Renungan Amsal 1:8-9 Mendengarkan Didikan dan Menjadi Berhikmat
Amsal 1:8-9 (TB) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
Memiliki seorang ayah dan ibu, yang berpusat pada Kristus dan membawa anaknya semakin cinta pada Yesus dengan cara hidup yang disiplin. Merupakan kehidupan yang indah, ini adalah kasih karunia yang besar. Sebelum Anda sebagai seorang ayah mendidik anak Anda, sebelum Anda seorang ibu mendidik anak Anda.
Marilah bersama-sama merenungkan sebuah tujuan terbesar dari mendidik anak Anda dan bagaimana mereka akan mendengarkan didikan Anda. Bagi Anda seorang anak muda, marilah lihat kepada Kristus dan lihatlah apakah orang tua Anda berpusat pada Kristus.
Pondasi dari merenungkan Amsal, adalah takut akan Tuhan permulaan pengetahuan. Maka dari itu, rasa takut dan gentar terhadap Allah, merupakan kehidupan yang benar, kehidupan yang akan terus diperbaharui dan hidup bagi kemuliaan Allah saja.
Bersama-sama kita akan merenungkan apa itu didikan. Lalu bagaimana didikan dapat hadir dan menjadi suatu yang sangat penting bagi kehidupan. Tentunya setiap perenungan kita, akan berpusat pada Kristus yang telah disalibkan, sebab Dialah pondasi kita, tempat di mana kita dapat berdiri dengan berani dan kokoh, melewan setiap kebodohan yang ada, hikmat dunia yang membawa kita semakin jauh dari Allah.
1. Dididikan
Untuk mengerti betapa didikan, sangatlah penting kita harus mengerti terlebih dahulu bahwa ada yang salah dengan diri kita. Konteks didikan yang ada di dalam kitab Amsal, selalu mengacu pada bagaimana seseorang mendapatkan hikmat yang sejati dan abadi. Ini adalah hikmat yang bersasal dari Allah untuk manusia, sehingga manusia dapat semakin mengerti bahwa adanya tujuan hidup, adanya makna yang indah, dan ada kepenuhan hidup melalui hikmat ini.
Didikan selalu mengarahkan pada arah yang benar, arah yang memberikan hidup dan arah yang baik bagi kehidupan. Tetapi pada saat yang sama, didikan berlawanan dengan natur manusia, di mana setiap didikan akan selalu mengikat, membinasakan keinginan daging dan memberikan suatu ketidaknyamanan. Karena natur manusia yang berdosa tidak ingin dididik pada dasarnya.
Manusia lebih cinta kebebasan palsu yang dijanjikan oleh dunia dan kuasa kegelapan yang ada di baliknya. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, pada dasarnya telah salah mengambil jalan. Ia menjadi musuh Allah, di mana manusia yang seharusnya menikmati persekutuan yang indah dan menyenangkan bersama dengan Allah.
Inilah masalah terbesar manusia, dosa yang memperbudak, keakuan dan kesombongan di mana setiap pengertian yang ada di dalam diri manusia bahwa dunia saat inilah tujuan hidupnya. Didikan yang berpusat pada Allah, selalu membawa manusia yang tersesat sejak dalam kandungan untuk kembali kepada Allah, mengenal Allah dan taat kepada Allah.
Inilah tujuan dari orang tua, inilah tugas utama dari seorang ayah dan ibu. Untuk membawa anak Anda mengenal Allah, membawa anak Anda mengenal kitab suci, membawa anak Anda taat kepada Anda dan Allah sebagai pencipta mereka yang layak menerima semua kehidupan mereka. Di mana mereka hidup untuk menghormati Allah, memiliki persekutuan yang intim bersama Allah yang menciptakan mereka.
Sebagai orang tua, baiklah kehidupan Anda, berpusat pada Allah, tugas Anda bukan hanya menjadikan mereka sukses secara dunia ini, tugas Anda adalah menjadikan mereka orang yang cinta pada Kristus, seorang anak yang adalah darah daging Anda, seorang anak yang Anda kandung dan ia dilahirkan sebagai manusia, ia adalah orang berdosa yang pada masa dewasa nanti adalah budak dosa jika ia tidak mengenal Kristus dan menjadi milik Kristus.
Sehingga mendengar didikan bukan hanya ditujukan kepada seorang anak secara buta dan tidak memperhatikan apakah itu berpusat pada Kristus atau tidak. Ini juga ditujukan kepada orang-orang dewasa yang telah menikah dan memiliki seorang anak. Anda sebagai orang dewasa harus memiliki Kristus dan menjadi milik Kristus, Anda haruslah seseorang yang terdidik untuk semakin hari semakin cinta pada Tuhan. Dan bagaimana kehidupan keluarga Anda adalah wadah untuk menyembah Tuhan dan semakin mengenal Tuhan.
Inilah esensi dari didikan, dimulai dari sebuah keluarga, hai anak-anak dengarkanlah didikan ayah dan ibu kalian yang cinta pada Tuhan, sebab kalian adalah ciptaan Tuhan dan hidup kalian adalah milik-Nya, jika tidak maka kehancuran hidup, kebinasaan akan datang dan ini lebih mengerikan dari penderitaan akibat hidup saleh, karena penderitaan kehidupan yang saleh adalah sukacita yang dalam karena ada Kristus di sana.
2. Sangatlah penting
Didikan sangatlah penting, saya suka kata “sangat,” karena ini menunjukkan suatu yang mendesak dan harus dikerjakan, harus ada dan harus dilakukan saat itu juga. Maka dari itu, didikan sangatlah penting. Tidak ada yang lebih penting dari hal ini, didikan untuk membawa manusia kepada Kristus yang telah disalibkan, Dia adalah terang kehidupan, tanpa Dia Sang Terang, maka selamanya di dalam diri manusia diselimuti kegelapan yang mematikan dan membinasakan.
Seorang manusia yang telah disalibkan bersama Kristus, akan memiliki kehidupan yang cerah, dalam arti dapat melihat dengan benar. setiap kebinasaan dalam hidup, setiap kehampaan yang ada di luar Kristus, dan karena inilah ia bergumul untuk terdidik. Semakin mengenal Yesus dan kuasa-Nya, untuk membawa sesamanya kepada Yesus dan menikmati persekutuan dengan Yesus.
Didikan sangatlah penting, karena inilah tindakan di mana kita melucuti kedagingan diri kita yang ingin selalu dipuaskan oleh dosa. Kita didik untuk berperang melawan setan, melawan setiap dusta yang ada dan hidup berkemenangan di dalam kasih karunia.
Oleh karena didikanlah kita dapat mengalahkan dosa, di mana orang tua yang cinta pada Yesus, mereka yang lebih dulu hidup mengalahkan kedagingan dapat memberikan contoh yang nyata bagaimana begumul melawan setiap dosa yang ada di dalam diri. Amsal 22:6 (TB) “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”
Seorang muda, belajar untuk mengenal Yesus, seorang tua belajar untuk terus tunduk pada Kristus dan hidup bagi Kristus. untuk membawa orang-orang muda pada Kristus. Ini adalah kebutuhan mendesak setiap zaman kehidupan manusia, di mana manusia haruslah terus dibawa untuk mengenal Yesus dan hidup bagi Yesus. Karena untuk Allah kita diciptakan dan untuk mengerti hal ini kita harus dididik.
Kebutuhan mendesak setiap zaman, seseorang manusia harus dibawa kepada Kristus untuk mengenal Dia, Ia yang telah disalibkan. Mengapa Dia, karena Dia adalah Tuhan yang telah menebus semua dosa, semua pemberontakan dan semua kesalahan kita.
Saudaraku, didikan yang benar, berdasarkan Alkitab, bukan hanya sekedar hidup untuk berkecukupan di dunia, bukan hanya sekedar hidup memiliki status sosial yang baik. lebih dari itu, Anda dapat melihat Injil mengubahkan hal yang salah dalam hidup Anda, Injil mempengaruhi seluruh cara pandang, hati dan pikiran Anda, Injil memberikan kehidupan yang baru, sehingga Kekristenan bukan hanya sekedar pencarian hidup untuk dapat masuk surga setelah kematian. Tetapi ini adalah persekutuan yang penuh cinta dengan Tuhan dan sesama manusia. Baca Juga: Renungan Lukas 10:25-37
Bahkan didikan seorang ayah dan ibu kepada anaknya, ini adalah bentuk cinta kasih, yang telah mereka terima dari Tuhan dan mereka bagikan kepada anak-anak mereka. Injil mendidik, mengubahkan dari dalam ke luar, menjadikan manusia yang telah diperbudak oleh dosa, kini menjadi anak Allah, hamba Allah dan melakukan kehendak Allah. Ini mengapa didikan yang berpusat pada Yesus sangatlah penting, ini tentang makna dan tujuan dari hidup yang fana. Di mana Anda dan saya diciptakan untuk Kristus dalam kekekalan yang indah dan penuh kasih.
3. Dengarkanlah didikan yang berpusat pada Injil
Pada akhirnya, Kristus yang disalibkan itulah yang harus menjadi pusat dari setiap didikan orang tua kepada anaknya. Dan bagaimana orang-orang dewasa/tua dapat hidup bijaksana sesuai dengan kebijaksanaan Allah, di mana hidup mereka berpusat pada Kristus yang ada di Alkitab.
Baca Juga:
Dia yang dalam rupa manusia, tunduk sampai mati di atas kayu salib, di mana semua dosa, semua kutuk dan semua ditimpakan kepada Yesus, Dia menerima hukuman dosa dan dosa. Inilah Injil Yesus menggantikan kita untuk menjadikan kita layak dan berkenan kepada Allah dan hidup bagi Allah, kembali pada tujuang umtama manusia diciptakan.
Kiranya ayat untuk menutup renungan ini, memberikan Anda pengertian yang dalam akan Injil dan bagaimana Anda dapat mendidik diri Anda sendiri, menerima didikan dan mendidik sesama Anda untuk semakin hidup terarah kepada Yesus.
2 Korintus 5:21 (TSI3) Karena Allah sudah membuat Kristus diperlakukan seperti orang berdosa demi kita, meskipun Kristus sendiri tidak pernah berdosa. Allah melakukan itu agar kita yang bersatu dengan Kristus dapat dibenarkan dihadapan-Nya.
Tuhan, terimakasih telah menjadikan kami anak-Mu yang Engkau kasihi, Engkau tebus dan Engkau jadikan baru. Hidup kami yang terus merenungkan Engaku. Tuhan mampukan kami membawa anak-anak muda dan anak kami secara jasmani kepada Kristus untuk mengasihi Dia dan menjadikan Dia Tuhan atas kehidupan. Tuhan, segala pujian dan kemuliaan bagi-Mu saja. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 1:8-9 Mendengarkan Didikan dan Menjadi Berhikmat"
Silahkan Berkomentar