Renungan Kristen Awal Tahun 2022; Memuliakan Sang Injil
Mengenal Injil, Melayani Injil dan Memuliakan Sang Injil
Dapat Juga dipakai sebagai bahan khotbah awal tahun 2022
Di tahun ini, ada banyak ayat Alkitab yang harus dibaca dan renungkan, ada banyak ayat Alkitab harus dihafalkan dan ada doa-doa yang berdasarkan Alkitab harus dikumandangkan. Ada kasih yang berdasarkan Alkitab harus diwujudkan dan ada Injil yang menjadi gaya hidup harus diberitakan. Di tahun depan ada kesalehan hidup yang harus diperjuangkan setiap detik. Selamat tahun baru 2022.
Roh Kudus memampukan Anda dan saya, melaksanakan setiap disiplin rohani, sehingga Kristus dimuliakan di dalam Anda dan saya. Dan setiap kesalehan yang tercapai, bukan tentang Anda dan saya, bukan tentang kita, tetapi tentang Yesus yang harus diberitakan.
Untuk mengakhiri tahun ini, saya mengajukan pertanyaan kepada diri saya sendiri. dan Anda yang membaca renungan ini. Mengapa Allah terasa begitu jauh?
Padahal jika Anda membaca Alkitab dengan benar. Anda akan mengerti bahwa kebutuhan terbesar kita adalah Allah, Ia yang menciptakan kita untuk diri-Nya. Yang artinya kita hanya dapat dipuaskan ketika kita benar-benar menyembah Dia, mengenal Dia, dan menikmati setiap kemuliaan-Nya. Tetapi kembali ke pertanyaan, mengapa Allah terasa begitu jauh?
Ketika Allah menjadi tidak nyata, hanya ada dalam bentuk abstrak di dalam pikiran kita, maka pada dasarnya kita akan menyembah diri sendiri, benda, dan segala hal yang mengikat hati kita dan kita terkagum-kagum oleh hal itu. Dan untuk menjawab mengapa Allah terasa jauh, saya ingin Anda bersama dengan saya merenungkan Yesaya 59:2 (TB) Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembuyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, Ialah segala dosamu.
Saudaraku, Allah menjadi jauh karena kita pendosa dan suka dosa dan kita adalah orang-orang yang dikandung di dalam dosa. tidak ada hal yang lebih makutkan dan mengerikan, selain keterpisahan dengan Allah dan tidak merasakan hadirat Allah, tanpa Allah di dalam kehidupan Anda dan saya hidup tanpa makna, tanpa kebahagiaan sejati dan tanpa arah dan tujuan yang jelas. kita mengejar segala kefanaan tetapi yang dihasilkan kekosongan dan rasa yang hampa, jika yang merana.
Pada tahun baru ini, saya mengjak Anda untuk merenungkan segala dosa, menyadari bahwa kita pendosa dan benar-benar kembali kepada Allah yang telah menjadi manusia dan diam di antara kita, Ia yang disebut Imanuel.
Sebab Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Matius 1:21). Yesus menyelamatkan dari dosa bukan hukuman dosa tetapi dosa. Yang artinya dosa adalah sesuatu yang mematikan, hukuman dosa adalah akibat dari dosa, tetapi dosa adalah definisi dari manusia.
Itu mengapa Alkitab dengan jelas, memberikan suatu doktrin Injil yang indah dan mengagumkan. Bahwa Yesus menjadi dosa. 2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengela dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supata dalam Di akita dibenarkan oleh Allah. Ini adalah Injil, kabar baik disetiap tahun kehidupan Anda dan saya.
Yesus menjadi dosa, berarti semua hukuman dosa ditimpakan kepada Yesus.
Ketika merenungkan Allah yang ada bersama-sama dengan kita, memang ini kabar yang menguatkan. Suatu konsep yang memberikan keberanian untuk melangkah. Dari tahun ke tahun, saya kira Anda dan saya selalu memiliki cerita tentang penyertaan Allah.
Maka dari itu, saya tidak akan bersaksi bagaimana Allah menyertai saya, tetapi, saya rasa saya sangat terpanggil untuk memberitakan kepada Anda, bahwa Yesus telah menjadi dosa, semua hukuman dosa ditimpakan kepada-Nya. Ini jelas bukan karena Yesus berdosa tetapi karena Anda dan saya pendosa yang layak binasa. Tetapi karena kasih karunia kita pada hari ini, di mana tahun akan berganti bahkan ketika Anda membaca renungan ini, tahun telah berganti. Pengharapan akan pengampunan dosa masih tetap ada.
Semua ini bukan karena kebenaran dan kesalehan Anda dan saya, tetapi karena kesempurnaan Kristus. Dia yang telah menjadi daging, tetapi telah didakwa sebagai penjahat bagi kalangan Yahudi, dan bagi Anda dan saya Dia tidak masuk hitungan.
Sebab rupanya tidak menarik, bahkan Dia sangat-sangat menderita bahkan akhir hidup-Nya Yesus ditinggalkan oleh Allah, karena semua dosa manusia dimasukkan ke dalam diri Yesus, sehingga kekudusan dan kebenaran-Nya diberikan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan dilahirkan barukan oleh Roh Kudus, inilah berita Injil bagi kita, inilah harapan kita, bahwa Yesus ada bersama-sama dengan kita untuk meremukkan kita dan kita melaksanakan kehendak-Nya.
Untuk menjalani kehidupan Yesus dan membenci yang Yesus benci.
Di dalam Yesus kita dipanggil untuk hidup saleh, hidup yang menginginkan Yesus. Dan hidup berdasarkan kebenaran dan kekudusan Kristus. Percaya kepada Yesus, berarti Yesus adalah Tuhan atas kehidupan, Ia menebus dan membenarkan dan kita disatukan bersama-sama dengan Kristus untuk menghidupi kehidupan sesuai dengan apa yang Kristus telah kerjakan.
Hidup untuk mengasihi sesama dan memberitakan Injil. Inilah panggilan Anda dan saya selama tahun 2022 ini, tahun baru dengan penuh rahmat Allah di dalam Kristus oleh Injil Yesus.
Kita akan mengaju ke Efesus 2:10. Bahwa kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan baik. Yang Allah siapkan bagi kita untuk dikerjakan bagi kemuliaan Allah, inilah panggilan Anda dan saya sebagai orang-orang percaya. Pekerjaan baik itu dimulai dari mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Hanya ketika kita telah disalibkan bersama Yesus, dengan kata lain, kita telah percaya dan menyerahkan seluruh kehidupan untuk patuh kepada Allah saja, melalui Alkitab kita dapat mengetahui kehendak Allah, yaitu keselamatan bagi jiwa-jiwa.
Pada saat yang sama mencintai apa yang Yesus cintai adalah mengasihi pendosa, membenci dosa dan memberitakan bahwa hanya di dalam Yesus saja Anda dan saya menerima kepuasan sejati untuk menjadikan kita duta-duta Kristus yang setia.
Ketika memberitakan Kristus, ini semata-mata oleh karena Roh Kudus yang ada di dalam kita, kita mati atas diri sendiri dan keinginan diri. Disertai Allah berarti menyediakan diri untuk dihancurkan oleh Allah, menyediakan diri untuk mengasihi sesama. Sama seperti Kristus disalibkan untuk menebus jiwa-jiwa yang seharusnya binasa. Begitulah kehidupan kita, untuk sesama bagi keselamatan mereka.
Memuji Allah di tahun 2022 Berdasarkan Mazmur.
Mazmur 34:2-6 Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Saudaraku, baiklah setiap hal yang Anda dan saya kerjakan di tahun ini adalah ibadah kita, di mana semua itu benar-benar berpusat pada Yesus yang telah menjadi Tuhan atas kehidupan. Ketika Allah saja pusat kehidupan, ketika Dia saja yang menjadi sukacita Anda dan saya, ketika kita memandang kepada Dia, maka pujian atas dasar kekaguman akan kemegahan kebesaran Allah akan memberikan sukacita tidak seperti yang dunia berikan.
Seperti yang telah saya jelaskan, di bagian awal renungan ini, di mana Anda dan saya diciptakan untuk kagum kepada Allah disanalah letak kepuasan itu, cinta pada Allah saja yang artinya menginginkan Kristus.
Marilah kita memuji Tuhan, marilah kita memuliakan Dia.
Kami memuliakan Engkau dengan kekaguman yang penuh, oleh karena Kau setia dan tidak pernah meninggalkan kami. Ketika Yesus menebus kami dari dosa dan oleh kasih karunia. Kami menemukan kasih yang sempurna. Dan kami juga memuji kebijaksanaan-Mu ketika keadilan-Mu ditimpakan kepada Yesus, hal ini memberikan kepada kami kekayaan pengertian akan Injil Yesus Kristus sehingga kami dapat merasakan betapa indahnya hidup kami bersama-sama dengan Engkau.
Biarlah jiwa kami bersukacita di dalam Yesus, biarlah bibi kami dipenuhi pujian akan Allah yang mulia. Dan kami memohon kepada-Mu untuk menguatkan setiap tulang jiwa kami, sehingga kami dapat hidup berdasarkan rancangan-Mu di tahun ini, sehingga 2022, kami hidup saleh, semakin membenci dosa dan mengasihi Kristus dan apa yang dikasihi-Nya kami dimampukan, diberikan kuasa untuk mengasihi sesama kami. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen Awal Tahun 2022; Memuliakan Sang Injil"
Silahkan Berkomentar