah hidup benar, Yesus yang kudus itu, menguduskan kita, melalui salib semua itu ditukarkan secara Ajaib.
Dengan kuasa Tuhan, kita telah dijadikan anak Allah dan undangan bagi kita ketika kita lemah lesu di dunia, di dalam kemah fana kita saat ini tetaplah sama. “Hai umat-Ku yang letih lesu, mari datanglah kepada-Ku, terimalah anugerah sebab dirimu diciptakan untuk menikmati hubungan yang penuh kasih bersama-Ku, di mana di dalam Aku kamu dapat dipuaskan, marilah datang kepada-Ku.”
Tuhan, tolong kami untuk dapat terus mengingat undangan-Mu, bawalah kami pada persekutuan yang terus menerus bersama-Mu. Dalam doa dan firman-Mu yang kami dapat pelajari, melalui persekutuan kami, biarlah hanya Kristus saja yang menjadi pusat dan kami yang letih lesu hanya mendapatkan kelegaan hanya dari-Mu saja.
2. Belajarlah kepada Yesus, “Aku lemah lembut”
Dia adalah Guru yang lemah lembut, seorang Guru yang membawa kita pada kehidupan yang kekal bersama dengan-Nya. Menjadi murid-Nya atau tidak samasekali, merupakan pilihan yang ada di depan kita. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita dijadikan murid-Nya.
Hal yang luar biasa dari undangan Tuhan kita yang memiliki dunia ini. Dia lemah lembut, Ia sangat mengerti setiap beban yang ada di dalam kita, Ia mengerti setiap dosa yang memperbudak kita dan kebebalan kita yang bodoh dan menyesatkan.
Kita datang untuk masuk ke dalam kehidupan yang baru, merupakan kasih karunia, lalu kita selama hidup di dunia yang sangat singkat sekarang ini. Kita bersama-sama untuk terus belajar kepada Yesus, bersekutu bersama Yesus dan melakukan apa yang Yesus lakukan.
Kita belajar untuk mengasihi sama seperti Yesus mengasihi, maka dari itu inti dari semua hukum Taurat adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Kita belajar untuk peduli pada sesama karena kita tahu Yesus lebih dulu mengasihi kita, kita belajar dari Yesus apa itu pengampunan karena kita telah disucikan, diampuni segala dosa kita.
Belajarlah kepada Yesus, duduklah dibawah kaki-Nya, sama seperti yang dilakukan Maria yang duduk untuk mendengarkan Yesus (Lukas 10:39). Belajar kepada Yesus berarti terus merenungkan firman-Nya secara pribadi. Adakah waktu yang Anda sediakan untuk merenungkan ayat Alkitab.
Adakah ketika Anda berdiam diri Anda berdoa. Adakah waktu Anda, digunakan untuk menuliskan kasih Tuhan bagi Anda, perintah Tuhan bagi Anda dan adakah Anda merenungkan Injil, Kristus yang disalibkan karena menanggung hukuman dosa kita dan semua dosa.
Betapa berharganya waktu-waktu bersama Tuhan, untuk belajar bersama Dia dalam kesunyian. Berdiam dirilah dan beribadahlah. Bangunlah dan ibadahlah secara pribadi, tanpa diketahui orang, tanpa dilihat orang. Lakukanlah itu tersembunyi di dalam pikiran dan hati yang dikuduskan oleh darah Kristus.
Saudaraku, inilah waktu-waktu untuk terus belajar, belajar kepada Kristus melalui Alkitab, belajar melalui setiap sumber daya seperti buku, belajar kepada mentor dan teman-teman terkasih yang cinta pada Kristus.
Datanglah pada-Nya, Dia lemah lembut, wahai yang letih lesu datanglah dan belajarlah kepada Yesus, pakailah waktumu untuk datang kepada-Nya dalam doa. Mohonkanlah belas kasihan-Nya untuk terus diam dan belajar kepada-Nya. Untuk melangkahkan kaki kita berikutnya melakukan kehendak-Nya.
Sekarang, marilah kita membayangkan pribadi Kristus yang lemah lembut itu, Dia yang membenci dosa dan tegas pada dosa. Pada saat yang sama sangat peduli pada kita sih pendosa, melalui salib-Nya Ia menyatakan kelemahlembutan-Nya. Ini adalah bukti bahwa Yesus serius dengan apa yang Ia katakan, bahwa Ia lemah lembut, Ia memberikan kesempatan untuk kita bertobat, Ia tidak menginginkan kesempurnaan dan pencapaian kita. Yang Ia inginkan adalah pengakuan kita bahwa kita gagal dan kita sangat membutuhkan Dia sebagai tujuan baru, awal dan akhir hidup kita.
Kristus inginkan hati yang hancur dan sadar akan semua dosa, Yesus ingin kita datang kepada Dia dengan beban kita dengan segala kelemahan kita untuk meminta anugerah-Nya. Bahwa kita tanpa menjadi milik-Nya benar-benar binasa. Yesus memberikan diri-Nya, terimalah Dia dan hiduplah dalam persekutuan yang indah untuk terus selama hidup ini belajar kepada Yesus, belajar menjadi seperti Kristus hingga bertemu muka dengan-Nya.
3. Beban yang ringan
Beban yang Ia pasang ringan, kuk itu ringan karena Dia bersama-sama kita menanggung kuk itu. Jika dunia memaksa Anda untuk melakukan ini dan itu agar Anda dikasihi. Dan kuk itu sangat berat bahkan menekan Anda.
Bersama Yesus, awal hidup Anda adalah kasih karunia, perjalanan itu adalah kasih karunia dan akhir dari semua kehidupan Anda adalah kasih karunia. Ke mana saja kita diutus oleh-Nya adalah kasih karunia dan inilah kuk yang ringan itu.
Kita dipanggil untuk menjadi murid, kita menyangkal diri yang artinya mengutamakan Kristus, kita memikul salib yang artinya kita mati atas diri sendiri dan siap hidup dalam penderitaan setiap hari.
Penderitaan ini adalah penderitaan untuk mematikan dosa, untuk semakin melemahkan keinginan daging yang bejat dan untuk selalu hidup dengan terarah kepada Kristus. Ini sulit, karena pada dasarnya ada sisa-sisa di dalam diri kita yang tidak suka dengan kekudusan.
Saudaraku, beban itu ringan, oleh karena Kristus telah melakukannya untuk kita selama Ia hidup. Yang artinya Ia bersama-sama kita untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa bagi hidup kita. Jika agama di dunia memaksa Anda untuk sempurna, agar berkenan kepada Tuhan, di dalam Injil, kita disempurnakan oleh kesempurnaan Yesus, kita yang selalu gagal dimampukan untuk bangkit dalam kasih karunia untuk melakukan kehendak Allah.
Sehingga setiap keberhasilan pelayanan, penjangkauan jiwa dan hal-hal yang pada bagian agama dunia kita layak dipuji. Di dalam Injil kita sadar setiap keberhasilan adalah kasih karunia, dan kegagalan tidak pernah lepas dari rancangan Tuhan.
Sehingga yang terpenting dari semua hal yang terjadi di dalam hidup kita, kita semakin dekat dengan Tuhan, kita semakin mengenal Tuhan dan kita semakin mengerti betapa kasih Tuhan bagi jiwa-jiwa sangatlah besar.
Maka kita bergumul untuk hal yang penting ini, yaitu memberitakan Yesus kepada dunia di mana kita ditempatkan. Beban itu ringan, karena Yesus yang kita beritakan adalah yang memampukan kita melalui Roh Kudus-Nya untuk setiap pada Injil apapun yang terjadi.
Baca Juga:
Dalam Dia, kita tenang, jiwa yang penuh beban dibebaskan dari setiap tekanan. Hanya Kristus saja sumber kekuatan dan kehidupan. Beban itu benar-benar ringan, karena bukan tentang kita, ini tentang Dia yang telah disalibkan. Sehingga beban paling mematikan tidak lagi berkuasa atas kita, beban dosa telah Kristus tanggung.
Suatu kasih yang besar dan memberikan kelegaan bagi jiwa, kesukaan bagi hati dan pikiran. Ketika memikirkan Kristus dan memusatkan perhatian pada Dia dan terus terkagum akan kasih karunia-Nya yang melimpah. Terpujilah Tuhan Yesus sampai selama-lamanya.
Terpujilah Tuhan yang telah menganugerahkan diri-Mu sendiri sebagai satu-satunya penggenapan janji kekal. Engkau yang rela disalibkan untuk membebaskan kami dari kutuk dosa dan inilah pengharapan kami sehingga jiwa yang resah dan mati benar-benar hidup dalam ketenangan dan tujuan yang baru. Tuhan mampukan kami untuk terus diam di dalam-Mu, mampukan kami untuk bertumbuh semakin serupa Yesus dan mampukan kami untuk memusatkan perhatian kami pada Injil Yesus Kristus setiap saat. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Matius 11:28-30 Datanglah Pada Yesus Hai yang Berbeban Berat"
Silahkan Berkomentar