Renungan Amos 3:1-8 Definisi yang Kacau Tentang Berkat TUHAN
Dua kalimat yang kita pelajari dari kitab Amos terutama Amos 3:1-3 dan ayat 6-8. Dan bagaimana kalimat-kalimat ini membawa kita pada perenungan Yesus Kristus yang disalibkan itu. Baca Juga: Saat teduh hari ini.
1. Mengenal Allah yang baik dan kudus adalah kabar buruknya, namun Dia yang berbelaskasihan.
2. Mengerti definisi berkat Tuhan yang bertentangan dengan definisi berkat menurut dunia.
Amos 3:1-3 (TB) Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya: ”Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
1. Mengenal Allah yang baik dan kudus adalah kabar buruknya namun Dia yang berbelaskasihan.
Kabar buruknya, Allah kita adalah Allah yang baik, jika Anda seseorang yang baik dan mencintai keadilan. Dan Anda memiliki kuasa, apa yang akan Anda lakukan terhadap orang lain yang berkuasa dan tidak adil dalam kehidupan mereka, mereka yang menindas orang-orang yang lemah.
Amos 2:6-8 (TB) Beginilah firman TUHAN: “Karena tiga perbuatan jahat Isreal, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut; mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah menjamah seorang perempuan muda sehingga menlanggar kekudusan nama-Ku; mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.
Amos adalah seorang peternak Domba (Amos 1:1), ia seorang biasa yang Allah panggil sebagai seorang nabi untuk melayani kerajaan Israel Utara. Pada masa pemerintahan Yerobeam II. Data yang sangat penting kita pahami melalui latar belakang kitab Amos, bahwa bangsa Israel 10 suku yang ada di Kerajaan Utara mengalami kejayaan, kekayaan yang melimpah dan sekilas terlihat diberkati oleh Tuhan.
Mereka sukses secara materi, mereka secara politik hebat dan berkemenangan. Tetapi tidak berkenan di mata Tuhan, Tuhan muak kepada bangsa Israel dan melalui kitab Amos. Kita akan melihat Allah yang baik merupakan kabar buruk bagi orang Israel yang telah mencintai dosa. Baca Juga: Renungan harian saat teduh.
Ini juga kabar buruk bagi Anda dan saya, yang pada dasarnya cinta pada dosa, cinta pada dunia, cinta pada segala hal yang menurut kita baik. Kita cinta pada kebiasaan kita yang malas membaca Alkitab, kita cinta pada segala hal yang memberikan kenyamanan bagi perasaan kita, yang mana kedagingan disenangkan.
Kita harus tahu terlebih dahulu dosa bangsa Israel yang membuat Allah geram. Mari kita lihat di 1 Raja-raja 12:28-30. Ini adalah dosa panyembahan berhala. “Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah yag lain.”
Saat sekarang ini, berhala tidak lagi berbentuk patung, berbentuk kemegahan yang terlihat secara nyata. Tetapi ia telah berubah bentuk, berhala modern tetapi memiliki konsep yang sama seperti berhala masa lalu. Selalu dimulai dari dalam diri manusia yang berpusat pada diri sendiri, di mana segala sesuatu tentang kekuasaanku, baik itu atas diriku sendiri dan orang lain.
John Stott Menuliskan, “Ada orang-orag tenggelam dalam ambisi untuk uang, kekuasaan atau ketenaran. Ada orang-orang terobsesi dengan pekerjaan merekam atau dengan olahraga atau televisi, atau tergila-gila dengan seseorang idolanya, atau kecanduan makanan, alcohol, obat maupun keserakahan….dinyatakan oleh Paulus sebagai bentuk penyembahan berhala (Efesus 5:5), karena mereka mengambil kesetiaan yang hanya untuk Tuhan. Jadi setiap penyembahan berhala adalah seorang tawanan, ditawan dalam perbudakan yang menghancurkannya.”
Penyembahan berhala pada dasarnya, kesenangan yang dapat kita terima dan hal itu membuat kita lebih cinta pada hal itu jika dibandingkan Tuhan. Jika kita lebih cinta pelayanan kita, maka itulah berhala kita, jika kita cinta kedua orang tua kita lebih dari cinta kita pada Allah, maka orang tua kita adalah berhala kia. Jika saya cinta membaca buku dan menulis, lebih dari cinta saya pada Kristus, maka itulah berhala saya. Saya harus bertobat, Anda harus bertobat.
Ketika kita mencintai pacar kita lebih dari cinta kita pada Kristus, maka dialah yang tanpa kita sadar menjadi tuhan atas diri kita yang kita sembah, kagumi, puja, bahkan kita tunduk kepadanya. Penyembahan ini juga dapat terjadi ketika kita mengagumi dan terpikat dan cinta pada suatu barang dan kita kira ketika kita mendapatkan hal itu, kita akan bahagia, puas dan lebih hidup.
Saya harap Anda dasar, akan hal yang sangat penting ini dan bertobat. Untuk kembali hidup mengasihi Kristus. Dia yang telah disalibkan itu. Bukan tanpa alasan 10 hukum diawali dengan perintah yang cukup keras untuk memikirkan dan merenungkan kembali. “Jangan ada Allah lain.” Ini menunjukkan bahwa kecenderungan manusia yang telah jatuh dalam dosa, selalu saja menyembah ilah lain yang tidak kudus, tidak berkuasa, dan dapat diatur olehnya.
Yang kedua, “jangan ada bagimu patung.” Semua ini memberitahukan kepada kita bahwa begitu gampang kita menjadi penyembah-penyembah berhala yang berbentuk benda yang indah, seni yang kita kira layak untuk kita kagumi dan cintai. Dan berhala terbesar dari semua berhala yang ada di luar sana yang itu pada dasarnya untuk memuaskan diri kita sendiri. Maka diri kitalah berhala, kepuasan kita untuk kemuliaan diri sendiri inilah tuhan. Dialah berhala terbesar diri kita. Dosa adalah manusia telah menjadi tuhan atas dirinya sendiri.
Semua penindasan, ketidakadilan, penganiayaan, hamba-hamba Tuhan yang kacau, orang-orang yang melecehkan Wanita, Wanita yang licik dan memanfaatkan para pria. Dan semua dosa lainnya yang terjadi di dalam dunia, selalu bertolak dari diri sendiri yang adalah tuhan atas dirinya dan ingin menjadi tuhan atas segala sesuatu. Inilah esensi dari dosa dan Allah yang baik itu membenci hal ini.
Dia memanggil Amos, orang biasa yang pada awalnya tidak memiliki status Nabi. Dipanggil untuk menegur Raja Israel Utara. Bahwa kesuksesan yang mereka miliki saat itu, bukanlah tanda dari berkat yang berasal dari Tuhan. Bukanlah tanda bahwa Allah berkenan kepada mereka. Kesalahan terbesar bangsa Israel dalam hal mendefinisikan kesuksesan adalah mereka mengira bahwa kekayaan jasmani adalah tanda dari perkenanan Tuhan atas diri mereka. Jika demikian saudaraku, Kristus tidak akan memerintahkan seorang muda kaya yang bersedih hati, ketika Yesus memerintahkan dia untuk menjual hartanya dan mengikut Yesus (Matius 19:16-26).
Pada saat yang sama mereka tidak pernah bertobat, untuk apa bertobat, untuk apa berlaku adil kepada sesama. Untuk apa memperhatikan orang miskin, untuk apa semua kebaikan. Jika semua hal, semua janji Tuhan ada pada kita. Untuk apa kita sekarang hidup dengan cara yang kudus, suci, Tuhan sudah memilih kita sebagai bangsa pilihan dan kita pasti diselamatkan.
Untuk apa memberitakan Injil, jika kita sekarang telah selamat hanya karena percaya Yesus, untuk apa membenci dosa, jika Yesus sudah menebus kita, untuk apa saya belajar firman, ketika saya tidak belajar firman saya baik-baik saja.
Amos datang dan berkhotbah, pasal 1 dan 2 berisi pernyataan Allah, bahwa Allah muak pada pendosa, Ia akan menghukum bangsa-bangsa berdosa yang ada. Dan teguran yang lebih banyak ditujukan kepada 10 Suku Israel. Bahwa mereka akan menerima hukuman.
Nubuatan tentang hukuman Allah ada di pasal 3:3. Dapatkah orang berjalan bersama jika tidak berjanji.
Ketika merenungkan pertanyaan Retoris ini, yang jawabannya pasti TIDAK. Tidak akan mungkin dua orang dapat berjalan bersama, jika tidak ada janji dari keduanya. Allah ingin memeritahukan kepada mereka, bahwa Allah tidak pernah menyertai penyembahan berhala mereka, Allah tidak pernah berjanji bahwa semua kemewahan mereka adalah berkat utama yang Allah berikan, Allah tidak akan berjalan bersama mereka ketika mereka munafik. Dosa yang masih tetap mereka pelihara.
Saya sangat suka dengan Mazmur 26. Baiklah kita mendasari doa-doa kita pada Mazmur ini. Tuhan selidikilah hatiku dan batinku, ujilah aku ya Tuhan bawalah aku pada terang yang Ajaib, sehingga aku dapat melihat semua dosa yang ada di dalam diriku. Penyembahan berhalaku dan segala hal yang tidak kudus dari diriku.
Pada akhirnya, bangsa Asyur di tahun 271 SM datang untuk memusnahkan orang-orang Israel. Setelah bangsa Asyur mengalahkan bangsa-bangsa lain (Bangsa ini tinggal di daratan Mesopotamia, di mana Asyur pada masa purkala memiliki ibu kota yaitu Niniwe. (Ini mengapa Yunus enggan untuk melayani orang-orang Niniwe.)
Lalu apa relevansinya bagi kita sekarang?
Bangsa Israel, dosa mereka yang nyata-nyata Alkitab beritahukan. Kegagalan mereka mereka tidak menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan kehidupan mereka yang lebih senang pada keindahan dan kemegahan patung. Adalah realitas dari hati Anda dan saya, pemikiran kita yang terpesona dengan dunia ini dan segala isinya. Kita yang selayaknya dimurkai oleh Allah, menerima hukuman kekal.
Saya harus jujur kepada Anda, bahwa Allah yang baik itu adalah Allah yang suci, Ia yang dengan mata tajam melihat sampai ke dalam hati, membongkar semua kebusukkan hati. Dan baiklah hari ini itu terjadi pada diri kita dan kita bertobat. Untuk hidup menginginkan Allah saja, bukan apa yang Allah dapat berikan.
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” 1 Yohanes 2:15-16 (TB).
Allah yang enggan untuk berjalan bersama umat-Nya, pada saat yang sama belaskasihan-Nya Ia beritakan. Dia adalah Allah yang adil pada saat yang sama Ia memberikan Rahmat-Nya bagi umat-Nya. Ini dapat kita renungkan Amos 3:6-8. Untuk lebih mendalam kita masuk pada poin yang ke dua. Yaitu berkat sejati dari Allah.
2. Mengerti definisi berkat Tuhan yang bertentangan dengan definisi berkat menurut dunia.
Amos 3:6-8 (TB) Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya? Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?”
Ayat ini adalah berkat terbesar yang Allah berikan kepada kita, jika kita dapat mengertinya. Baiklah marilah kita perhatikan ayat ini dan bagaimana ayat ini adalah berkat yang benar-benar tidak sama seperti berkat yang orang-orang pada masa kini utamakan, orang-orang modern kejar. Kekristenan modern inginkan.
Jika keberhasilan pelayanan dan berkat utama dalam pelayanan adalah banyaknya jemaat, kekayaan dari gereja. Maka Amos, nabi-nabi besar seperti Yesaya, Yeremia, dan nabi-nabi kecil lainnya yang dibunuh karena menyampaikan pesan Tuhan dan tidak mendapatkan banyak pengikut, tidak ada yang bertobat dari bansa Israel.
Mereka tetap jahat, mereka tetap cinta berhala, mereka pada akhirnya dimusnahkan oleh Tuhan, untuk menampi mereka, agar terlihat manakah yang bulir dan manakah yang hanya sekam.
Mereka adalah pelayan-pelayan Tuhan yang gagal, berdasarkan definisi kacau dari keberhasilan Kekristenan masa kini. Saudaraku, banyaknya pengikut, banyaknya jemaat, banyaknya orang yang berkata percaya. Tidak tentu semuanya menginginkan Tuhan.
Mereka harus diberikan kritikan yang menghancurkan hati mereka, menyinggung perasaan mereka, barulah terlihat apakah Kristen tersebut gandum atau sekam. Apakah mereka benar-benar percaya pada Kristus dan Kristus saja harta berharga mereka. Ataukah ada keinginan tersembunyi di dalam diri mereka.
Tuhan selalu memanggil nabi-Nya, untuk menyampaikan pesan-Nya. Saudaraku, Allah tidak pernah diam ketika melihat kita berdosa Ia selalu datang baik itu dengan keras dan lebut untuk menyadarkan kita.
Pada akhirnya, setelah pembuangan, setelah 400 tahu diperkirakan setelah Zaman Ezra Nehemia. Allah berdiam diri. Sang Nabi sejati datang. Ini adalah Injil, inilah berkat terbesar itu, pengajaran yang benar, pengajaran yang berpusat pada Kristus dan pengajaran yang menyatakan bahwa kita harus mati atas semua keinginan kita dan bergumul terus di dalam kasih karunia. Roh Kudus memampukan kita semua.
Matius 1:21 (TB) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Dialah Sang Nabi sejati, Yesus Kristus, Dia datang bukan untuk hanya menegur dosa dengan tegas, Dia datang untuk memberikan diri-Nya sebagai korban penebus dosa dan menyelematkan kita dari dosa.
Ini adalah tentang belaskasihan Allah kepada manusia, semua murka Allah yang mengerikan pada Perjanjian Lama yang dapat Anda lihat. Ditimpakan kepada Yesus, Yesus dihancurkan bagaikan Sodom dan Gomora, yang menerima belerang dari langit.
Yesus berteriak, “Allah Ku Allah Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku,” semua ini menunjukkan betapa menjijikkan dosa kita, Allah berpaling dari Kristus karena Yesus ketika di atas salib seketika menjadi penyembah berhala, menjadi manusia paling berdosa yang pernah ada.
Inilah alasan utama para nabi tetap bersemangat melayani meskipun tidak ada yang bertobat. Karena mereka tahu suatu saat akan ada pemulihan yang berasal dari Allah, akan ada Gereja yang adalah misteri pada masa itu yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Sauaraku kita dipanggil untuk bertobat.
Jika dunia berkata bertobat berarti menjadi lebih baik, di dalam Injil Pertobatan adalah anugerah Allah (Efesus 2:8-9). Pertobatan adalah menginginkan Yesus, menawan hati dan pikiran pada keindahan dan kasih karunia yang ada di dalam Yesus.
Baca Juga:
Untuk menutup renungan ini, marilah kita bersama-sama merenungkan perikop-perikop Alkitab yang menjadi dasar doktrin Kristologi. Dan ayat Alkitab di dalam Amos yang adalah pondasi dari betapa pentingnya Doktrin Kristologi yang sehat dan utuh. Jika ada yang berkata bahwa Doktrin tidak penting. Maaf saya harus katakana ini, jangan-jangan orang tersebut dipakai setan, jika ada yang mengatakan bahwa Doktrin tidak perlu diajarkan, menjadikan bingung. Orang tersebut dipakai setan untuk menjadikan Kekristenan kita semakin bodoh dan semakin buta. Dan saya sangat berharap orang demikian perlu bertobat.
Amos 9:11-12, Mazmur 22:1-22 dan Yesaya 53. Biarlah ayat-ayat ini menyerap ke dalam hati dan pikiran kita dan Roh Kudus bekerja, membukakan Injil yang murni dan sejati ke dalam kehidupan kita sehingga kita semakin mengasihi Yesus dan sesama kita. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amos 3:1-8 Definisi yang Kacau Tentang Berkat TUHAN"
Silahkan Berkomentar