Renungan Harian Keluarga 2022; Bahan Saat Teduh Berdasarkan 1 Petrus
Pendahuluan
Kita masih ada di dalam kehidupan, yang artinya kita harus selalu melihat realita, kita harus menyadari bahwa kehidupan kita adalah kehidupan yang sebenaranya dan nyata. Ini adalah perjalan untuk menemukan hal yang berharga. Dan kabar baiknya, yang berharga itu telah menghampiri manusia, sebab tidak ada yang lebih berharga dari seorang pribadi.
Ketika Anda mengasihi seseorang, Anda akan mengasihi dirinya, kepribadiannya dan dia yang hidup. Dan Anda ingin selalu bersamanya dalam suka mau pun duka. Demikianlah Pribadi yang Sangat Berharga itu, Dia datang untuk membawa Anda pada kehidupan baru di dalam Dia dan menjadi milik kepunyaan-Nya seutuhnya.
Ketika saya mulai menulis renungan untuk seri, 2022 ini, saya berada di ujung bulan November 2021. Ya, besok akan dimulai bulan yang baru, bulan natal. Di mana Sang Injil hadir ke dalam dunia menjadi manusia. Kabar Baik itu adalah Pribadi mulia, Yesus Kristus, Dialah harapan kita yang hari-hari ini ada di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa.
Saya mengajak Anda, mau pun keluarga Anda jika Anda sudah berkeluarga dan menemukan renungan ini. Kita bersama-sama mempelajari kitab 1 Pertrus pasal 1-3, selama 5 hari. Saya akan membuat 5 renungan singkat dan pasti dan selalu renungan yang saya tulis berpusat pada Injil Yesus Kristus.
Kitab 1 Pertus, memberikan kepada kita Tema utama; Menderita bagi Kristus, bagaimana kita dapat menderita untuk kemuliaan Allah? Yesus adalah Gembala Agung kita, yang akan segera datang dengan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Selamat merenungankan dan saya berdoa kiranya setiap renungan yang telah tulis memberikan kepada Anda pengertian yang mendalam akan Injil Yesus Kristus. Dan memiliki kehidupan yang berpenyerahan kepada Yesus untuk melayani Dia yaitu memperkenalkan Dia dan memperlihatkan kasih-Nya kepada orang-orang yang Anda kenal. Saat teduh hari ini.
Renungan Harian Keluarga 2022; Bahan Saat Teduh Berdasarkan 1 Petrus
1. Hidup yang memuji TUHAN
Renungan Harian hari pertama
I Pertus 1:3-4 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
“Ibadah telah disalahpahami sebagai sesuatu yang muncul dari perasaan yang 'datang pada Anda,' tetapi sangat penting bagi kita untuk memahami bahwa itu berakar pada tindakan kehendak yang sadar, untuk melayani dan menaati Tuhan Yesus Kristus.” ~ Graham Kendrick
Memuji Allah berdasarkan perasaan yang bersukacita dan tidak didasarkan pada janji-Nya dan apa yang telah dikerjakan melalui karya salib. Maka kita akan menemukan penyembah-penyembah dangkal yang sebenarnya mereka tidak mengenal Allah, tidak pernah menemukan Allah sebagai pribadi yang nyata hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Penyembah dangkal yang saya maksud adalah orang-orang yang memuji Allah ketika mendapatkan sesuatu yang baik berdasarkan. Apa yang mereka anggap dapat menyenangkan mereka, sesuatu pemberian fana dan itu berpotensi/sangat-sangat mudah untuk menjadi ilah bagi diri mereka.
Saudaraku, jemaat penerima surat 1 Petrus, sedang ada di dalam penganiayaan, di mana berbagai penderitaan mendera, di mana keadaan di sekitar benar-benar tidak mendukung Kekristenan.
Ketika Anda percaya kepada Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda, apa yang ada di dalam pikiran Anda? Apa yang Anda rasakan? Dan bagaimana itu membawa Anda untuk melihat dengan benar bahwa Yesus adalah Tuhan pencipta langit dan bumi? Saudaraku, kita harus kembali ke Alkitab, yang menjadi dasar penyembahan kita, dasar dari hati dan pikiran yang berkata, “Puji Tuhan.”
Ini adalah pujian yang didasarkan pada sifat Allah yang tetap apa pada-Nya. Bukan berdasarkan apa yang Ia berikan, terutama dalam hal berkat fana. Tetapi berdasarkan berkat kekal yang Ia berikan kepada kita yang percaya di dalam nama Yesus. Melalui karya pengorbanan Yesus di mana semua dosa kita diampuni, ketika kita menyerahkan kehidupan kita menjadi milik-Nya.
Allah yang telah mengaruniakan kepada kita pengharapan, pengharapan itu bukanlah keadaan, bukanlah benda dan orang yang sama seperti Anda dan saya. Dia adalah Yesus Kristus yang telah disalibkan dan bangkit. Di mana semua kutuk dosa dan semua dosa Anda dan saya ditimpakan kepada Yesus.
Kita adalah manusia-manusia cemar yang layak untuk binasa, kita adalah orang-orang yang pada akhirnya menerima murka kekal Allah, karena kita adalah orang berdosa, kita berdosa atas semua ciptaan dan atas Allah yang telah menciptakan kita.
Kita adalah keturunan Adam, kita ada di dalam adam, maka dari itu Kristus datang untuk mengembalikan Anda dan saya kepada Allah untuk menyembah Allah dan hidup untuk melakukan apa yang menjadi tujuan dari Kekristenan.
Tujuan Kekristenan Anda dan saya adalah menjadi seperti Kristus, hidup untuk memuji Dia atas dasar hal terbesar yang Allah kerjakan untuk kita, atas karya salib di mana semua dosa Anda dan saya dijatuhkan ke dalam diri Kristus.
Yesus yang tidak berdosa menjadi dosa karena kita yang berdosa, sehingga Anda dan saya menerima keselamatan. Menerima kehidupan kekal dan menerima semua hal yang Kristus berikan, yaitu kepenuhan di dalam Dia, mengasihi Dia walau pun Anda dan saya tidak melihat Dia.
Kita mengenal Yesus melalui kitab suci, kita melihat karya keselamatan karena melalui Alkitab yang memberitakan Injil Yesus Kristus. Kita dapat meneladani Yesus, karena Yesus adalah sumber kehidupan kekal, Dia juruselamat, Dia adalah Injil jalan keselamatan. Dan hanya di dalam Dia dan melalui Dia saja Anda dan saya dapat berkata dengan hati yang penuh. Puji Tuhan, Puji Tuhan, dan Puji Tuhan.
Pujian yang sejati, dari anak-anak Allah yang ditebus dengan darah yang mahal. Selalu saja berasal dari kehidupan baru yang ada di dalam Yesus, di mana keseluruhan kedalaman diri diperbaharui. Meskipun dalam bagian ini, ada proses yang cukup panjang agar kita tidak lagi menjadi Tuhan atas diri kita sendiri.
Jiwa yang hidup untuk melakukan kehendak Allah dan taat kepada Kristus, kehidupan baru yang mengenakan pikiran Yesus dan untuk melayani Yesus, memberitakan Injil Yesus, membawa orang-orang terdekat kepada Yesus untuk menyembah Yesus dan memuliakan Yesus.
Bapa, ajari kami terus memuliakan Engkau, dengan cara-Mu. Melihat apa yang Kristus telah kerjakan dan melakukan yang Kristus telah kerjakan. Dan dikuatkan oleh Roh Allah yang telah hadir di dalam diri kami sebagai anak-amak kesayangan Allah. Tuhan mampukan kami, karena tanpa kuasa dari Allah, tanpa Allah yang telah menebus kami dari hukuman dosa, maka selamanya penderitaan di dalam diri kami, mati dalam segala dosa dan penderitaan kekal. hanya karena Engkau saja, kami umat-Mu kuat dan dapat hidup bagi kemuliaan-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.
2. Bergembiralah walau berdukacita
Renungan hari ke dua.I Petrus 1:6-7 (TB) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurnian dengan api – sehingga kamu memperoleh pujian-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
“Cinta kasih pada hakekatnya tidak egois, tapi murah hati. Ia tidak mencari bagi dirinya sendiri, tapi kebaikan bagi yang lain. Ukuran cinta kasih bukanlah kesenangan yang ia berikan – itu adalah cara dunia menilainya – tapi adalah sukacita dan damai yang ia beri bagi yang lain”. ~ Fulton Sheen (1895-1979)
Harapan kita hanya kita tempatkan kepada Kristus saja, iman kita kepada Allah yang hidup dan pencipta langit dan bumi adalah iman yang mengalirkan hidup, bagi sesama. Bukan hanya ketika dalam keadaan yang baik-baik saja dan merasakan kesenangan. Tetapi dalam keadaan yang paling mendesak dan keadaan yang benar-benar di luar kendali dan tidak menyenangkan. Kita dapat merasakan bagaimana Allah hadir untuk memberikan kekuatan dan penghiburan.
Sukacita kita didasarkan pada pengorbanan Yesus ketika Ia disalibkan, Yesus menerima setiap hukuman dosa Anda dan saya, hukuman yang seharusnya kitalah yang menerimanya. Kita adalah pemberontak, kita adalah orang-orang yang telah menerima anugerah yang begitu besar. Atas dasar anugerah yang begitu besar inilah Anda dan saya dapat benar-benar bersukcita.
Bagaimana mungkin kita tidak bersukacita? Ketika kita mengerti bahwa Allah yang adil dan berkuasa, Dia yang meciptakan kita, besar dan mulia. Kudus dan tidak terhingga kemuliaan-Nya. Di mana Allah dalam segala kesempurnaan-Nya. Tidak akan bisa didefinisikan oleh kata-kata manusia yang sangat terbatas, di mana kemuliaan dan keindahan-Nya adalah pondasi nyata, untuk kita dapat memuliakan Allah, dan bersukacita karena Allah di dalam Kristus ada bersama-sama dengan kita saat ini.
Sukacita saat berdukacita, akan memberikan kepada kemurnian yang sejati, secara rohani kita dapat semakin bertumbuh. Kemurnian ini jauh lebih berharga jika dibandingkan dengan emas, karena kasih kepada Allah tidak didapatkan hanya dalam satu kali satu malam. Diperlukan proses seumur hidup. Di mana dalam penderitaan bersama-sama dengan Kristus, di sanalah adanya kemuliaan.
Ketika kasih kepada Allah semakin bertumbuh, kita akan semakin mencari kepuasan yang sejati dari Allah. Di mana memang sumber kepuasan jiwa yang hidup hanya ada di dalam Dia saja. Saudaraku, kasih Allah kepada kita, memberikan kekuatan untuk mengasihi. Di mana Allah sendiri yang memuliakan kita, ketika Kristus datang untuk kedua kalinya. Inilah harapan Kekristenan kita, di mana Kristus yang akan datang, Dialah sukacita kita dan pada hakikatnya Kristus ada bersama-sama dengan kita hari ini. Sebab Dia Imanuel.
Tuhan, kami bersyukur karena pengharapan di dalam-Mu, memberikan kepada kami kuasa untuk tetap tenang walau dalam tekanan yang paling menekan sekali pun. Di mana kasih-Mu, karya-Mu, dan kehadiran-Mu memberikan kehidupan yang baru kepada kami dan mulialah nama-Mu sampai selama-lamanya. Berikan kepada kami pengertian dan kepekaan hati dan pikiran bahwa Engkau ada bersama-sama dengan kami walau dalam kelelahan dan kesesahan paling menakutkan sekali pun. Di dalam nama Yesus. Amin.
3. Hidup yang Baru
Renungan hari ke tiga
1 Pertus 2:1 (TB) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
“Sebab untuk apakah kita dilepaskan dari lumpur dosa dan kecemaran dunia ini, jika kita ingin berkubang di dalamnya selama hidup kita?” ~ John Calvin ‘Mutiara Kehidupan Kristen’ 10
Saya mengajak Anda untuk memikirkan baik itu;
- Kejahatan.
- Tipu muslihat.
- Kemunafikan.
- Kedengkian.
- Fitnah.
Bahwa kelima kata, di atas mengambarkan siapa diri Anda dan saya sesugguhnya. Ketika Anda menyangkal bahwa Anda tidak demikian, sebenarnya Anda sedang menjadi seseorang yang munafik. Begitu juga dengan saya.
Saudaraku, saya sampai hari ini masih bergumul melawan kecenderungan yang gila ini, di mana semua yang alami di dalam diri saya adalah suatu yang tidak kudus, menjijikkan di mata Allah dan layaklah saya binasa, begitu juga dengan Anda. Inilah fakta yang Alkitab beritahukan kepada kita, bahwa setiap kita bergumul melawan dosa.
Kabar Baiknya, ketika Anda dan saya ada di dalam Kristus, kita yang telah mati dalam dosa sejak di dalam kandungan. Kini hidup dalam Yesus, barangsiapa percaya kepada Anak Allah yang telah disalibkan itu, kita dipersatukan dengan Dia, untuk dijadikan milik Allah saja.
Yesus yang disalibkan, adalah Dia yang menerima semua dosa kita, Dia yang merasakan hukuman dosa kita, Dia yang dipenuhi kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Seolah-olah Yesus menjadi seseorang yang paling berdosa, karena semua dosa Anda dan saya ditimpakan kepada-Nya. Yesus menerima hukuman dosa, karena dosa yang ada di dalam diri Anda dan saya.
Baca Juga: Renungan saat teduh harian tahun 2022
Ini adalah korban pengganti, karena rahmat yang begitu besar inilah Anda dan saya yang hidup di dalam Yesus, hidup untuk Allah bukan lagi untuk dosa. Tetapi pada saat yang sama kita masih ada dalam tubuh dosa yang fana ini, tubuh daging dan darah yang mencintai dosa. Memang Roh Penurut, tetapi pada saat yang sama daging lemah.
Ketika kita ada di dalam Kristus, kita memiliki kuasa untuk mengalahkan kecenderungan yang jahat dan tidak memuliakan Allah, pada saat Anda dan saya percaya kepada Kristus, kita menerima di dalam diri kita Roh Kudus yanng terus menginsapkan kita, memperbaharui kita dan memberitakan Yesus Kristus kepada kita setiap saat dan menjadikan kita benar-benar kuat melawan dosa dan segala kecenderungan yang salah atau tidak mempermuliakan Allah.
Kehidupan baru inilah yang kita perjuangkan, yaitu hidup berdasarkan Roh bukan lagi daging, pada saat yang sama perjuangan ini bukanlah perjuangan buta dengan daging dan keangkuhan bahwa kita mampu melawan dosa. Tidak.
Kita mendapatkan kekuatan dari Allah, saudaraku saya ingin Anda menerima dua nasehat penting dari saya. Dan saya harap Anda dapat menerimanya, menangkap maksudnya, merenungkannya kembali dan menerapkannya. Untuk menutup renungan ini, untuk sampai pada kehidupan yang menjauhi kejahatan. Ketika Anda seorang Kristen dan telah ada di dalam Yesus artinya Anda ada di dalam kehidupan yang baru.
Baca Juga: Kata-kata mutiara Kristen
Pertama, kehidupan baru berarti hidup dengan cara yang baru. Pikirkanlah kecenderungan yang ada di dalam diri Anda yang salah dan tidak memuliakan Allah dan jujur akan hal itu. Meskipun hal itu sangatlah rohani. Tinggalkan setiap kebiasaan yang tidak membuat Anda semakin mengenal Yesus, mengerti kehendak Yesus dan tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus. Tinggalkan kebiasaan itu.
Kedua, berdoalah untuk sebuah pertemuan yang berharga dengan orang-orang yang cinta pada Yesus, berdoalah untuk sebuah pertemuan dengan orang-orang yang juga rindu untuk bertumbuh semakin mengenal Yesus, sehingga Anda dapat bertumbuh bersama mereka. Layani mereka dan begitu juga Anda dapat dilayani oleh mereka dan hidup dalam persekutuan yang berdasarkan Injil dan diubahkan oleh Injil setiap hari.
Kasih-Mu memberikan kami kehidupan yang lebih indah dan bermakna, kasih-Mu menjadikan kami anak-anak yang dikasihi dan tidak ingin rasanya pergi dari dekapan kenyamana indah-Nya cahaya wajah-Mu. Kristus berikan kami persekutuan yang sejati bersama-sama orang-orang Mu yang cinta pada-Mu, berikan kami kekuatan untuk meninggalkan setiap dosa di dalam diri kami, berikan kami kasih yang membuat kami hanya terus memikirkan-Mu dan dalam Engkau kami dapat bertumbuh semakin ke arah Kristus Tuhan dan Juruselamat yang sejati dan abadi. Di dalam nama Yesus. Amin.
4. Jiwa yang terpelihara
Renungan hari ke empat
1 Petrus 2:25 (TB) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
“Kekudusan bukanlah suatu jasa yang melalui kita dapat mencapai kesatuan dengan Allah, melainkan suatu karunia dari Kristus, yang memampukan kita untuk terus bertaut kepada-Nya dan mengikuti Dia.” ?” ~ John Calvin ‘Mutiara Kehidupan Kristen’ 9
Kita menjadi orang percaya kepada Yesus, menerima keselamatan, dibebaskan dari hukuman kekal, secara Cuma-Cuma semua itu untuk menjadikan kita benar-benar kudus. Kehidupan yang kudus tidak didasari pada perjuangan kita untuk mendapatkannya, tidak juga berdasarkan apa yang telah kita dapatkan, tidak juga berdasarkan natur kita yang terlihat baik.
Saya membawa Anda untuk merenungkan hidup Anda, Anda yang dahulu sebelum percaya kepada Yesus dan sekarang ketika Anda ada di dalam Yesus dan percaya kepada Dia, sebagai Tuhan dan juruselamat Anda.
Tiga pertanyaan saya dan saya sangat berharap Anda merenungkannya!
1. Perubahan apa saja yang terjadi di dalam diri Anda, ketika Anda percaya pada Yesus?
2. Apakah Anda semakin rindu untuk merenungkan firman?
3. Bagainana Firman dan doa dapat benar-benar menjadikan Anda cinta pada Yesus?
Setelah Anda merenungkan pertanyaan di atas, saya membawa Anda sekarang, untuk merenungkan kecenderungan kita yang sesat, menginginkan kefanaan, segala hal yang terlihat jelas dan dapat memberikan kepada kita kepuasan dan itu sangatlah sementara.
Tidak ada yang lahir dari keinginan kita yang secara alami hal itu tanpa kesesatan, ketika kita dilahirkan, berpikir dan merasakan. Kita berkehendak dan menginginkan, saudaraku, sejak saat itu kuasa kegelapan berbicara kepada kita dengan berbagai dusta.
Kesesatan kita sebagai manusia tidak terlepas dari doktrin yang terus dikotbahkan oleh si pendusta atau setan. Setiap hari ia tanpa lelah merebut jiwa kita, memberikan kita berbagai pemahaman yang menjauhkan kita dari Allah dan menjadikan kita lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Kesesatan ini, adalah perlawanan yang ada di dalam kematian, melawan Allah dan rancangan-Nya. Kita pada dasarnya tidak sedang menginginkan Allah, tidak merindukan Allah, karena dosa pada dasarnya menjadikan Anda dan saya tuhan atas diri sendiri. Esensi dari kesesatan, kita menjadi Tuhan atas diri sendiri dan tidak pernah melihat betapa gampangnya kita membuat kesalahan, menerima pengajaran yang salah dan hidup untuk diri sendiri dengan cara yang sangat rohani.
Tetapi, puji Tuhan oleh karena Kristus yang disalibkan itu, Dia yang menerima semua hukuman dos akita, Dia adalah gembala yang baik. Dia adalah pemelihara jiwa, kita yang mati di dalam dosa, oleh karena Injil yang sampai kepada kita, kita diberikan kuasa oleh Roh Kudus untuk mengerti Injil, merenungkan Injil dan berdoa berdasarkan Injil. Karena oleh kuasa Injil saja kita diselamatkan, Injil adalah tentang Allah yang menjadi manusia.
Yesus Sang Gembala baik, yang merelakan nyawa-Nya menjadi hancur dan tidak berdaya di atas salib. Ditimpakan kepada-Nya semua hukuman kekal dari dosa-dosa kita, Allah Bapa menghancurkan Yesus untuk menyelamatkan Anda dan saya, semua umat-Nya menjadi milik-Nya untuk hidup kudus, memuliakan Dia dan melaksanakan kehendak-Nya.
Inilah, yang menjadi kesukaan besar dalam hari-hari kita, dalam kesesakan dunia, dalam tekanan yang begitu rupa. Dan ada dosa yang melekat pada darah dan daging kita, ada kecenderungan yang kacau dan tidak memuliakan Allah.
Namun, Kristus yang ada bersama-sama dengan kita, tetap setia, memelihara jiwa kita, memberikan kita perubahan sejati. menjadikan kita kudus dan berkenan kepada-Nya dan kita dapat hidup dalam pertobatan yang sejati karena Kristus adalah Gambala yang baik (Mazmur 23). Yang telah menjadikan kita yang berdosa dan tidak berharga, menjadi berharga dan bermakna dalam hari-hari berjalan di jalan Tuhan dan melaksanakan rancangan kekal, yaitu memperkenalkan Yesus dan Yesus saja yang dimuliakan dan disembah dan dirayakan sampai selama-lamanya.
Bapa yang berkuasa, Allah yang menjadi manusia dan disalibkan, segala kemuliaan dan kehormatan hanya bagi-Mu saja. Baiklah hati dan pikiran ini merasakan segala sukacita dari-Mu dan terus hidup dalam kasih dan rancangan-Mu. Kaulah yang memelihara jiwa ini, Kau yang menguduskan yang tidak kudus dan keji ini dan Engkau saja yang layak untuk dimuliakan sampai selama-lamanya. Di dalam nama Yesus. Amin.
5. Pakaian lahiriah
1 Petrus 3:3 (TB) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah.
“Kita harus menyerahkan diri kita dan seluruh milik kita kepada kehendak Allah, dan pada saat yang sama kita harus menyerahkan afeksi-afeksi kita pada Dia sebagai penakluk dan penguasa kita.” John Calvin ‘Mutiara Kehidupan Kristen’ 35
Pada bagian perikop ini, di mana Petrus memberikan nasehat secara langsung kepada para isteri adalah bagian yang sangat saya sukai. Bukan agar saya dapat memerintah isteri saya kelak untuk menghormati saya, bukan pula agar saya dapat hidup seenaknya ingin dilayani oleh seorang Wanita yang saya berkata, “bahwa saya mengasihi dia.” Tidak bukan karena itu saya menyukai perikop ini.
Saya menyukainya karena saya sedang menempatkan diri saya, sebagai gereja, sebagai mempelai Kristus, sebagai kekasih Kristus. Dan Bagaimana Isteri saya juga adalah seorang mempelai Kristus dan seorang yang dikasihi oleh Kristus dan kami bersama-sama telah mati atas diri sendiri, atas dosa dan kehendak kami dan hidup bagi pelayanan Kristus dan kehendak-Nya.
Saudaraku, saya juga tidak ingin Anda salah paham, saya sekarang belum menikah (2021). Tetapi marilah kita, baik Anda sebagai pria, sebagai Wanita. Melihat ayat 3 sebagai suatu keindahan dari nasehat sang Rasul untuk kita, di mana bukan apa yang terlihat di luar yang panting. Tetapi kedalaman diri kita. Apa yang ada di dalam diri di mana jiwa semakin muda, jiwa semakin disegarkan, jiwa semakin indah dan berbahagia. Jiwa semakin mengasihi apa yang kekal yang dianugerahkan oleh Allah melalui Yesus Kristus.
Ini adalah kebahagiaan di dalam Kristus, di mana perhiasan kita bukanlah apa yang dunia banggakan. Tetapi Dia yang mulia, Dia adalah Pribadi yang telah disalibkan itu, Dia yang telah bangkit itu dan Dia yang telah melayani kita untuk membawa kita kepada Allah Bapa untuk memuliakan Allah untuk kepuasan yang benar-benar penuh.
Marilah kita mengabaikan semua, keberhasilan fana yang tidak menurut kehendak Allah, marilah kita bersama-sama memperhatikan yang utama bagi jiwa kita, yaitu Kristus dan mematikan dosa dalam kuasa yang Allah Roh Kudus berikan kepada kita. Sebab dosalah yang menjadikan kita cinta dunia ini, cinta yang tidak memuliakan Allah, dan tidak memiliki ketentraman yang abadi di dalam Kristus.
Hanya ketika dosa dimatikan dalam jiwa, di mana Roh lebih kuat untuk menolak dosa dan bertobat setiap saat. Maka di sanalah kita menemukan hidup kita seperti yang tertulis di ayat 4 “tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.”
Marilah para pria yang percaya, milikilah Kristus (1 Yohanes 5:11-12) dan hiduplah sebagai seseorang yang bijaksana karena Anda mengasihi Kristus dan hidup dalam penyangkalan diri untuk melihat Yessu saja sebagai Tuhan dan juruselamat. Sebab Yesus itulah berkat terbesar, Yesus yang mau memberikan diri-Nya untuk dimiliki manusia dan manusia menjadi milik-Nya karena telah Ia kuduskan dengan darah yang mahal.
Para Wanita yang saleh adalah anugerah terbesar bagi para pria yang mengasihi Allah, hidup untuk Allah dan telah mati atas kehendak dan keinginan sendiri. Di mana perhiasan Wanita yang demikian adalah jiwa yang cinta pada Allah, jiwa yang aman dan tenteram bersama-sama dengan Sang Penebus Tuhan yang mulia dan layak menerima semua kehidupan.
Saudaraku, sekali lagi, abaikanlah semua perhiasan fana yang menyesatkan, marilah hidup oleh Injil, untuk Injil dan memberitakan Injil. Seorang Wanita saleh adalah Wanita yang berpusat pada Injil bukan lagi diri sendiri, ia adalah Wanita yang mencintai Firman.
Baca Juga: Renungan malam untuk bersaat teduh sejenak
Begitu juga dengan Anda seorang pria, Anda adalah seseorang yang mengasihi Yesus dan melihat Yesus sebagai satu-satunya harta berharga. Baiklah kehidupan Kristus Sang Mempelai Pria Gereha, menjadi pusat kehidupan suami isteri Kristen selama mereka hidup di dunia, melayani Yesus, dalam pemuridan dan memberitakan Injil. Terus berumbuh ke arah Yesus saja.
Tuhan, berikan kepada kami kuasa untuk terus-menerus mengasihi Engkau dan hidup menjadi orang-orang yang saleh bagi kemuliaan-Mu saja. Hanya kepada-Mu kami menyerahkan seluruh kehidupan kami, menyerahkan seluruh tindakan kami, dan biarlah kami menikmati-Mu dalam kasih dan sukacita yang Engkau berikan. Bahwa hanya di dalam-Mu saja kami dapat tenang dan tenteram sampai selama-lamanya. Di dalam nama Yesus. Amin.
Renungan Selanjutnya
Renungan Pagi Kristen Hari Ini 2022; Berdasarkan Kitab 1 Petrus Penderitaan dan Pengharapan
Pendahuluan
Pertobatan Kristen adalah kehidupan yang menginginkan Kristus saja dan hidup untuk melakukan kehendak Kristus, bersandar pada kasih karunia, dalam pertobatan yang sejati dan hidup dalam kesucian yang Kristus berikan. Sebab hanya melalui kebenaran dan kekudusan Kristus saja, Anda dan saya berkenan kepada Allah.
Tidak ada sedikit pun kebenaran yang secara alami dapat dihasilkan dari hati da pikiran Anda dan saya, maka dari itu hanya oleh kuasa Roh Kuduslah kita dapat melihat kebenaran, melakukan kebenaran, mencintai keadilan dan kasih kepada sesama manusia bahkan yang paling hina di mata dunia.
Kesejatian yang saya maksudkan adalah “Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (1 Tawarikh 6:11); “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu.” (Mazmur 105:4); “Carilah di dalam kitab TUHAN dan bacalah: Satu pun dari semua mahluk itu tida ada yang ketinggalan dan yang satu tidak kehilangan yang lain; sebab bagitulah perintah yang keluar dari mulut TUHAN, dan Roh TUHAN sendiri telah mengumpulkan mereka.” (Yesaya 34:16).; Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat.” (Yesaya 55:6); “Sebab beginilah fitman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup.”” (Amos 5:4).
Mencari Allah yang benar, melalui Alkitab, Ia telah menyatakan diri-Nya. Dan inilah pusat dari setiap renungan yang akan Anda baca, yaitu TUHAN yang hidup, TUHAN yang mencari manusia dan memerintahkan manusia untuk mencari Dia saja, Sang Kebanaran, maka Anda akan hidup.
Perjanjian Baru, melalui Rasul Yohanes memberitahukan Anda dan saya, Yesus adalah terang, siapa yang menjadi milik-Nya dan memiliki Dia, maka Anda memiliki terang, terang itu adalah kehidupan dan kehidupan itu adalahh Pribadi, Dia Kristus yang disalibkan. Siapa memiliki Kristus maka orang tersebut memiliki hidup, siapa tidak memiliki Kristus orang tersebut mati. Saya akan terus menyerukan hal ini, apakah Anda telah menjadi milik Kristus?
Anda harus bertobat, Anda harus sadar Anda pendosa besar, dan hidup Anda ada dalam bayang maut yang terus mengintai, pada dasarnya saya sedang merebut jiwa Anda untuk membawa Anda kepada Kristus melalui tulisan saya. saya tidak peduli siapa Anda, yang saya tau Anda pendosa yang harus menjadi milik Yesus, jika tidak Anda mati dalam kebinasaan kekal.
Selamat menikmati setiap renungan saat teduh tahun 2022, berdasarkan kita 1 Petrus 3-5.
1. Penderitaan karena kebenaran
1 Petrus 3:13-14 (TB) Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan bahagia. Sebab itu jangalah kamu takuti apa itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
Dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, sangat membenci Kristus, kuasa kegelapan terus berjuang untuk membawa umat Allah untuk tidak percaya kepada Allah di dalam penderitaan. Dan akhirnya menyangkal Kristus, saudaraku kehidupan yang semakin hari semakin bertumbuh di dalam Kristus, tidaklah serta merta semakin baik.
Anda akan berduka, karena kesadaran akan dosa, dan ini menyakitkan, ini menyedihkan dan dosa akan selalu membuat Anda berduka dan berlari hanya kepada Kristus untuk bertobat. kedua ketika Kristus menjadi pusat kehidupan Anda, Anda memberitakan Kristus sebagai satu-satu kabar baik yang terus memberikan sukacita dan kehidupan yang penuh keyakinan dan makna akan kasih yang abadi. Anda mendapatkan di dalam Kristus.
Kasih Kristus yang ada di dalam kita, inilah akar dari semua kebaikan kita, inilah akar dari kasih kita kepada sesama. Inilah yang menjadikan kita hidup terus berdiri di atas kebenaran dan kebenaran itu adalah Pribadi yaitu Yesus Kristus. walau aniaya datang, siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Yesus, daging yang fana dapat menderita, daging yang fana mendapatkan aniaya, tetapi jiwa yang kekal dan tenang aman di dalam Kristus, bersukacita di dalam Kristus dan terus meninggikan Kristus.
Kegentaran bisa saja hadir di dalam pikiran dan perasaan untuk meragukan Kristus, tetapi Kristus yang kudus di dalam diri adalah sumber kekuatan kita, iman kita adalah iman yang haruslah kita pertanggungjawabkan. Dengan penuh kasih, memberitakan kasih Kristus, bagaimana kehidupan kita diubahkan, dan bagaimana kita menikmati Kristis sebagaimana Ia ada di dalam kita terus menguduskan dan membenarkan kita.
Menguduskan Kristus di dalam hati, Ia yang telah disalibkan, menggantikan kita, kita yang seharusnya menerima hukuman dosa, kita yang harusnya binasa. Karena kasih karunia Allah, Yesus yang adalah manusia sejati Allah sejati, ditimpakan kepada-Nya semua hukuman dosa.
Kita adalah musuh Allah, karena kasih karunia, kini kita adalah anak Allah, kita aman di dalam Dia. Sebab Ia yang benar telah menjadi tidak benar, Ia yang telah menjadikan kita anak Allah, membawa kita anak Allah, Ia sebagai korban yang sempurna. Di bunuh dalam keadaan daging yang fana, darah yang kudus menguduskan Anda dan saya yang percaya kepada-Nya, oleh Roh Kudus, secara rohani kita telah dilahirkan kembali.
Puji Tuhan Yesus telah hidup secara sempurna mewakili kita, Ia telah dibunuh karena menggantikan kita, Ia bersama-sama kita (1 Petrus 3:18), sebab kuk Dia sangatlah ringan, sebab Dia beserta kita. Kebenaran itu bukan hanya diam di dunia Roh dan melihat kita dari kejauhan. Dia ada di dalam kita dan kita di dalam Dia, sebab Ia telah dibangkitkan menurut Roh, Roh itulah yang memberikan kepada kita kekuatan untuk mengabarkan Injil.
Bahkan di alam kematian, Roh Kristus memberitakan Injil, menunjukkan diri-Nya sebagai kegenapan dari apa yang dinantikan oleh orang-orang kudus di Perjanjian Lama (1 Petrus 3:19). Dialah Sang Anak Wanita yang meremukkan kepala ular.
Saudaraku, berdirilah teguh di atas Injil, pusat dari semua pemikiran adalah Injil, Kristus yang disalibkan, teruslah beritakan Injil, teruslah merenungkan Injil dan teruslah hidup oleh Injil saja setiap hari. Karena siapakah lawan kita yang dapat menang, ketika jiwa kita aman di dalam Kristus, sebab Dia ada bersama-sama Anda saat ini.
Kristus yang ada di dalam kami, Dialah yang menguatkan kami untuk terus, terus, dan terus hidup bagi kebenaran dan memberitakan Injil kebanaran Kristus bagi dunia yang membutuhkan kasih, menginginkan kasih dan merindukan kasih yang sempurna yang hanya ada di dalam Allah yang kekal. Allah yang menciptakan langit dan bumi, Allah yang menguduskan dan menyucikan kami. Allah yang kudus, satu hal yang hamba Mu ini mohonkan, mampukan hamba terus taat dan menguduskan Kristus di dalam hati dan pikiran kami semua anak-anak Mu yang Kau kasihi dimurnikan oleh Kristus saja. Di dalam nama Yesus. Amin.
2. Akibat tidak mencemplungkan diri ke dalam dosa
1 Petrus 4:4 (TB) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Di luar Kristus kita adalah orang-orang bejat, kebaikan kita pada dasarnya pemberontakan terhadap Allah, kita telah menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita melakukan kebenaran berdasarkan apa yang kita anggap benar, Allah telah menjadi sangat jauh bagi kita, sebab allah bagi kita, “aku sebagaimana aku ada untuk berkuasa atas diriku.” “Ini hidupku, jangan campuri urusanku, jika aku binasa biarlah aku adalah aku.”
Kita melakukan segala sesuatu untuk diri kita dan segala kesenangan dunia, hidup kita ada di dalam kegelapan, namun dengan penuh percaya diri kita dapat berkata semua baik-baik saja.
Dosa telah merasuki manusia, dosa pada dasarnya pemberontakan terhadap Allah, semua kejahatan adalah buah dosa. Perbuatan baik yang berpusat pada diri dan kebanggaan diri dan kemuliaan diri adalah penyembahan berhala yang mengerikan. Di mana manusia menyembah dirinya sendiri.
Allah menjadi tidak ada, Allah yang benar menjadi asing bagi manusia. Kita berjalan menurut jalan kita masing-masing. Kita hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum, dan penyembahan berhala terlarang (1 Petrus 4:3). Adakah harapan bagi kita yang berdosa dan layak binasa, jika kita melihat kedalam diri kita, adakah sedikit kebaikan di sana, ada, tetapi apakah itu untuk Kristus, tetapi apakah itu memuliakan Kristus.
Tidak semua kebaikkan kita meninggikan Kristus ketika itu tidak berasal dari Roh Kudus. Inilah yang membedakan kita dari agama lain. Jika agama lain selalu berpusat pada pikiran manusia, keinginan manusia, kemuliaan manusia dan segala hal tentang kesenangan manusia untuk menikmati dunia yang telah jatuh ke dalam dosa.
Kekristenan adalah Kristus, hidup Anda dan saya tentang Kristus, meninggikan Dia dan mengabarkan Dia dan hidup untuk melakukan kehendak-Nya.
Kristus yang telah mengalami penderitaan badani, Dia Allah yang telah menjadi manusia, menjalani kehidupan yang sempurna dalam kebenaran dan kekudusan. Ia memberikan kepada kita contoh untuk taat kepada Allah Bapa secara mutlak, Dia melakukan kehendak Allah tanpa memikirkan keinginan daging yang membinasakan. Dia digoda tetapi tidak berbuat dosa.
Saudaraku, baiklah kita hidup sebagaimana Kristus hidup. Ya, kita masih jatuh dalam dosa, kita masih pendosa yang layak binasa. Tetapi penebusan yang sempurna dikerjakan Kristus di atas kayu salib adalah jaminan kita, Dia mati, bangkit dan naik ke sorga lalu Pribadi Roh Kudus turun ke dunia. Untuk kita hidup bagi Allah, Roh Kuduslah yang memampukan kita.
Dialah yang memuliakan Kristus dan memberitakan Kristus sehingga Roh Kudus adalah satu-satunya jaminan bagian kita, yang menjadikan kita baru, mempertobatkan kita, dan memberikan kekuatan untuk melayani Kristus, hati bagi jiwa-jiwa hanya ketika Roh Kudus di dalam kita dan hati kita meluap dengan kasih kepada sesama untuk memberitakan Kristus kepada sesama.
Kita yang berbeda dari dunia, kita yang ada di bawah pimpinan Sang Raja damai, Sang Raja yang telah disalibkan, Dia yang hidup berbeda dengan dunia. Kita dikuduskan, maka kita hidup dan tidak lagi cinta dosa, tidak lagi cinta penyembahan diri sendiri dan meninggikan diri. Dan tidak lagi hidup berdasarkan kesenangan diri dan segala hal tentang diri sendiri. Tetapi hidup dengan penuh kasih kepada sesama. Untuk melayani sesama bagi Kristus dan kemuliaan-Nya.
Oleh karena inilah Anda dan saya dibenci oleh dunia, oleh karena inilah Petrus mengatakan kepada jemaat di Asia kecil tetaplah hidup sesuai dengan Kristus dan tidak sama dengan dunia, dan tidak mencemplungkan diri ke dalam ketidaksenonohan. Maka kita difitnah, dibenci, karena kita tidak cinta apa yang mereka cinta dan mereka membenci apa yang kita cinta, mereka membenci Kristus, sebab hati dan pikiran mereka dipenjaran oleh kuasa kegelapan yang juga membenci Kristus.
Tetapi Kristus adalah pembela kita pengharapan kita, dari-Nyalah yang menjadi penghiburan, sebab Dia akan datang untuk menjadi Hakim yang adil atas dunia sebab Dialah pemilik dunia ini, yang dibenarkan oleh-Nya akan hidup bersama-Nya dan yang menyangkal dia dan penyembah berhala dan diri sendiri akan dibinasakan. Bersama-sama dengan kuasa kegelapan, akan binasakan.
Saudaraku, penderitaan karena kasih kita kepada sesama, pemberitaan Injil kepada sesama, hidup yang berpusat pada Kristus dan meninggalkan semua cita-cita dunia ini. Akan membuat kuasa kegelapan marah, oleh karena itu, tidak ada yang baik dan terlalu baik bagi diri. Tetapi tetaplah jiwa kita aman dalam dekapan kasih Yesus, walau kematian datang, kasih Kristus adalah kehidupan dan harapan sejati bagi jiwa yang hidup oleh Roh Kudus.
Mampukan kami untuk hidup dalam kasih Kristus, sehingga kehidupan kami memberitakan Kristus, kami berbeda dengan dunia. Dan hidup menyangkal semua apa yang ada dalam kami dan menerima Yesus saja untuk kesenangan dan kegembiraan kami, Roh Kudus yang memampukan kami, hidup dalam dunia hari-hari ini. Di dalam nama Yesus. Amin.
3. Layanilah orang lain
1 Petrus 4:10 (TB) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Apa yang harus kita doakan di ayat 7, ketika kita tenang. Saudaraku saya teramat yakin ketenangan yang Petrus maksudkan bukanlah kepura-puraan. Bukan pula hasil usaha Anda dan saya, ketenangan untuk dapat berdoa hanya hadir ketika Injil telah menjadi pusat dari setiap pemikiran kita, hanya ketika karya Kristus adalah satu-satunya sumber pengharapan kita.
Ketenangan yang sejati, jiwa yang aman dan tenteram kita dapatkan dari Kristus, hanya ketika kabar salib benar-benar kita mengerti dan terus merenungkan kabar ini setiap hari. Di mana kita tahu bahwa kita adalah seseorang yang benar-benar layak binasa. Namun karena kasih yang begitu besar, anugerah yang melimpah dan Pribadi mulia yang memberikan diri-Nya untuk dimiliki Anda dan saya, maka kita benar-benar merasa tenang, karena kasih Kristus bukan berdasarkan kesetiaan kita tetapi berdasarkan kesetiaan-Nya.
Di mana Dia bukan manuntut tetapi Ia datang dalam setiap sudut kehidupan, mendidik kita untuk semakin mengenal Dia dan sama seperti Dia kita dapat membenci dosa. Ia bersama-sama dengan kita memikul kuk yang ringan itu, Ia bersama-sama dengan kita untuk memampukan kita mengasihi sesama kita sehingga kita dapat melayani mereka.
Tidak ada yang lebih penting dari ini, yaitu menyadari penyertaan Kristus, untuk melayani, melalui Roh Kudus Yesus ada bersama-sama dengan kita, Kristus selalu membela kita dan kita hidup dalam terang kasih-Nya untuk memberitakan terang itu, membawa Injil kepada sesama kita untuk dibawa ke dalam keluarga Allah yang kekal. untuk semakin mendalam menyembah Dia dan melayani Dia kembali.
Lalu apa yang harus kita doakan, saya mengajak Anda ke Mazmur 2:8. Di mana kita dapat meminta kepada Allah bangsa-bangsa untuk diberikan kepada kita. Ini berbicara tentang orang-orang yang dapat Anda dan saya minta kepada Kristus untuk kita layani. Ini berbicara bahwa pelayanan tidak dapat dilepaskan dari doa-doa yang mengarahkan hati dan pikiran seperti kehendak Allah, yaitu keselamatan jiwa-jiwa.
Dari doa yang berpusat pada kehendak Allah, di mana Allah berkehendak Anda dan saya mengasihi sesama manusia. Membawa nama Yesus sebagai wujud kasih tertinggi kepada sesama kita dan kehidupan yang melimpah dengan sukacita dan damai sejahter dan ketenangan sehingga kita dapat berdoa.
Memenuhi hati dan pikiran hanya dengan Injil melalui kebenaran Firman yang direnungkan, kita dapat hidup penuh dengan kelimpahan. Di mana setiap percakapan yang muncul, kita bawa kepada kebenaran Firman, kita hidup hanya untuk mewartakan Injil, setiap hubungan bertujuan untuk membawa jiwa-jiwa yang sesat ada dalam kematian akibat dosa kepada Kristus.
Baca Juga: Renungan malam untuk bersaat teduh Pribadi
Beritakanlah Injil kepada sesama, semua ini dimulai dengan pemahaman yang serius akan dosa dan Injil yang menyelamatkan. Pemahaman yang mendalam akan Firman, di mana Firman bukanlah sekedar nasehat baik untuk kehidupan yang sukses di dunia. Ini adalah Injil, membawa jiwa-jiwa ini hidup dalam Yesus, untuk menginginkan Yesus dan bersekutu dengan Yesus untuk memuliakan Allah dan menikmati kasih dengan Dia secara akrap dan semakin mendalam.
Melangkahkan kaki bersama-sama sebagai musafir Allah, dengan satu tujuan yaitu mengenal Kristus, menyerahkan diri kepada Kristus dan semakin taat kepada Dia untuk semakin serupa dengan Dia dalam kesatuan yang telah Roh Kudus kerjakan di dalam diri kita, ketika kita percaya kepada Yesus.
Tuhan yang berkuasa, penebus kami, berikan kepada kami kemampuan dan kuasa dari Roh Kudus-Mu. Untuk kami dapat melayani-Mu dan memberitakan Kristus dengan setia. melalui setiap aspek kehidupan kami, kasih-Mu, karunia yang Kau berikan, biarlah itu menjadi pusat dari setiap keindahan kabar yang dapat kami bawa kepada sesama. Di dalam nama Yesus. Amin.
4. Kerendahan diri di hadapan Tuhan
1 Petrus 5:6 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Ini adalah pengharapan kita, yaitu Kristus, Dia yang suatu saat datang Kembali untuk menyatakan kemuliaan yang penuh dan secara nyata memberikan kepada orang-orang yang telah Ia tebus dengan kemuliaan juga. Dia adalah pembela kita, Dia adalah Tuhan yang ada bersama-sama dengan kita saat ini, Dia yang telah disalibkan untuk menggantikan kita, Dia menerima dosa dan semua hukuman dosa. Yang seharusnya kitalah yang menerimanya.
Kasih karunia adalah sumber kehidupan Kekristenan kita, kita seharusnya sadar, bahwa kita bergantung penuh pada kasih karunia. Ketika Kristus adalah Tuhan kita, Tidak ada yang hebat dalam perjalanan panjang ini, semuanya memerlukan Kristus Sang Gembala. Apa yang Anda dan saya jalani di dunia, ketika Yesus adalah Tuhan kita, maka semua itu tentang Dia.
Kita akan mengalami penderitaan, kita akan dianiaya karena nama Yesus, kita akan meninggalkan semua hal yang kita anggap penting. Dan bertanya kepada Kristus, apa kehendak-Mu atas diriku untuk aku lakukan demi kemajuan kehendak utama-Mu. Karena hal terpenting di dalam kehidupa Kristen adalah Kristus, jika ada yang lain, maka itu adalah penyembahan berhala.
Kehendak umata yang saya maksudkan adalah melayani orang lain, untuk dapat melayani sesama kita, haruslah kita sadar betapa kita lebih rendah dari yang dapat kita pikirkan. Yesus telah menjadi hamba yang menderita, apakah yang dapat kita banggakan dari diri kita selain Kristus yang adalah kemuliaan.
Dialah dasar dari setiap kerendahan hati kita dalam pelayanan ini, Dialah yang menjadi pusat untuk kita dapat terus merendahkan diri. Dengan memikirkan karya salib, dengan menyadari kasih karunia, dan melihat betapa besarnya dos akita, natur yang memberontak terhadap Allah dan melihat pada keindahan Injil. Kita menjadi sangat rendah, untuk memberitakan Kristus kepada sesama kita.
Dia adalah Gambala yang baik, inilah panggilan kita ketika kita di dalam Yesus, menjadi Kristus-Kristus kecil di dunia ini, artinya kita menjadi gembala yang penuh kasih. Tanpa kematian Kristus di dalam kita, mustahil rasanya dapat menjadi seseorang yang penuh kasih kepada sesama kita, apa lagi di dalam penderitaan.
Namun, saudaraku marilah kita belajar untuk mengerti hal ini, yaitu tentang Kristus saja. Bahwa Ia berjanji menyertai pelayanan kita, menyertai kehidupan kita yang untuk kemuliaan-Nya. Marilah kita melihat kepada Dia saja dan terus merenungkan Dia melalui doa-doa kita dan pembacaan Alkitab kita.
Penyertaan Kristus, merupakan kekuatan yang nyata hadir dalam kehidupan. Kuasa kegelapan akan memakai apa pun untuk menghentikan kita melayani Kristus, untuk membuat orang-orang Kristen tertidur lelap dalam kenyamanan dan tidak melayani Kristus. Iblis seperti singa yang mengaum, penderitaan dipakainya untuk menghancurkan iman.
Tetapai, dalam penderitaan baiklah kita berdoa untuk terus yakin, bahwa penderitaan daging baik adanya. Dan jiwa yang penuh dengan kasih Yesus adalah iman yang terus bertumbuh untuk mengenakan penderitaan Yesus di dalam kita untuk sebuah kemuliaan kelak.
Agustinus dari Hippo mengungkapkan, “Tuhan Engkau telah membuat kami untuk diri sendiri, dan hati kami gelisah sampai beristirahat hanya di dalam Engkau saja.” Kasih Allah adalah tempat di mana kita dapat menang dan tenang. Kasih karunia itulah sumber dari segala kehidupan dan kekuatan.
Dia yang telah memanggil kita, untuk masik ke dalam Kristus, kepada kemuliaan kekal. Dialah yang melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita, dalam penderitaan ini, Ialaha yang empunya kuasa sampai selama-lamanya (1 Petrus 5:10-11).
Teguhkan kami di dalam Injil-Mu, biarlah hati dan pikiran kami tertuju terus kepada Allah yang adalah sumber kehidupan dan pengharapan kami. Berikan kami kekuatan di dalam-Mu untuk mengabarkan Injil-Mu di segala tempat. Jadikan kami gembala yang baik sama seperti Kristus, untuk membawa orang-orang yang dilayani kepada Kristus saja dan terus bertumbuh di dalam Kristus. Di dalam nama Yesus. Amin.
5. Salam dari saudara seiman
1 Petrus 5:13 (TB) Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juha dari Markus, anakku.
5. Salam dari saudara seiman
1 Petrus 5:13 (TB) Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.
Ini merupakan ikatan kasih yang luar biasa, kasih yang tidak akan kita temui melalui dunia dan segala kemegahannya. Di mana natur manusia yang selalu saja berpusat pada diri sendiri. Akan selalu menginginkan yang terbaik bagi diri dan segala hal untuk kesenangan diri. “Jika saya mengasihi maka saya harus menerima kasih seperti yang saya harapkan. Meskipun saya sering gagal mengasihi sesama saya.” Demikianlah konsep yang berakar di dalam hati dan pikiran manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.
Di dalam Kristus, hati diperbaharui, pikiran diperbaharui. Kita dilahirbarukan untuk menjadi anak Allah dan saudara seiman yang dikasihi dan saling mengasihi. Demikianlah yang tertulis pada bagian terakhir 1 Petrus. Melayani untuk kemuliaan Allah, merasakan bersama-sama kasih karunia yang menyelamatkan. Di dalam Kristus jiwa menjadi damai dan tenang.
Saudaraku, di dalam Kristus kita dipanggil bukan untuk menjadi individu yang super power. Kita di panggil sebagai gereja dan esensi dari gereja adalah persekutuan yang erat. Kasih yang erat yang berdiri teguh di atas kasih Kristus.
Dia yang disalibkan bukan hanya untuk Anda dan saya, Dia adalah Tuhan atas dunia ini, atas semua orang yang percaya kepada-Nya. Dia adalah Allah yang memberikan kehidupan baru sehingga kita gereja dalam persekutuan memiliki pengharapan. Memiliki hari-hari yang menyenangkan, hari-hari yang penuh penderitaan namun ada di dalam sukacita yang berasal dari-Nya.
Demikianlah persekutuan ini, salam yang penuh kerinduan antara saudara seiman. Dan damai sejahtera yang berasal dari Roh Kudus. Kasih karunia Allah adalah pondasi yang kokoh di balik persaudaraan ini, kasih Tuhan Yesus Kristus menyertai Anda yang telah bersama saya, merenungkan 1 Petrus sampai di renungan yang terakhir ini.
Saya percaya, Anda saudara seiman saya, ketika hidup Anda berpusat pada Yesus, ketika pengertian Anda akan kehidupan. Bukan lagi tentang Anda, tetapi tentang Kristus yang telah disalibkan itu, bangkit pada hari ke 3 dan naik ke sorga dengan perintah mutla, menjadikan orang-orang yang kita kenal menjadi murid Yesus, bawalah mereka kepada Yesus.
Tuhan terimakasih atas segala kasih karunia yang tidak dapat hamba-Mu balaskan. Terima kasih untuk saudara-saudara seiman yang mengasihi Engkau dan bersama-sama menjalani hidup dan ini memiliki kehidupan yang berpusat pada-Mu untuk melayani-Mu dan saling mengasihi dalam kasih salib dan oleh karena penyangkalan diri, kami berpusat pada Yesus dan tidak lagi diri kami sendiri. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Keluarga 2022; Bahan Saat Teduh Berdasarkan 1 Petrus"
Silahkan Berkomentar