Renungan Kolose 3:17 Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang Baru
Judul Renungan: Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang Baru
Ayat Alkitab Kolose 17:3
Kolose 3:17 (TB) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Dosa menjadikan manusia yang seharusnya memuliakan dan menerima kemuliaan Allah dan menyembah Allah dan menikmati hubungan yang indah, memuaskan serta memberikan makna dari sebuah tujuan kekal yang berasal dari Allah. Tetapi kini telah melesat jauh dari tujuan tersebut. Manusia yang seharusnya menjadi gambar Allah, sama seperti Allah berkuasa atas semua ciptaan lain.
Namun, manusia kini telah menjadi budak dari ciptaan, manusia telah memperbudak sesama, manusia menjadikan ciptaan lain tuhan atas dirinya. Yang sebenarnya semua itu, akhirnya memberikan definisi bahwa manusia telah menjadi tuhan atas diri sendiri. inilah esensi dosa, dosa adalah manusia menjadi tuhan atas diri sendiri, tuhan menyedihkan yang dibinasakan pada akhirnya.
Ada seruan untuk menyadari realita dari dosa, ada seruan untuk bertobat. Pada dasarnya setiap penyimpangan yang Anda dan saya lihat. Yang Paulus tulis di Kolose 3:5, kita adalah seseorang yang duniawi, cabul, najis, penuh keinginan hawa nafsu jahat dan serakah/egois mementingkan diri sendiri. kehidupan yang ada di dalam Adam, kehidupan yang memberontak terhadap Tuhan, kehidupan yang dipenuhi kecemaran dan kerusakan.
Saudaraku, kedurhakaan manusia adalah minyak yang menyalakan murka Allah, kehidupan Anda dan saya yang tidak adil dan tidak mengasihi. Adalah kehidupan yang layak dibinasakan. Kita terpisah dari Allah, kita terlampau jauh hidup dari hadirat Allah. tidak ada kesukaan dalam hidup, tanpa sukacita, tanpa damai sejahtera dan tanpa kebenaran dan kebaikan yang sejati. Hati manusia yang telah cemar, hati yang memberontak dan tidak menginginkan Allah yang kudus.
Kita ada di dalam kandungan ibu kita, dikandung di dalam dosa, sejak dari lahir kita telah secara alami melakukan dosa dan suka dengan kehidupan yang bebas. Dan semua itu adalah kebebasan palsu yang menyesatkan dan membawa pada kematian abadi. Sekarang, bagaimana dengan kehidupan Kekristenan Anda. Apa yang menjadi sangat penting saat ini dalam Kekristenan Anda?
Kita akan belajar lebih jauh lagi dalam poin-poin yang menjelaskan tentang sifat baru yang ada dalam diri manusia. Manusia milik Yesus Kristus, Kristen-Kristen sejati yang memiliki cara pandang yang baru dan keinginan yang baru dan kemauan yang baru. Berdasarkan nasehat yang sangat indah dari Paulus kepada jemaat di Kolose.
- Pertama ciri dari seorang yang telah diperbaharui adalah ia yang mati atas kecenderungan alami sebagai manusia dalam keseluruhan hidup.
- Kedua ciri dari seorang yang telah diperbaharui adalah ia yang melakukan segala sesuatu hanya untuk kemuliaan Tuhan. “Hidup yang bukan aku lagi, tetapi Yesus yang hidup di dalam aku dan hidupku adalah hidup oleh karena Yesus Kristus mengaruniakan kehidupan baru.”
Renungan Kolose 3:17 Tentang Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang Baru
1. Mati atas kecenderungan alami manusia
Panggilan yang ada di Kolose 3:3-17 pada dasarnya adalah panggilan untuk mati atas dosa setiap hari dan hidup hanya untuk Kristus. Untuk sampai pada pengertian yang mendalam, pada Kekristenan kita harus benar-benar mengerti dan entah Anda setuju atau tidak tetapi inilah yang benar. Bahwa tidak ada sedikit pun kebenaran yang dapat dihasilkan oleh manusia secara alami.
Mari kita perhatikan, ketika Anda percaya kepada Kristus dengan tujuan agar Anda diselamatkan/masuk sorga. Apakah ini suatu kebenaran, saya ingin Anda sadar bahwa ini suatu kesalahan besar. Karena kepercayaan kepada Kristus adalah tentang kesatuan dengan Kristus untuk menjadi satu dengan Dia. Dan menjadi serupa dengan Dia saja. Masuk ke dalam sorga adalah hal lain yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yang menjadi satu dengan Kristus.
Kesalahan kekristenan kita, hanya mengabarkan Injil kepada orang-orang sesama Kristen yang seharusnya didewasakan terus. Kita dikabarkan bahwa, "kamu percaya Yesus maka kamu masuk sorga." Sehingga kita menemukan Kekristenan kita dangkal dan tidak memiliki pondasi yang benar. Kita menemukan Kekristenan tanpa perubahan watak, Kekristenan yang sombong karena kehidupan agama yang terlihat baik dan suci.
Sehingga mereka mengerti bahwa percaya Yesus diselamatkan, semua hal yang menjadi kerinduan alami manusia dipenuhkan. Karena semua manusia secara alami menginginkan keselamatan dan kedamaian abadi dengan caranya sendiri, melihat cara yang mudah maka akan sangat gampang manusia percaya. Kita harus memiliki teologi yang mendalam dengan tujuan kekudusan hidup yang terus terarah pada keserupaan akan Yesus saja.
“Aku percaya Yesus, hidupku di dunia aku yang atur, aku akan menjadi orang baik, aku akan ke gereja, memberikan perpuluhan. Aku akan hidup untuk mengatur hidupku agar baik-baik saja dan setelah aku tua aku mati, aku ke sorga karena aku telah percaya Yesus, selain itu aku telah hidup baik.”
Kalimat dengan tanda kutip di atas adalah jenis iman yang dangkal yang ada di dalam Kekristenan kita hari-hari ini, Kekristenan yang tidak mementingkan pertumbuhan untuk semakin mengenal Yesus dan melakukan kehendak Yesus.
Mengapa kedangkalan ini terjadi? Saya melihat semua ini tidak terlepas dari para pendeta yang dangkal, yang malas memiliki hubungan yang benar dengan Kristus. Para hamba Tuhan yang tidak pernah menginginkan Yesus tetapi menginginkan pelayanan, ingin khotbah yang baik dan bisa menyenangkan jemaat. Dan secara alami manusia demikianlah adanya, ingin kehidupan bebas dan bersenang-senang di dalam dunia ini.
Permasalahan utama manusia bukan diselamatkan atau tidak diselamatkan. Manusia pada dasarnya tidak pernah menginginkan Tuhan yang kudus dan benar, manusia tidak ingin memiliki hubungan dengan Allah yang berpribadi, Allah yang memiliki hukum dan kasih Allah yang hidup dan nyata. Permasalahan utama manusia bukanlah tentang ia diselamatkan dan tidak diselamatkan.
Mulai dari Adam dan Hawa sampai hari ini, masalah kita adalah kita orang berdosa, dosa artinya tidak tepat sasaran, tidak tepat sasaran di mana manusia seharusnya menginginkan Allah saja. Kini karena dosa manusia tidak menginginkan Allah. Manusia menginginkan semua hal yang bertentangan dengan keinginan Allah yang kudus dan mulia.
Sehingga keinginan akan Allah yang benar dan berkuasa bukanlah sifat alami manusia. Inilah yang Paulus sampaikan di dalam pengajarannya di setiap kitab yang ia tulis. Dan ia memberikan/memberitakan Yesus saja sebagai satu-satunya yang harus diinginkan manusia.
Inilah tujuan saya menulis, memberitakan Injil dan terus berdoa dan bergumul setiap hari. Yaitu saya harus menyadarkan diri saya di dalam rahmat Tuhan dan menyuarakan pertobatan mengabarkan Kristus.
Baca Juga: Renungan tentang permohonan doa yang benar
Untuk memberikan peringatan yang esensi bahwa kita harus mengingatkan diri kita untuk selalu menginginkan Allah yang kudus. Karena setiap saat kita lupa pada Yesus, setiap saat dosa mengintip untuk mencari celah dan menjadikan kita kehilangan kemuliaan Allah dan sesat dalam gelapnya kejatuhan akan dosa dan melupakan Kristus.
Penjelasan dari J.C. Ryle tentang 'Jangan Meremehkan Iblis':
Biarlah itu tidak pernah mengejutkan kita, jika kita dicobai oleh iblis. Marilah kita mengharapkannya, sebagai hal yang wajar, jika kita adalah anggota Kristus yang hidup. Nasib Guru akan menjadi nasib para murid-Nya.
Roh perkasa itu yang tidak takut menyerang Yesus sendiri, masih berkeliaran seperti singa yang mengaum, mencari siapa yang dapat ditelannya. Pembunuh dan pembohong yang mengganggu Ayub, dan menggulingkan Daud dan Petrus, masih hidup, dan belum terikat. Jika dia tidak bisa merampok kita dari surga, bagaimanapun dia akan membuat perjalanan kita ke sana menyakitkan. Jika dia tidak dapat menghancurkan jiwa kita, setidaknya dia akan meremukkan tumit kita (Kej. 3:15).
Marilah kita berhati-hati agar tidak meremehkannya, atau menganggap enteng kekuasaannya. Mari kita lebih baik mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan, dan berseru kepada Tuhan untuk kekuatan. "Lawan iblis dan dia akan lari darimu" (Yakobus 4:7).
Menginginkan Kristus dan hanya Kristus saja dari awal sampai akhir hidup Yesus Kristus Allah-Manusia yang harus memenuhi hati dan pikiran Anda dan saya. Inilah kehidupan yang meninggalkan/mati atas kecenderungan alami manusia.
Kolose 3:10 (TB) “Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” hanya ketika kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Maka secara perlahan dalam kehidupan yang baru, Anda dan saya diperbaharui untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus.
Pembaharuan ini, adalah perjalanan seumur hidup, kita diselamatkan untuk menjadi kudus, dilepaskan dari perbudakan dosa untuk melakukan kebenaran di dalam Kristus. Sehingga Kebenaran itu yang memperbaharui kita dan kita terus menginginkan Yesus dan setiap hari mematikan apa yang Paulus tulis di (Kolose 3:5).
2. Hanya untuk kemuliaan TUHAN
Pada dasarnya dosa adalah penyembahan berhala, segala sesuatu yang Anda dan saya lihat dan pikirkan lalu kita sembah dan kagum kepadanya. Karena ia terlihat indah dan menyenangkan. Ketika Kristus disalibkan menerima semua hukuman dosa dan Ia menjadi dosa.
Yesus yang tidak bersalah dinyatakan bersalah karena pemberontakan kita, karena Yesus lah kita sadar akan besarnya dosa-dosa yaitu kedalaman penyembahan berhala yang setiap hari kita lakukan. Puji Tuhan ada kasih yang sangat besar dari Allah yang kudus dan mulia.
Saudaraku, kasih karunia yang dilimpahkan di dalam Kristus adalah kuasa yang membangkitkan kehidupan rohani Anda dan saya. Kita dimampukan untuk menginginkan Allah, kita dimampukan untuk melihat betapa besar dan indahnya Allah dalam segala kehidupan dan kemuliaan-Nya.
Hanya ketika Allah menjadi indah di mata jasmani dan rohani kita, maka kita akan berpaling dari berhala dan menyembah Yesus, penyembahan kepada Yesus lah yang menghasilkan buah-buah kebenaran yang memberikan dampak pada dunia.
Maka pada poin kali ini, mulai dari Kolose 3:12-16 . Kita akan bersama-sama merenungkan nasehat Paulus dan biarlah nasehat ini berkuasa untuk menguasai hati dan pikiran Anda sehingga kemuliaan hanya bagi Allah saja, Dia yang telah menciptakan langit dan bumi.
Baca Juga: Iman yang Sejati
Mari kita bersama-sama mendaftarkannya di bawah dan saya sangat berharap Anda tidak melewatkan momen ini dan merenungkannya secara praktis di hati dan pikiran Anda. Berdoalah agar Anda dapat merenungkannya bersama-sama dengan saya dalam persetuan sebagai gereja Kristus yang bernaung di bawah salib-Nya saja.
- Mengenakan belasckasihan.
- Mengenakan kemurahan.
- Mengenakan kerendahan hati.
- Mengenakan kelemahlembutan.
- Mengenakan kesabaran.
- Sabarlah dan ampunilah satu sama lain.
- Pengampunan haruslah berdasarkan pengampunan yang telah Yesus anugerahkan kepada setiap pribadi yang percaya.
- Kasih adalah pengikat semuanya itu, mampu mengampuni karena kasih, kita mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi kita yang berdosa dan pantas binasa.
- Kasih yang mempersatukan dan mengikat.
- Hendaklah damai sejahtera Yesus saja yang memenuhi hati, memerintah di dalam hati Anda dan saya.
- Panggilan untuk menjadi satu tubuh/gereja adalah panggilan untuk bersama-sama hidup dalam damai sejahtera di mana kasih Yesus yang mempersatukan. Maka bersyukurlah untuk kesatuan persaudaraan ini.
- Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyayikan Mazmur, dan puji-pujian dan nyayian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hati-Mu.
Keindahan yang sejati, dari surat Paulus, di mana Anda dan saya dapat mengerti bahwa keadaan yang tidak menginginkan Allah yang sejati. Tidak akan dapat hidup seperti daftar-daftar di atas. Namun ketika Yesus menjadi pemilik hidup kita, kita percaya karena belas kasihan-Nya kita diselamatkan. Kita percaya hanya kuasa Ilahi yang berasal dari-Nyalah kita dapat diubahkan untuk menjadi seseorang yang penuh damai sejahtera dan kita dimampukan untuk mengasihi sesama.
Kasih kepada orang-orang yang tidak satu hati dan terlebih menyukakan dan menyenangkan ada kasih kepada orang-orang yang memiliki kesatuan hati dengan kita, yaitu hati yang sama-sama mengasihi Yesus, bergumul untuk melakukan kehendak Yesus saja.
Kehidupan baru, pada akhirnya menjadikan Anda dan saya orang-orang yang memuliakan Allah. Hidup dalam kesatuan yang sejati dengan saudara-saudara yang mengasihi Yesus. Melakukan segala sesuatu hanya untuk Dia dan memperkenalkan Dia sebagai Allah kepada Dunia. Kita dijadikan baru, untuk bersyukur kepada Yesus, di dalam Yesus kita mematikan dosa, di dalam Yesus kita mampu hidup sesuai dengan rancangan Allah.
Di dalam Yesus kuasa dosa tidak lagi berkuasa atas kita dan di dalam Yesus kita mengerti bahwa Yesus lah yang harus setiap hari, setiap saat dan setiap waktu yang hati dan pikiran kita inginkan dan rindukan. Tidak ingin sedikit pun terpisah dari Dia, karena dunia ini jahat, dosa mengintip dan hati dan pikiran yang masih suka berdosa. Harus ditundukkan kepada Kristus saja.
Baca Juga: Yakobus 1:27-26 Melayani
Akhirnya lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan, janganlah kita terpisah dari hadirat-Nya walau hanya sebentar saja. Bertobatlah dari dosa dan hiduplah penuh kasih dan ucapan syukur. Mari kita berdoa berdasarkan 1 Korintus 10:31.
Tuhan, terimakasih telah memberikan Firman-Mu, yang telah menjadi manusia. Menebus aku dan saudara-saudaraku, yang saat ini bersama-sama terus bergumul untuk bertumbuh dengan mereka. Walau kami tidak saling mengenal, walau kami adalah orang-orang yang berjauhan dan orang-orang yang telah mengenal aku. Tuhan, biarlah kami sadar, bahwa kami harus hidup di dalam nama Yesus dan melakukan segala sesuatu dengan ucapan syukur, melakukan segalanya untuk TUHAN. Biarlah hidup keseharian aku dan saudara-saudaraku umat Allah, adalah ibadah kami, harian kami adalah ibadah kami yang selalu ada di dalam hadirat-Mu. Ketika kami berdosa, tolong hajar kami agar kami bertobat, ketika kami mulai kagum pada dunia, sadarkan kami bahwa itu penyembahan berhala. Di dalam nama Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kolose 3:17 Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang Baru"
Silahkan Berkomentar