Renungan Kejadian 1:31 Yang Baik Berasal Dari Allah
Judul Renungan : Yang Baik Berasal Dari Allah
Ayat Alkitab Kejadian 1:31
Kejadian 1:31 (TB) Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Kita melompat pada hari keenam, di mana semuanya telah sesuai dengan rancangan yang indah dari Sang seniman sejati. Sang penguasa semesta yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Kitab Kejadian, haruslah membawa kepada kita, bukan sekedar konsep tentang Tuhan, tetapi tentang bagaimana pikiran kita dipenuhi oleh keindahan Tuhan, bagaimana jiwa yang kita telah dihidupkan di dalam Kristus memikirkan Allah yang indah dan berkuasa, sehingga kita terus menerus kagum kepada Dia saja. Sampai selama-lamanya.
Saudaraku, ketika merenungkan pencapaian Tuhan, di mana Ia selama 6 hari menciptakan. Dan pada puncaknya, Ia menciptakan manusia. Setelah manusia itu jadi, maka Allah mendefinisikan semua hal yang Ia ciptakan “Sungguh Amat Baik.”
Kita akan bersama-sama belajar apa saja yang baik yang dapat hadir dari pribadi Allah, sesuatu yang memberikan kepada kita kekaguman yang benar akan Dia. Lalu kita akan belajar juga, bagaimana pada dasarnya Anda dan saya, semua umat manusia ada dalam kesesatan yang mengerikan.
Dalam hal pengertian akan Allah, konsep Allah yang salah, konsep tentang Allah yang tidak utuh. Sehingga seseorang semakin mengasihi dirinya sendiri atas nama mengasihi Tuhan, ia merasa bahwa ia mengasihi Tuhan, tetapi sebenarnya tuhan yang manusia seringkali kasihi adalah tuhan hasil ciptaan pikiran manusia itu sendiri.
Saya mendapatkan 3 poin renungan, saya berdoa kiranya setiap poin yang saya jabarkan. Memberikan Anda satu cara pandang dan mulai memikirkan Allah yang sejati. Mulai memiliki kerinduan untuk terus menerus membaca dan merenungkan Alkitab dan menemukan Keindahan Tuhan di dalam Kristus.
Seperti yang di katakan Pauls Washer di dalam salah satu khotbahnya, “Keindahan Yesus kristus, apabila Anda dapat merasakan sekilas saja indah ya pribadi Tuhan kita Yesus Kristus, maka sekilas demi sekilas itu akan membawa ketaatan dan kekudusan Anda ke tingkatan yang semakin tinggi.”
1. Allah yang kita pikirkan
Definisi sungguh amat baik yang Allah tunjukkan di dalam Kejadian 1:31, pada realitanya adalah suatu kebenaran mutlak. Ketika Anda memandang dunia saat ini, bukankah dunia ini begitu indah. Bukankah seringkali Anda dan saya terkagum karena sesuatu yang kita lihat. Saya berasal dari pedalaman Kalimantan, saya sangat suka alam, saya sangat suka pemandangan, saya suka naik pohon tinggi dan melihat dengan jelas hutan yang terbentang
Saya masih dapat membayangkan keindahan itu pada masa kecil saya, ketika saya berada di puncak bukit yang telah menjadi ladang keluarga kami. Saya dengan jelas melihat setiap pemandangan yang membuat saya puas pada masa itu, imajinasi saya seakan berkata, “Agung saya tidak ingin beranjak dari sini.” Ketika sekarang saya berada di tempat di mana padat penduduk, paling tidak saya masih menikmati dinginya pagi hari dan keindahan itu masih sedikit ada. Kekaguman ini hanyalah kekaguman pada apa yang terlihat jelas.
Saudaraku, bagaimana dengan kekaguman Anda dan saya kepada Allah, pada realitanya kita dari mulai lahir dan dapat berpikir, kita telah membentuk teologi kita masing-masing. Kita telah berfilsafat tentang Allah, lingkungan kita telah membentuk kenyataan ini.
Mungkin Anda sekarang tidak sedang bersekolah Teologi untuk memikirkan Tuhan, tidak berfilsafat untuk menemukan makna hidup. Tetapi Anda melakukannya setiap hari, entah itu Anda menyadarinya atau tidak. Itulah kita.
Saudaraku, baik itu pemikiran kita, perasaan kita, dan tindakan kita, hal inilah yang pada akhirnya memberikan dampak negatif, ini semua adalah buah dari dosa. Sehingga dunia yang kita tempati sekarang tidak baik seperti yang Allah definisikan.
Definisi baik telah berdasarkan apa yang manusia anggap baik; suatu hal yang baik untuk membuang sampah ke sungai, suatu hal yang baik untuk merusak bumi. Dan beberapa orang merasa lebih baik ketika membunuh. Beberapa orang lainnya telah merasa lebih baik ketika ia berkata mengasihi pribadi lain tetapi pada saat yang sama ia berlaku kasar kepada pribadi tersebut.
Suatu hal yang baik, untuk berhubungan suami isteri sebelum menikah. Suatu hal yang baik untuk menjadi seorang yang kejam. Suatu hal yang baik ketika saya melayani diri saya sendiri dan tidak peduli pada sesama. Suatu hal yang baik, jika saya berkuasa saya menjadi seseorang yang semena-mena.
Intinya ini semua adalah karena dosa, hal yang baik Allah katakan pada waktu itu menjadi tidak baik sekarang. Itulah realitanya, karena manusia telah menjadikan kebaikan berdasarkan pemikiran dan perasaannya masing-masing.
Manusia bahkan menciptakan tuhan yang baik, menurutnya, bukan Tuhan yang ada di Alkitab. Beberapa pengkhotbah, memberitakan tuhan yang mengasihi terus mengasihi, namun tidak memberitakan tuhan yang membenci dosa dan muak dengan dosa. Kita semua menciptakan sesuatu untuk kita sembah, sebuah konsep untuk kepuasan hati dan pikiran.
Beberapa pengkhotbah, memberitakan tuhan yang harus dibayar sesuatu dari kita agar dia tidak membenci dosa Anda. Kita semua harus kudus dengan cara kita sendiri berdasarkan aturan yang ada. Agar tuhan tidak membenci kita.
Kita suka mendengarkan, jika kita melakukan sesuatu yang baik, maka akan membuahkan sesuatu yang baik dan itu berkat tuhan, bagi saya berita ini adalah kebohongan besar. Kita suka ketika datang ke Gereja, mendengarkan suatu kabar baik, di mana itu bukan Injil, tetapi hanya halusinasi si pembicara.
Tuhan yang diberitakan, ada dalam cengkeraman kita, kitalah yang mengatur tuhan yang demikian dengan cara kita berdoa agar tuhan bertindak, iman kita diperbesar agar dia memberkati, kita berpuasa agar harta kita lebih banyak atau mendapatkan pacar tepat waktu.
Semua praktik-praktik rohani, menjadi sangat dangkal dan tidak berarti, benar-benar kacau, di dalam gereja yang dibicarakan bukan pengharapan Injil, tetapi pengharapan dari perjuangan kita akan mendapatkan seperti yang kita impikan. Ini benar-benar kacau, inilah hasil dari dosa, inilah hasil dari pikiran dan hati yang berfilsafat tentang Allah, lalu ditambahkan sedikit dengan ayat-ayat Alkitab pendukung. Saya berdoa kiranya para jemaat kita bertobat, para pengkhotbah yang demikian bertobat dan kembali mempelajari Alkitab dengan metode yang benar.
Ketika Alkitab, kita tafsirkan, kita renungkan dan kita kerjakan, berpusatkan kepada Allah, pada kemuliaan-Nya. Dan ketundukan kepada Kristus, ketaatan pada Firman, melihat bahwa diri kita adalah pendosa besar. Anda akan menemukan diri Anda pada definisi yang Allah katakan, “Sungguh amat baik.” saya akui tidak secara sempurna, tetapi kesempurnaan Kristus yang memproses kita sehingga kita semakin seperti Yesus, kita akan membahas hal ini pada poin yang kedua.
2. Allah yang sejati
Ketika Anda dan saya benar-benar menginginkan yang baik, tidak ada cara lain, selain tunduk kepada otoritas-Nya. Bukan sekedar sesuatu yang baik, Anda dan saya harus sadar, bahwa Allah di mana Anda dan saya bisa tunduk/taat kepada-Nya. Dialah definisi yang kebaikan itu sendiri, Dialah pusat dari kebaikan itu sendiri.
Jika cahaya bisa bersinar tanpa adanya matahari (Kejadian 1:3), maka kita dapat mengerti bahwa yang terpenting dalam kehidupan Anda dan saya bukan matahari, tetapi kehadiran Allah yang bisa memberikan cahaya kehidupan hanya melalui firman-Nya. Saudaraku Alkitab jauh lebih penting jika dibandingkan apa yang Anda rindukan saat ini, karena Alkitab adalah Injil.
Saya tidak akan memaksa Anda untuk menyukai yang saya sukai, tetapi saya sedang berkata jujur kepada Anda. bahwa Anda diciptakan oleh Tuhan yang ada di Alkitab, saya berdoa kiranya Anda menyadari hal yang penting ini, bahwa Anda ciptaan Allah dan ketika Anda percaya Anda ciptaan-Nya maka Anda akan sadar bahwa Anda milik-Nya.
Kabar baik-Nya, sesuatu yang berasal dari Allah itu semuanya baik. kata “baik” yang ada di Kejadian 1:31. Memiliki banyak definisi dalam bahasa Indonesia, jika diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani. Saya tidak menyampaikan bahasa Ibraninya apa. Tetapi saya mengambil satu definisi. Sehingga dari ini kita bersama-sama melihat hubungan kata “baik” ini dengan Injil/kabar baik yang adalah Yesus Kristus.
“Menyelamatkan” yaa salah satu definisi dari kata, “baik” adalah menyelamatkan. Pada poin pertama saya telah menjelaskan betapa tersesatnya Anda dan saya. semua umat manusia ada dalam kesesatan tersebut.
Tetapi puji Tuhan, definisi yang baik, sungguh amat baik itu meskipun Adam pertama telah jatuh dalam dosa. tetapi Adam ke dunia, Yesus Kristus secara sempurna tidak melawan Allah, Ia adalah Sang Kudus dari Sorga. Bukan hanya itu, karena kasih karunia Ia merelakan diri-Nya yang kudus, Ia taat kepada Allah Bapa. Sehingga kepada-Nya ditimpakan semua hukuman dosa, semua murka kekal Allah.
Yesus seketika menjadi pendosa besar, menggantikan kedudukan kita, seolah-olah semua dosa yang dilakukan manusia Yesus lah yang melakukannya. Sehingga Ia disalibkan berdasarkan kehendak Bapa, bukan hanya itu, Ia diremukkan bahkan Bapa mengalihkan wajah-Nya dari pada Yesus yang sangat berdosa.
"Tetapi kasih karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas satu orang, yaitu Yesus Kristus." Roma 5:15 (TB). Kebaikan itu kini secara sempurna ada di dalam Yesus, artinya untuk kembali kepada kebaikan sejati, seperti definisi Allah, maka hanya melalui Yesus yang telah disalibkan itu. Ia memberikan satu pengakuan yang indah. yaitu Dia adalah jalan kebenaran dan hidup untuk datang kepada Bapa, Allah yang hidup dan berkuasa pemilik kehidupan hanya melalui Yesus.
Sekarang, mengapa harus melalui Yesus? Saya harap ketika Anda membaca poin yang pertama Anda lebih lama merenungkannya dan lebih lama memikirkan betapa Anda dan saya sebenarnya lebih berdosa dari yang dapat kita bayangkan. Bahkan kasih kita kepada diri sendiri adalah kasih yang berdosa yang membawa kita selalu dan selalu kepada kebinasaan, berjalan di jalan yang melawan Tuhan.
Dosa adalah kematian tetapi hanya ketika kita percaya kepada Yesus, kita dimampukan untuk berserah kepada Yesus dan menuruti segala kebenaran Injil-Nya. “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Efesus 2:4-5 (TB).
Inilah yang baik dari Allah, yaitu diri-Nya sendiri. tidak ada yang lain selain Dia yang Ia nyatakan kepada kita. sekarang apakah Anda mau mempercayakan diri Anda kepada Dia. Untuk menyangkal diri, memukul salib dan mengikut Yesus setiap hari. Mengambil apa yang Yesus kerjakan untuk dikerjakan, membenci yang Yesus benci dan mengasihi yang Yesus kasihi. Keindahan sejati dan kebaikan sejati menyertai Anda selalu.
Berdoalah untuk kebenaran ini, mintalah sentuhan manis Firman-Nya memenuhi jiwa Anda. Paksalah sih daging yang cinta dosa, agar ia tunduk kepada Anda di dalam Kristus. Lemahkanlah kuasanya dengan Injil dan temukan lah kemenangan untuk terus-menerus menikmati kebenaran Kristus, kebaikan dari Allah dan kekudusan sejati yang terus diperjuangkan bersama-sama dengan Roh Kudus.
3. “Baik” yang dari Allah
Pada poin penutup ini, saya mengundang Anda untuk memikirkan Allah yang sesuai dengan kebenaran Alkitab. Ia adalah Allah yang adil, Ia membenci dosa. Tetapi oleh karena Kristus telah menebus kita, maka kita dilayakkan untuk bersukacita di dalam Dia, memikirkan keindahan-Nya dan menyembah Dia sebagai puncak dari sukacita sejati dari Allah kita. inilah yang definisi baik itu, sungguh amat baik itu.
Nasehat Rasul Paulus berikut, kiranya memberikan kepada pengertian, untuk terus memikirkan Allah berdasarkan Alkitab. Bacalah Mazmur untuk mengenal sifat-sifat Alla;
Filipi 4:7-9 (TB) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
- Jadi akhirnya, saudara-saudara,
- semua yang benar, (Yesus)
- semua yang mulia, (Yesus)
- semua yang adil, (Yesus)
- semua yang suci, (Yesus)
- semua yang manis, (Yesus)
- semua yang sedap didengar, (Yesus)
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, (Yesus) pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Saya ingin mengkritik, beberapa panyampaian yang kacau tentang ayat di atas, di mana ada yang menafsirkan ayat di atas. Menghubungkannya dengan berpikir positif, bukan salah tetapi sangatlah dangkal, ketika ayat yang indah, ayat yang berpusat pada Yesus, di mana Injil adalah kekuatan Allah, hanya dibatasi dengan berpikir positif.
Di mana pikiran kita adalah pikiran berdosa, yang seringkali berkelana tidak jelas. Tidak akan bisa memikirkan keindahan, jika Pribadi yang indah itu menyatakan diri-Nya dan Dia saja ada di pusat berpikir Anda dan saya.
Baca Juga: Arti manusia diciptakan segambar Allah
Saya tegaskan, bahwa ayat di atas, mengajak Anda dan saya untuk memikirkan kasih karunia Yesus Kristus, sifat-sifat Allah dan kemuliaan yang ada di dalam Allah, pengharapan yang baik yang berasal dari dia.
Maka dari itu, ayat di atas memiliki hubungan erat dengan kata "baik” berdasarkan bahasa aslinya yang saya ambil dari link berikut: https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=02896
Baca Juga:
Maka kita akan menemukan kekayaan yang saya berdoa, kata-kata di bawah ini membawa Anda pada sukacita sejati di dalam Kristus dan memuliakan Allah dan terus berjuang mematikan dosa. Amin.
- Baik
- Lebih baik
- Kebaikan
- Lebih baik
- Kebahagiaan
- Baiknya
- Elok
- Kesenangan
- Gembira
- Terbaik
- Bahagia
- Indah
- Baiklah
- Berharga
- Suka
- Murah
- Lebih berharga
- Riang gembira
- Kebaikan-Mu
- Cantik
- Kebajikan
- Keberuntungan
- Bersenang-senang
- Disukai
- Kebaikannya
- Kebaikanku
- Bergembira
- Kenikmatan
- Dikenan
- Kesejahteraanku
- Cantik-cantik
- Manis
- Lebih baiklah
- Ramah
- Murni
- Kebajikan
- Sepatah katapun
- Baik tua
- Mujur
- Patut
- Melebihi
- Melimpah
- Baik-baik
- Berbahagia
- Baiklah
- Lebih bahagia
- Ganjaran
- Harum
- Harta
- Makin baik
- Berkenan
- Mujur
- Dikenan-Nya
- Baik hati
- Baik pemandangan
- Bergembiralah
- Dirasanya baik
- Elok rupanya
- Bijak
- Adil
- Cantik parasnya
- Keberuntungannya
- Paling baik
- Penghargaan
- Perkara yang baik
- Murahnya
- Menyelamatkan
- Membela
- Menggembirakan
- Menguntungkan
- Putih rambutnya
- Rambutnya telah putih
- Senang
- Terindah
- Tulus ikhlas
- Selamat
- Sebaiknya
- Raya
- Sebaik-baiknya
- Mahal
- Lebih suka
- Untungnya
- Kemakmuran
- Kemujuran
- Keberuntunganmu
- Jauh melebihi
- Janji
- Janji-Ku
- Kesejahteraan
- Keselamatan
- Lebih cantik
- Lebih elok
- Lebih nikmat
- Lebih bahagia
- Lebih
- Keuntungan
- Kusukai
- Indah-indah
Tuhan, terimakasih telah membukakan kepada aku, satu kebenaran yaitu tentang kebaikan-Mu, keindahan-Mu dan sukacita sejati yang memang itu berasal dari-Mu. Bawalah aku terus dalam kasih-Mu dan aku dimampukan sama seperti Engkau mengasihi aku yang berdosa, demikianlah aku mampu mengasihi pendosa lainnya dan memberitakan Kristus satu-satu-Nya harapan di dalam kekekalan. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Kejadian 1:31 Yang Baik Berasal Dari Allah"
Silahkan Berkomentar