Renungan Harian Keluarga 2023; Bahan Saat Teduh Berdasarkan Kitab Amsal
Pendahuluan
Menghidupi setiap kebenaran Alkitab yang telah kita Renungkan ketika melakukan saat teduh, kita terima. Bukanlah perkara yang mudah. Ini adalah pergumulan seumur hidup. Tetapi kita dapat tenang, ketika kita menyadari bahwa kita hidup di dalam Kristus yang telah disalibkan untuk menerima hukuman dosa kita dan kini kehidupan kita ada di dalam genggaman tangan-Nya. Oleh karena Dialah pemilik kehidupan ini, Dialah yang telah membeli kita dengan darah yang mahal.
Untuk renungan kali ini, saya dasarkan pada kitab Amsal. Kita akan melihat Amsal berdasarkan keseluruhan Alkitab, di mana Amsal akan mengantarkan kita bukan pada keangkuhan di mana kita merasa bahwa kita berhikmat. Justru bagaimana Amsal akan kita pelajari, dengan melihat siapa Anda dan saya? Dan siapa Allah? Dan dari mana asalnya hikmat? Dan bagaimana memperoleh hikmat? Dan untuk apa sebuah hikmat harus dimiliki seseorang percaya?
Dalam perenungan ini, saya berdoa, kiranya Anda mendapatkan Kristus, untuk menjatuhkan diri Anda kepada Kristus bagi kemuliaan Kristus. Kebetulan saya menulis renungan ini pada awal tahun. Maka ada satu kutipan yang sangat indah untuk menutup pendahuluan renungan ini. Oleh Charles Spurgeon, “Tahun baru ini (2022), Lemparkanlah dirimu pada Kristus, orang berdosa. Buanglah semua ketergantungan lainnya dan beristirahatlah hanya pada-Nya. Jatuhkan semua ide untuk menjadi baik melalui kekuatanmu sendiri.”
Renungan Harian Keluarga Bahan Saat Teduh Berdasarkan Kitab Amsal
1. Permulaan pengetahuan dan orang bodoh
Santapan harian hari ini berdasarkan Amsal 1:7
Amsal 1:7 (TB) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Banyak dari kita yang salah paham, jika Anda mempelajari Alkitab untuk mengenal Allah, mengenal bagaimana Ia menyatakan diri-Nya bagi manusia. Kita akan menjadi orang bodoh dan tidak dapat bekerja. Bahwa kita memerlukan pengetahuan dan keahlian dunia ini, untuk dapat hidup dan diuntungkan darinya.
Banyak yang berargumen, jika kamu berteologi mau jadi apa kamu, mau makan apa kamu. Bayak yang meremehkan berbagai konsep teologi sehingga lahirlah argument bahwa doktrin tidaklah penting. Jangan ajarkan doktrin tetapi ajarlah yang praktis-praktis saja.
Bagi saya, argumen yang meremehkan doktrin sehat Alkitabiah, dan tidak mudah dimengerti. Melarang para guru untuk mengajarkan doktrin dan memberikan pondasi yang Alkitabiah kepada para murid. Adalah kesesatan yang mengerikan sehingga kita akan melihat orang-orang yang mengaku teologi, pengajar Kristen sangat tidak Alkitabiah dalam pengajaran mereka. Sangat-sangat dangkal dan menyedihkan. Kesesatan semacam ini, harus dipangkas, harus dibasmi dan kita harus kembali pada argument yang benar.
Bahwa doktrin yang sehat berjalan beriringan dengan penerapan praktis yang menjadi berkat bagi sesama sehingga tidak meraba-raba. Ini adalah berkat Injil, di mana Injil diberitakan dan menjadi pondasi kehidupan. Berdiri tegak di atas pondasi yang benar, pondasi yang memberikan kekuatan dan kuasa.
Orang bodoh menghina doktrin, pengajaran, didikan yang menyusahkan daging. Itulah orang bodoh, orang sesat yang cinta dunia, akan selalu mementingkan uang dan dalam penerapan praktis mereka, asalkan itu menguntungkan akan mereka kerjakan. Jika doktrin tidak menguntungkan mereka secara materi, mereka akan membuangnya dan tidak ingin menerapkannya.
Karena doktrin yang benar akan selalu berpusat pada Allah, berpusat pada takut akan Tuhan, permulaan pengetahuan. Ini bukan tentang apa yang akan didapatkan secara materi dan kefanaan. Tetapi pengetahuan akan kebenaran walau pun hasilnya nol di mata dunia. Ini adalah tentang hidup melayani Kristus dan menderita bersama Kristus.
Orang-orang serakah yang berpusat pada kesenangan daging, keinginan mata mereka dan kehidupan yang baik berdasarkan dunia. Mendahulukan hikmat mereka untuk meraih segala sesuatu yang mereka inginkan. Orang bodoh yang dimaksudkan oleh Alkitab bukanlah orang bodoh tak berpengetahuan berdasarkan dunia.
Saya teramat yakin, bahwa kebodohan bagi Alkitab adalah hikmat yang dimuliakan bagi orang-orang dunia yang tidak mengasihi Allah. saya mengajak Anda merenungkan argument say aini dengan melihat apa yang Alkitab beritakan kebodohan bagi dunia, “SALIB” ya salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa (1 Korintus 1:18). Dan inilah kebodohan itu, mereka menghina hikmat Allah yang menciptakan langit dan bumi. Tetapi suatu pengharapan, kasih karunia dan keadilan kebijaksaan bagi orang-orang percaya yang mengasihi Allah.
Saudaraku, Anda harus mengerti kebenaran ini bahwa pengetahuan akan hikmat Allah, kemahakuasaan Allah dan bagaimana Ia menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus. di dalam Yesus Anda dan saya ditebus dengan darah yang mahal. Pengetahuan ini adalah mengetahui bahwa kita pendosa besar yang layak binasa. Dan hanya oleh Yesus Kristus kita dibenarkan karena Yesus yang benar menjadi dosa disalibkan untuk mengantikan hukuman kita.
Pengetahuan akan pengudusan oleh karena kekudusan Yesus, hal ini sangat melegakan. Karena kedalaman diri kita sangatlah sadar betapa kita tidak benar betapa kita pendosa dan layak untuk binasa. Bahwa berkat terbesar dan pengetahuan yang tertinggi adalah mengetahui kehendak Allah, yaitu keselamatan bagi jiwa manusia dan bagaimana Anda dan saya yang percaya dalam nama Yesus mendapatkan anugerah untuk memberitakan Yesus yang Alkitabiah, sesuai dengan doktrin yang sehat, pengajaran yang memuliakan Allah dan memberitakan Kristus, penyangkalan diri, memukul salib dan mengikut Yesus.
Orang bodoh, menghina hikmat di dalam suatu doktrin yang sehat, doktrin yang memuliakan Kristus dan berpusat pada Allah pencipta langit dan bumi. Sebab pengajaran yang demikian tidak memuliakan mereka, tidak memberikan keuntungan bagi diri mereka.
Orang bodoh enggan untuk mempelajari doktrin yang mereka anggap sulit untuk dimengerti karena itu melelahkan kedagingan mereka.
Orang bodoh bebal memuliakan doktrin praktis memuliakan perjuangan manusia dan kesalehan manusia untuk hidup sukses dan hidup demi kemajuan diri atas nama Allah. Memuliakan doktrin yang memberikan kekuatan bagi kedagingan, menyukai doktrin yang penuh lelucon untuk sebuah tertawaan.
Orang yang takut akan Allah akan terus belajar dengan kerendahan hati, untuk memuliakan Allah dengan rasa gentar enggan memuliakan manusia. Dan terus memberitakan dosa secara jujur dan ada salib sebagai wujud kasih dan keadilan Allah melalui Yesus Kristus.
Baca Juga: Renungan Wanita Kristen untuk Tahun 2022
Sekali lagi, orang bodoh, bebal enggan belajar dengan kerendahan hati, dan tidak cinta pada Tuhan tetapi cinta kedagingan, keinginan mata dan keangkuhan hidup menghina Doktrin yang sehat yang Injili dengan berargumen, "bahwa doktrin tidak praktis, tidak perlu diajarkan dan tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keuntungan diri sendiri."
Saya harap dan berdoa kiranya orang seperti ini bertobat. Amin.
2. Seruan hikmat
Santapan harian berdasarkan Amsal 1:22
Amsal 1:22 (TB) “Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
Seruan hikmat yang berpusat pada kepuasan yang tidak seperti dunia berikan. Tetapi berpusat pada Allah sendiri dan kemuliaan-Nya di dunia ini. Terus terjadi sepanjang masa. Allah dengan penuh kesabaran menunggu manusia-manusia bodoh yang cinta pada dosa dan segala kemegahan dunia. Agar mereka bertobat dan berbalik kepada Allah dan menemukan kepuasan sejati hanya ada di dalam Dia yang menciptakan manusia.
Seruan hikmat adalah untuk kembali kepada Allah, seruan hikmat adalah untuk bertobat. Seruan hikmat adalah untuk menginginkan Allah saja sebagai satu-satunya yang layak menerima semua ketaatan dan kasih dari kita.
Saudaraku, marilah kita lihat diri kita, kedalaman kehidupan kita dan segala hal tentang kita yang salah. Di mana kita begitu sering hidup dikuasai oleh dunia ini, hidup dalam kesesatan oleh kehendak kita. Kita menjadi orang-orang bebal yang mencemooh kebenaran. Kita yang ada di dalam dosa, sebenarnya adalah musuh hikmat Allah, musuh kehendak Allah.
Berapa lama lagi kita mengabaikan Tuhan? Tidakkah kita ingin bertobat dan berbalik kepada Allah pencipta langit dan bumi. Hidup berdasarkan hikmat Allah, hidup dengan memandang kepada Salib Yesus Kristus.
Marilah kita mencari kebenaran di dalam Alkitab, marilah kita belajar pengajaran yang berdasarkan Alkitab. Marilah kita berdoa dan meminta pada Roh Kudus, untuk menolong kita sehingga kita mampu untuk taat kepada kehendak Kristus dalam keseharian kita dan menjadi orang-orang Kristen yang bertobat dan terus belajar untuk mengenal kebenaran.
Kebenaran adalah Allah, Ia mutlak hanya berada di dalam Dia dan mengenal-Nya memiliki hubungan yang akrap dengan Dia. Maka kita mendapatkan makna hidup, tujuan hidup dan menikmati hikmat sejati yang turun dari Allah sendiri.
Melihat seruan hikmat, dengan pengertian Injil, akan memberikan kepada kita pengertian yang nyata. Bahwa hikmat Allah sangat berbeda dengan hikmat dunia. Allah akan selalu menentangkan hikmat-Nya, kehendak-Nya dan segala hal yang benar dari apa yang benar dan baik berdasarkan manusia.
Dia adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan yang merelakan hidup-Nya untuk membebaskan kita dari kutuk dosa, ketika kita percaya kepada-Nya yang artinya hidup kita menjadi milik-Nya. Maka pada saati inilah hikmat menjadi milik kita dan cemooh akan kebenaran kita buang. Sebab suatu dosa besar ketika Anda dan saya menghina hikmat Tuhan.
Ketika Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita, Ia mengendalikan semua hal tentang kita, mengingatkan kita tentang Kristus, kebenaran-Nya, kekudusan-Nya dan salib-Nya. Pada saat inilah kita memuliakan Allah karena kemegahan yang indah kita dapat lihat dengan jelas di dalam Kristus.
Kita akan menjawab panggilan Tuhan, Tuhan aku bertobat, sekaranglah aku berhenti menjadi bodoh dengan mengasihi dunia ini. Tuhan tolong aku untuk dapat mengasihi Engkau, berikan aku hikmat-Mu untuk menjadi seseorang yang terus mengejar kebenaran-Mu.
Menyalibkan diriku bersama Yesus, mati atas segala keinginanku dan menjadi bodoh di mata dunia tetapi berhikmat di mata Allah yang berkuasa. Mampukan aku untuk tidak tertarik dengan perkara dunia, tetapi terus tertarik pada Yesus, untuk mengasihi Yesus dan mengenal Dia selama kehidupan Anda dan saya di dunia ini sehingga bertemu muka dengan Dia.
Sebab tujuan akhir di dunia adalah keserupaan dengan Yesus, sebab kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang melayani seperti Yesus melayani. Sebab kehendak hikmat yang berasal dari Allah adalah Injil Yesus Kristus yang dinyatakan kepada umat manusia sehingga begitu banyak orang percaya bahkan tidak sedikit yang menyerahkan nyawa untuk pemberitaan Injil kepada seluruh dunia.
Bagi dunia, bagi orang-orang bebal dan bodoh, penghina doktrin yang sehat. Injil adalah kebodohan, kiasan kata dan tidak menjadi yang utama. Tetapi baiklah kasih kita didasarkan pada Injil, kasih Allah kepada manusia melalui Tuhan kita Yesus Kristus dan kita menjadi orang-orang yang mencari hikmat yang dari Allah.
Ampuni kami yang seringkai menjadi pencemooh segala hikmat yang ada di dalam-Mu. Sucikan kami yang layak binasa ini, ampuni kami pendosa ini dan kasih-Mu melimpah atas kehidupan kami dan kami terus dijadikan baru oleh karena anugerah yang melimpah dari-Mu sampai kami menyelesaikan tugas kami di dalam dunia ini. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Keluarga 2023; Bahan Saat Teduh Berdasarkan Kitab Amsal"
Silahkan Berkomentar