Renungan Saat Teduh Tentang Berkat Fana Bukanlah Tujuan
Berkat Tuhan
Melalui Renungan harian saat teduh, kiranya Anda mendapatkan definisi yang benar tentang berkat Tuhan. Ada suatu pencarian yang tidak pernah selesai dilakukan oleh manusia. Saat manusia mulai dapat berpikir, pencarian yang tidak usai ini melekat pada diri manusia bahkan sampai kematian datang.
Inilah kita hidup
dengan segala keinginan yang tidak pernah ada habisnya, umur bertambah tua, namun
setiap manusia tidak akan pernah menemukan yang indah, bermakna, mulia, kudus
dan sangat berharga. Di luar Tuhan.
Berkat, dapat diartikan sebagai pemberian dari Allah, dapat juga dimengerti sebagai sesuatu yang sangat kita inginkan. Pemberian itu, merupakan sesuatu yang kita kira akan menjadi sumber kepuasa bagi kedalaman diri.
Para pengkhotbah
ketika berbicara tentang berkat, akan memberikan pilihan, Anda taat kepada
Tuhan, maka Anda diberkati. Dan Alkitab dengan jelas juga memberitahukan hal
ini, buah dari ketaatan kepada Allah adalah berkat.
Tetapi yang menjadi pertanyaannya, apakah berkat fana yang
menjadi keinginan Anda dan saya, itulah tujuan kita? jika Allah menciptakan
kita untuk menikmati segala kefanaan di dunia ini, maka kitab Kejadian tidak
perlu memberikan kita realitas bahwa kita diciptakan berdasarkan citra Allah bukan
berdasarkan citra ciptaan lain yang telah Ia ciptakan.
Kita harus memikirkan kembali definisi berkat yang Alkitabiah, bukan berkat fana yang berdasarkan definisi dunia. Bukan pula kesuksesan, bukan pula kehidupan yang baik-baik saja dan bukan pula sesuatu yang secara alami kita inginkan. Memang sukses, memiliki banyak uang, kehidupan yang memiliki sumber daya, merupakan sesuatu yang baik. Tetapi untuk berkenan kepada Tuhan, semua keinginan alami kita tidak dapat menjadikan kita berkenan.
Renungan Saat Teduh Tentang Berkat Fana Bukanlah Tujuan
1. Bangsa Israel yang mendapatkan banyak berkat, berkat fana bukanlah tujuan.
Jika berkat dapat memuaskan manusia, jika mujizat dapat menjadikan
ia semakin taat kepada Allah, maka bangsa Israel akan melakukannya. Ada hal
yang lebih mendalam dan berbahaya dari pada kemiskinan selama ada di dunia. Namun
ada berkat yang menyertai ketika seseorang ada di dalam rancangan Tuhan.
Abraham, Allah pilih berdasarkan kasih karunia, misteri yang
tidak dapat Anda dan saya pecahkan. Tetapi mari kita bahas tentang berkat Abraham
dan masuk ke bagaimana bangsa Israel diberkati secara melimpah. Dan kita akan
melihat kesalahan masa kini dengan cara yang sesat mengklaim janji berkat Abraham
bagi diri mereka untuk kepentingan keangkuhan hidup dan keinginan mata yang
tidak pernah ada habisnya, serta daging yang menginginkan kemegahan dan kenikmatan
fana dunia ini.
Mari kita mulai, Abraham adalah orang kaya, penyembah
berhala (Kejadian 12) tetapi yang penting dari sini, Abraham adalah keturunan
Nuh, seseorang yang diberkati Tuhan dan menerima belaskasihan Tuhan untuk meneruskan
kehidupan di muka bumi ini.
Abraham dipanggil untuk keluar tanpa kejelasan, tetapi pada
saat yang sama janji penyertaan Tuhan dan berkat yang melimpah akan selalu ada
bagi Abraham. Dan berkat terbesar bagi dia waktu itu adalah seorang anak yang
akan menjadi pemilik suatu tanah yang subur, luar dan bagaimana anak inilah
yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bansa.
Ketika Anda membaca dan merenungkan mulai dari dipanggilnya
Abraham, janji dari Allah tidak pernah Ia ingkari. Ia selalu ada untuk Abraham
dan berjanji, terus berjanji tetapi pada saat yang sama Abraham sebagai manusia
biasa, haruslah tunduk kepada Dia dan menerima semua keinginan Allah.
Pada saat yang sama, dengan penuh belas kasih, kita akan
melihat Allah yang berkuasa itu berdiskusi dengan Abraham, Allah yang suci itu
datang kepada manusia dan memberikan diri-Nya sebagai jaminan untuk tergenapinya
bahwa Abraham akan menerima berkat.
Di bagian ini, biasanya para penghotbah akan, memberikan suatu
penerapan untuk Anda. “kita harus menjadi seperti Abraham, beriman agar kita
diberkati. Kitanlah bahwa kita diberkati, katakanlah apa yang kita inginkan maka
itu akan menjadi bagian kita.” Ini benar-benar sesat dan kacau, jika Anda mendengarkan
penghotbah Anda yang kacau ini memberikan Anda suatu perintah semacam ini, saya
harap Anda peka bahwa ini ajaran yang berasal dari setan.
Tujuan dari cerita diberkatinya Abraham bukanlah sebagai contoh
mutlak bahwa Anda akan diberkat seperti Abraham, memiliki banyak harta dan
pembantu. Kehidupan Abraham adalah kehidupannya, Anda memiliki kehidupan yang
berbeda di zaman yang berbeda dan bagaimana Anda dapat menjadi pemberita Injil
di zaman Anda sekarang, inilah inti dari cerita Abraham.
Sebelum kita masuk lebih jauh ke dalam berkat yang sejati
dari bangsa Israel. Kita juga akan belajar kesalahan bangsa Israel. Dan tentunya
ini gambaran nyata dari kesalahan yang dapat kita lakukan dan jujur,
gereja-gereja hari-hari ini telah melakukan kesalahan semacam ini.
Bangsa Israel diberkati dengan luar biasa, namun pada saat
yang sama, kita akan melihat bahwa berkat yang Allah berikan. Dapat menjadi tuhan
atas kehidupan kita, ini jelas tercermin dari kehidupan bangsa Israel.
Baca Juga: Renungan santapa harian 2021
Masuk ke dalam kitab Hakim-hakim kita melihat bahwa
berkali-kali bangsa yang bebal ini masuk ke dalam penyembahan berhala. Berkali-kali
mereka menerima didikan Allah dan kasih karunia yang melimpah pada saat yang sama.
Semua berkat fana yang dapat Anda dan saya miliki, ketika hal
itu mengikat hati kita, maka pada saat yang sama kita sedang menyembah berkat
tersebut. Kita menaruh harapan kita pada hal itu dan bukan kepada Tuhan, kita
menginginkan hal itu untuk kebahagiaan kita tetapi itu pada dasarnya menyesatkan
kita.
Baiklah kita melihat berkata fana bukanlah sebagai tujuan
dari Kekristenan kita, bukan pula tujuan dari penyembahan kita dan bukan pula
dari tujuan kita mengikut Yesus, percaya kepada Dia.
Sebab penyembahan yang penuh kekaguman itulah tujuan kita, sebab kita Allah ciptakan untuk menyembah Dia. Saudaraku Yesus disalibkan untuk membawa kita kepada Allah, oleh karena Allah itulah tujuan kita, Dialah yag seharusnya menjadi keinginan terbesar hati dan pikiran kita hari-hari ini. Bukan apa yang dapat ia berikan.
2. Berkat itu menjadikan kita anak Tuhan untuk selalu menyembah Tuhan.
Yohanes 1:12 (TSI3) Namun kepada setiap orang yang menerima-Nya, Dia memberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah. Yang dimaksud ‘menerima Dia’ adalah percaya kepada -Nya. Mereka menjadi anak-anak Allah bukan karena dilahirkan melalui kelahiran jasmani, melainkan kelahiran rohani. Dan hak itu bukan karena keinginan manusia, tetapi Allah sendiri yang menjadikan mereka sebagai anak-anak-Nya.
Saya sekarang, membawa Anda untuk mengarahkan hati dan
pikiran pada berkat sejati yang berasal dari Allah, memang berkat fana berasal
dari Allah, tetapi itu bukan tujuan dan hal itu akan lebih jelas kita bahas
pada poin berikutnya.
Berkat ini adalah Injil, di mana jelas Allah memanggil Adam
dan Hawa ketika mereka jatuh ke dalam dosa, lalu Allah memilih Nuh, Abraham,
Musa dan seterusnya. Ini memberikan kepada kita gambaran nyata dari Allah yang
datang kepada manusia untuk mengembalikan manusia memiliki persekutuan dengan
Dia.
Jika Anda benar, mengerti Alkitab dan yakin bahwa Alkitab adalah
firman Allah, maka Anda mengerti bahwa diri Anda dan semua manusia diciptakan oleh
Allah dan untuk Allah. Maka ketika kita jatuh ke dalam dosa dan hidup di dalam
dosa, pada dasarnya kita telah kehingan berkat terbesar yang harusnya kita
nikmati.
Melalui Injil Allah mengaruniakan Yesus Kristus sebagai
jalan untuk dapat datang kepada Allah Bapa, Dia adalah jalan kebanaran dan
hidup. Tidak ada yang dapat datang kepada Allah Bapa jika tidak melalui Dia,
Yesus Kristus.
Yesus yang disalibkan, Dialah berkat terbesar itu, kemegahan
yang tidak terkira. Marilah kita bertobat dan berlari dari semua berkat fana
yang kita miliki saat ini, untuk menuju berkat kekal Yesus Kristus yang telah
memberikan diri-Nya. Sebagai persembahan yang sempurna, kudus dan tidak
bercala. Dia yang memberikan hidup bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya.
Percaya kepada Yesus artinya, kita menyadari semua kekuatan,
kebenaran, dan perjuangan kita adalahh sia-sia dan benar-benar tidak berguna. Semua
itu tidak akan menjadikan kita berkenan kepada Allah, hanya melalui Yesus saja
kita dapat berkenan kepada-Nya.
Kita dapat menjadi Anak Allah, ketika Yesus di dalam kita
dan kita di dalam Dia. inilah berkat terbesar itu, kita dapat menikmati Allah,
memuji Dia, memuliakan Dia dan menikmati persekutuan dengan Dia. marilah di
dalam Yesus kita memuliakan Dia, melalui kehidupan kita dan sumber daya yang
ada pada kita hari ini.
Mazmur 18:4,47 (TB) Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari musuhku. TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah penyelamatku.
3. Berkat itu sumber daya untuk membawa kita pada Tuhan dan membawa sesama pada Tuhan.
Apa yang ada pada Anda dan saya hari ini, segala berkat
fana, seharusnya mengantarkan kita pada Tuhan yang telah menciptakan kita dan
memberikan segala berkat. Tidak ada yang lebih penting dari hal ini, yaitu melihat
Allah melalui ciptaan-Nya dan memuliakan Dia karena keindahan yang dapat Ia ciptakan.
Pada dasarnya setiap orang percaya dipanggil untuk
mengerjakan bidang masing-masing. Pada saat yang sama juga kita diperintahkan
untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk kemajuan pemberitaan Injil. Inilah
berkat itu, sumber daya yang Allah percayakan kepada kita untuk kita Kelola bukan
untuk kemegahan diri dan keuntungan diri sendiri. Tetapi untuk membawa kita
memuliakan Allah dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.
Di mana Yesus memanggil kita untuk hidup kudus, hidup saleh di
dalam Dia, dimampukan oleh kuasa Roh Kudus. Pada saat yang sama kerinduan yang
sama bertumbuh dalam kita, yaitu rindu untuk jiwa-jiwa dibawa kepada-Nya. Maka
untuk inilah sumber day akita, untuk membawa orang-orang dijangkau oleh Injil.
Baca Juga:
Saya tidak tahu, apakah gereja Anda mengerjakannya atau
tidak, apakah pekerjaan Injil ke seluruh dunia menjadi beban gereja Anda.
tetapi pada saat yang sama hari ini, saya mengundang Anda sebagai sesama anak
Tuhan, marilah kita memakai semua sumber day akita untuk kemajuan pemberitaan
Injil.
Jangan biarkan semua berkat itu menjadikan kita serakah,
tetapi marilah berkat itu kita pakai sebagai pekerjaan Tuhan. Tetap berhati-hati,
berdoalah, jangan sampai kemurahan hati Anda dimanfaatkan oleh hamba-hamba serakah,
mereka yang berkata berilah, berilah untuk pekerjaan Tuhan tetapi uang tersebut
untuk diri mereka.
Kita dipanggil dengan segala berkat yang ada pada kita, untuk menikmati Allah lebih lagi dan lagi. Menikmati kemuliaan Pribadi-Nya. Dan pada saat yang sama kita dipanggil untuk datang kepada jiwa-jiwa, membawa Injil. Baik itu melalui sumber day akita dan melalui hidup kita, banyak hal yang dapat kita kerjakan untuk Injil, selama hati kita terus tertuju kepada Kristus dan keindahan-Nya yang mulia dan menakjubkan. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Saat Teduh Tentang Berkat Fana Bukanlah Tujuan"
Silahkan Berkomentar