Renungan Matius 6:33 Memikirkan Menggumulkan dan Mengerjakan Yang Utama
Matius 6:33 (TB) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.
Ketika merenungkan ayat di atas, ini merupakan hal yang sangat mendasar harus terjadi di dalam hati dan pikiran kita, yaitu cara pandang yang diubahkan. Untuk hidup dalam kasih karunia dan mencari kehendak Allah yaitu semakin serupa dengan Kristus.
Ketika kita masih berdosa, kita memusatkan segala hal pada diri kita, pencarian kita dan segala cita-cita kita yang menyedihkan. Ketika kita percaya pada Kristus semua hal yang fana, perlahan kita tinggalkan dan hidup yang untuk menjadi serupa dengan Kristus bagi kemuliaan-Nya. Mungkin ini terlihat tidak menyenangkan bagi Anda, “Jika yang saya cari hanya Kristus (Baca Alkitab doa), kapan saya bersenang-senang.”
Timothy Keller, menjelaskan dalam suatu buku, makna dari ketika Kristus melakukan mujizat mengubah air menjadi anggur di kana (Yohanes 2:1-11). “Pada dasarnya Yesus datang bukanlah seseorang yang merusak pesta atau pun kesenangan yang ada di dalam pesta, Yesus datang sebagai pusat dari pesta dan menjadikan pesta tersebut semakin meriah dan terpuji.” Ketika kita menyadarinya, mencari kerajaan Allah, merupakan kesenangan sejati yang tidak akan dapat tergantikan oleh apapun. Ketika Anda ada di dalam Kristus, Yesus datang membawa kesenangan, di dalam penderitaan daging dan perasaan yang telah jatuh ke dalam dosa.
"Tanpa Yesus, di dalam kehidupan, jika bukan Yesus yang menjadi pusat dari hidup Anda hari ini, maka tidak akan pernah ada kesenangan sejati yang Anda dapatkan. Semuanya palsu, menyedihkan, dan tidak berharga, pada dasarnya Anda ada di dalam perbudakan dosa.
Tanpa Yesus, di dalam kehidupan, jika bukan Yesus yang menjadi pusat dari hidup Anda hari ini, maka tidak akan pernah ada kesenangan sejati yang Anda dapatkan. Semuanya palsu, menyedihkan, dan tidak berharga, pada dasarnya Anda ada di dalam perbudakan dosa. Di mana pada dasarnya dosa membawa Anda semakin jauh dari Allah dan mengejar segala kemegahan dunia yang tidak pernah memuaskan kedalaman diri Anda.
Renungan Matius 6:33 Memikirkan Menggumulkan dan Mengerjakan Yang Utama
Kemanakah seharusnya hati dan pikiran kita saat ini terarah?
Kita memiliki hati dan pikiran yang berpusat pada diri sendiri, ketika kita masih hidup di dalam dosa dan tidak mengenal Kristus dan keindahan-Nya tidak menyentuh hati dan pikiran. Ketika Yesus disalibkan, menjadi dosa menerima semua hukuman dosa Anda dan saya, ini merupakan jalan masuk bagi kita untuk memiliki kehidupan yang baru.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, kita adalah ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Inilah pusat Kekristenan kita, hidup baru dalam Yesus. Ketika Anda percaya kepada Dia yang disalibkan, sebagai Tuhan artinya Dialah pemilik hidup Anda dan Anda berserah kepada Dia.
Yesus adalah juruselamat, Ia yang membebaskan Anda bukan hanya dari hukuman dosa, tetapi dosa dosa itu sendiri. Ini adalah Injil, ini adalah kabar baik yang Yesus kabarkan kepada Anda dan saya, melalui para murid pada waktu itu. Ketika hati dan pikiran kita terarah kepada Yesus dan percaya Dialah yang telah menyelamatkan jiwa kita dari kematian kekal oleh dosa. Lalu mengapa kita harus kuatir?
Jika direnungkan, hal yang paling besar Allah kerjakan dan telah selesai, permasalahan terbesar Anda dan saya adalah dosa, telah Allah sendiri selesaikan dan dikerjakan di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Saya tidak sedang melarang Anda merasa takut, khawatir, mau pun tidak percaya. Kita semua pasti memiliki titik keraguan di dalam diri kita, saya berkali-kali meragukan kebaikan Allah, saya berkali-kali meragukan bahwa diri saya dikasihi.
Tetapi pada saat yang sama, ketika kita memandang pada salib, di mana sejarah membuktikan, bahwa salib benar-benar pernah ada, sebagai penghukuman paling kejam dan menjadikan seseorang yang digantung di atasnya mati secara perlahan.
Ketika kita merenungkan, Yesus sendiri yang memberikan diri-Nya sebagai pengganti dari semua dosa dan hukuman dosa kita. Tidakkah kita bertekuk lutut dan terus memikirkan hal ini dan hati kita berdebar untuk sujud dengan gentar di bawah kaki salib. Inilah pusat dari hati dan pikiran kita seharusnya, yaitu Kristus sendiri, Kerajaan Allah, kebenaran yang ada di dalam Injil Yesus Kristus.
Kemanakah saat ini hati Anda berkelana, sudahkah Anda terus memikirkan Kristus yang disalibkan, sudahkah pikiran Anda memikirkan apakah Anda sekarang ada di dalam pengajaran yang sehat dan benar. sudahkah Yesus saja yang mempesona Anda, sehingga Anda mencari Dia, hati Anda mencari Dia, hati Anda ingin terus merasakan kehadiran-Nya ketika Anda sendiri.
Ini adalah yang utama dan satu-satunya, yaitu Yesus Kristus, Di mana hati dan pikiran kita haruslah terarah oleh Dia dan diubahkan oleh Dia untuk semakin mengasihi Dia dan jiwa-jiwa. Carilah dahulu Allah itu sendiri, Anda hanya dapat menemukan Dia melalui Alkitab, melalui Yesus yang telah disalibkan, kita disalibkan bersama Yesus, untuk mati atas dosa dan hidup bagi Allah dan terus mencari Dia dan keinginan-Nya selama kita ada di dalam kemah yang fana seperti sekarang ini.
Marilah kita bersama-sama terus bergumul, untuk terus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Yesus. Marilah kita berdoa, meminta rahmat-Nya, agar kita dapat terus terpesona kepada Dia, mengasihi Dia dan melihat keindahan-Nya setiap saat di dalam diri kita. Marilah kita bertobat dan meminta Roh Kudus saja yang menguasai hati dan pikiran kita yang telah bertobat itu. Untuk masuk terus ke dalam pengajaran yang sehat, benar, memuliakan Yesus dengan melakukan kehendak-Nya.
Untuk apa semua sember daya yang kita miliki saat ini?
Ketika kita ada di dalam Kristus, kita hidup bagi Dia dan untuk menikmati kemuliaan-Nya. Sebelum masuk ke poin ini lebih dalam lagi. Kita harus mengerti suatu kesalahan dalam hal mengerti Matius 6:33. Di mana orang-orang tertentu, merasa bahwa ayat ini adalah obat ampuh untuk memperoleh segala sesuatu yang mereka inginkan, “Jika saya melayani, melakukan apa yang Allah inginkan, dan hidup mencari kerajaan Allah, maka semua yang saya inginkan akan ditambahkan kepada saya.”
Ini adalah teologi kemakmuran sesat, menawarkan Kristus yang lain, Yesus hasil pemikiran mereka yang berpusat pada penyembahan berhala modern. Ayat ini bukanlah jimat yang dapat Anda gunakan sebagai janji Allah, bahwa Dia akan menjadikan Anda kaya, memberkati Anda sesuai keinginan Anda dan segala hal yang Anda kasihi untuk Anda nikmat dan sembah. Bukan untuk itu, jika Anda masih memiliki pemahaman yang kacau, sesat, dan tidak Alkitabiah ini. Anda harus bertobat, hidup untuk menginginkan Allah saja.
Di dalam Kristus, Dialah harta berharga kita, Dialah tujuan hidup kita dan Dialah yang menjadi satu-satunya pusat dari hidup dan segala hal yang kita kerjakan saat ini.
Saya akan menjawab satu pertanyaan, untuk mengantarkan kita pada poin ini lebih dalam.
Apakah yang harus dikerjakan hanya mengenal Yesus, karena hanya kerajaan Allah saja yang dicari?
Saudaraku, untuk mengerti pertanyaan di atas, Anda dan saya harus mengerti bahwa hidup kita adalah milik Allah Bapa, ketika kita diselamatkan dengan darah yang mahal oleh kematian Yesus di kayu salib. Dan apa yang ada di dalam dunia ini pada dasarnya dari Allah, milik Allah dan untuk Dia saja.
Ketika kita di dalam Yesus dan mencari Yesus, ini bukanlah formula agar kita malas belajar hal lainnya, bukan agar kita tidak melakukan apa pun selain belajar Alkitab. Kita harus mengerti bahwa segala hal yang dunia saat ini katakan “sekuler” merupakan pemberian Allah yang indah dan itu adalah sumber daya untuk kita dapat melayani Tuhan.
Sember saya, merupakan diri Anda saat ini dengan segala keahliannya, jika Anda pandai berbisnis, bukanlah bisnis itu tujuan Anda, tetapi Kristus, bisnis yang Anda kerjakan Allah berikan agar Anda dapat mengenal Dia, melalui pekerjaan Anda, untuk Anda dapat melayani sesama Anda, karyawan Anda dan kehidupan yang untuk semakin mengenal Allah.
Kita harus belajar banyak hal, kita harus menjadi pandai di dalam Yesus, kita harus menjadi lebih rajin jika dibandingkan dengan orang dunia. Kita harus bergumul melawan setiap kemalasan kita untuk belajar, membaca buku, mengembangkan diri. Kita harus berdoa sungguh-sungguh untuk tetap rendah hati dalam segala keahlian yang dimiliki sehingga kita hidup untuk mengasihi sesama kita manusia.
Setiap kita dipanggil untuk bekerja, kita semua memiliki sumber daya yang Allah berikan. Kembangkan itu, pelajari itu dengan hati yang kudus, mata yang memandang pada Yesus dan terus sadar. Bahwa semua itu pemberian Allah, sehingga tidak ada titik di mana kita dapat bermegah. Menikmati Allah dalam setiap pekerjaan yang kita kerjakan. Demikianlah kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.
Saya ambil contoh salah satu penulis terkenal, C.S Lewis seorang penulis, Ia adalah penulis Film Novel terkenal. Yaitu Narnia, di mana semua konsep cerita di sana berpusat pada Kristus, Ia menikmati Yesus dalam semua karya sastranya. Ketika Anda menjadi seorang pengajar, pada dasarnya pekerjaan itu, mengantarkan Anda pada Kristus yang memimpin hidup Anda, ketika Anda merenungkan setiap materi yang akan Anda ajarkan kepada murid Anda, bukankah segala hikmat dari materi tersebut berasal dari Allah.
Apa pun panggilan kita, kita harus terus belajar, mengerjakan hal itu dengan setia, mendalami hal itu dan berdoa untuk sebuah kesadaran bagi diri kita bahwa keahlian itu, panggilan tersebut adalah dari Allah dan untuk Allah, sehingga kita melayani Dia, berbagi sumber daya kita kepada sesama dan Injil diberitakan.
Kemanakah semua uang yang kita miliki, apakah kita memikirkan bagaimana uang kita dapat berguna bagi kemajuan pemberitaan Injil. Apakah kehidupan kita, tenaga kita, pemikiran kita, kepintaran kita, kita gunakan untuk membawa orang lain semakin mengenal Yesus.
Baca Juga:
Apakah kita melayani, melayani yang saya maksudkan, bukanlah melakukan kegiatan di gereja dan bukanlah memenuhi jadwal dan segala aktivitas yang melelahkan sehingga kita mengabaikan orang lain/sesama kita manusia. Ini adalah tentang membawa keluarga, tetangga, sahabat, anak, isteri, suami, orang-orang yang Anda kenal untuk mengenal Yesus melalui kehidupan Anda, melalui tingkah laku Anda dan bagaimana Anda menjadi surat terbuka, yaitu Injil menjadi gaya hidup Anda.
Kemanakah semua sumber daya Anda selama ini Anda berikan? Jika Anda memiliki Doktrin yang Alkitabiah, menjadi pondasi dari kehidupan Anda apa yang Anda kerjakan. Tentunya Anda akan terus berjuang bersama-sama orang-orang seiman untuk, tubuh Kristus untuk selalu mengerahkan sumber daya yang ada untuk kemajuan pemberitaan Injil, sampai kepada bangsa-bangsa.
Saudaraku, inilah tujuan kita untuk menjadi sama seperti Yesus, dengan kokoh berdiri di pondasi yang benar. Yaitu Doktrin yang Alkitabiah. Hidup bagi Allah, memikirkan tujuan Allah dan mengerjakan setiap sumber daya yang ada di dalam diri untuk kemajuan Injil.
Posting Komentar untuk "Renungan Matius 6:33 Memikirkan Menggumulkan dan Mengerjakan Yang Utama"
Silahkan Berkomentar