Renungan Amsal 16:24 Manis Seperti Madu
Judul Renungan: Manis seperti madu
Ayat Alkitab Amsal 16:24
Amsal 16:24 (TB) Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Terkadang hati saya lebih dipenuhi oleh kedengkian daripada rasa syukur dan mulut saya lebih banyak mengucapkan keluhan daripada rasa syukur dan mulut saya lebih banyak mengucapkan keluhan daripada pujian. Terkadang saya lebih memilih kesembuhan saya dari rsasa sakit daripada manisnya kehadiran Allah. ~ Paul David Tripp “Penderitaan” 159
Ketika Kristus menjadi pusat kehidupan, pertumbuhan iman haruslah menjadi yang utama, kehidupan rohani yang semakin sehat. Haruslah menjadi tujuan kehidupan Kristen kita, terus berjalan untuk semakin serupa Kristus, semakin mengasihi apa yang Kristus kasihi dan membenci yang Yesus benci.
Berjuang untuk tetap ada dalam kehidupan yang kudus, kehidupan yang suci, kehidupan yang mengasihi jiwa-jiwa. Di mana Yesus disalibkan untuk menyelamatkan jiwa yang terhilang, jiwa yang mati untuk dapat bangkit kembali bersama-sama dengan Dia. Hidup dalam kemuliaan Allah dan terus menikmati kemuliaan itu, sampai selama-lamanya.
Saya langsung saja, ini bukan tentang perkataan yang manis dari sesama, bukan juga sebuah kata penghiburan bagi diri bahwa semuanya baik-baik saja. Bukan juga sebuah pujian bahwa Anda seorang yang luar biasa dan pandai. Padahal Anda pemalas dan tidak pernah mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Perkataan yang menyenangkan di sini, saya tidak ingin Anda salah memahaminya. Saya tidak ingin Anda berbohong untuk sesuatu yang menyenangkan. Maka Anda tidak tegas terhadap diri Anda untuk meninggalkan dosa. Untuk sesuatu yang menyenangkan maka Anda sebagai pengkhotbah berusaha menyenangkan telinga pendengar Anda, maka Anda berbohong. Ketika melakukan hal baik, maka tingkap langit terbuka. Pengkhotbah yang demikian harus bertobat.
Hanya perkataan Allah, yang benar-benar menyenangkan, firman adalah makanan rohani, suatu kesukaan bagi kehidupan yang telah ditebus dengan darah yang mahal. Kristus yang telah menjadi manusia, disalibkan dan bangkit. Ini semua tentang Anda dan saya mati atas dosa dan bangkit untuk hidup bersama-sama Roh Kudus dan berjalan di jalan menyakitkan. Karena jalan ini melawan natur Anda dan saya yang berdosa dan membawa kita pada rasa manis yang sejati, kesenangan yang sejati kekal.
Pemazmur dengan jelas memberikan kepada kita, bahwa yang manis bagi diri, hanyalah janji Allah (Mazmur 119:103). Madu ini berisi kehidupan kekal, kemuliaan yang hilang ada dalam Dia, Dia yang telah disalibkan dan menghidupkan manusia yang mati.
Rasa manis setiap ayat firman, merupakan kasih karunia yang besar, Anda dan saya dapat mengerti firman karena Roh Kudus ada dalam kita, Roh Kudus bersemayam dan kehidupan kita diperbaharui dari hari ke hari. Oleh kuasa Ilahi dari Allah Roh Kudus, dijadikan baru dan hidup hanya untuk menikmati kemuliaan Allah melalui Alkitab yang kita sukai, firman yang memperkenalkan kita, Allah yang menyelamatkan kita dari kutuk dosa yang mengerikan.
Kesenangan hanya ketika kekudusan yang Kristus berikan benar-benar ada di dalam kita, marilah kita berjuang untuk hidup dalam kekudusan. Kesenangan dan kegembiraan ketika firman meresap di dalam hati dan pikiran, berdoalah sehingga Roh Kudus benar-benar nyata bagi Anda dan saya ketika kita mempelajari firman. Dan tidak ada kesenangan dalam kehidupan tanpa firman Allah, tidak akan pernah ada kegembiraan ketika Kristus tidak menjadi pusat kehidupan Kristen Anda dan saya.
Baiklah perkataan yang menyenangkan itu, sekarang menjadi bagian Anda dan saya secara nyata, yaitu firman Tuhan, yang direnungkan siang dan malam.
Injil yang menyatakan bahwa Anda dan saya layak binasa. Namun puji Tuhan karena kebesaran belas kasihan Allah, maka kita menerima Kristus sebagai milik berharga. Dia bersama kita dan kita bersama Dia untuk semakin serupa dengan Dia selama-lamanya.
Terimakasih untuk firman yang menyenangkan, untuk hati yang baru dikuasai Roh Kudus, sehingga aku dapat merasakan kebenaran-Mu. Begitu menyenangkan, perkataan-Mu yang mendidik membuatku semakin sadar akan kehidupanku yang berdosa dan harus membenci dosa. dan terimakasih untuk janji-janji-Mu yang terus Kau nyatakan di dalam kehidupanku. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 16:24 Manis Seperti Madu"
Silahkan Berkomentar