Renungan Ibrani 11:1 Iman
Judul Renungan : Iman
Ayat Alkitab : Ibrani 11:1
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu uang yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
"Kemiskinan dan penderitaan menghilangkan bahan bakar yang memberi makan kebanggaan.” ~ Richard Sibbes. Berbahagialah kita yang miskin di hadapan Allah, karena Allahlah kekayaan dan kemegahan kita. Saudaraku, saya tidak bermaksud membawa Anda untuk menjadi orang malas. Tetapi, perjuangan kita untuk semakin rajin, haruslah di atas kesadaran bahwa semua itu karena kasih karunia dan untuk kasih karunia.
Keselamatan orang Kristen hanya oleh iman kepada Yesus Kristus, iman adalah pemberian Allah yang sangat berharga. Iman adalah percaya, taat, dan berpenyerahan kepada apa yang Allah katakan tentang diri-Nya, janji-Nya dan segala sesuatu yang itu diberitakan kepada manusia, sehingga manusia menjadi umat-Nya dan hidup bagi kemuliaan-Nya. Baik itu percaya, taat, dan berpenyerahan adalah kata yang sangat baik dan tidak bisa dipisahkan dari definisi iman yang sejati.
Allah memanggil Abraham, maka karena iman Abraham percaya kepada janji Allah, Allah memperhitungkan hal itu sebagai suatu kebenaran. Tetapi, marilah kita teliti tujuan utama dari iman. Karena beberapa pengkhotbah hanya menyerukan berimanlah maka Allah akan memberkati Anda sama seperti Abraham diberkati.
Berimanlah bahwa Anda akan dipulihkan, berimanlah maka sekolahmu akan berhasil. Berimanlah maka keluargamu akan mendapatkan banyak kesuksesan dan hidupmu akan lebih baik. Berimanlah maka usahamu akan berhasil. Dan masih banyak lagi seruan untuk beriman untuk kamu dapat ini dan itu sesuai dengan kafasitas imanmu.
Saya tegaskan ini kesalahan besar, ini kacau, dan ini membawa Anda yang mendapatkan seruan beriman yang demikian. Masuk ke dalam ruangan penyembahan berhala Anda sehingga Anda semakin cinta berhala Anda bukan TUHAN.
Memuaskan berhala Anda dengan cara membayar Tuhan dengan iman Anda, maka Anda memberikan persembahan, maka Anda berdoa, maka Anda membaca Alkitab dan banyak lagi hal-hal rohani yang sesat dengan motivasi memuaskan berhala di dalam hati dan Anda semakin egois, semakin angkuh dan semakin gila hormat karena Anda ingin dihormati iman Anda besar, Anda lebih rohani di kalangan Kristen lainnya. Anda beranggapan, Anda lebih diberkati karena iman Anda besar.
Kerinduan saya, orang-orang dengan iman yang salah, para pengkhotbah yang mengaku hamba Allah, menyampaikan praktik iman yang kacau ini. Bertobat dan berlari ke salib Kristus untuk dapat mengerti iman yang sejati. Bacalah Alkitab Anda, dengan tunduk pada teks Alkitab, saya rasa untuk teks Alkitab bahasa Indonesia sudah cukup jelas.
Meskipun memang kita harus terus belajar dari berbagai sumber teks. Marilah kita memperhatikan pengajaran kita, janganlah kita untuk menyenangkan manusia dan kepuasan perasaan kita dan pikiran kita agar kita dihormati. Firman Tuhan yang disampaikan diselewengkan. Marilah kembali kepada Injil yang murni, yang menyerukan pertobatan, salib Kristus, kasih karunia, dan iman yang berpusat pada kerundukan kepada Allah, bukan Allah yang harus tunduk pada iman Anda.
Saya akan menekankan iman yang sejati memiliki pusat yang benar yaitu Kristus, bukan diri Anda sebagai manusia. Manusia adalah penerima, pekerja untuk menunjukkan Sang pusat, inilah yang akan menjadi dasar dari iman yang akan saya jelaskan melalui ayat ini; saya telah membuat satu kalimat di bawah sebagai poin penting untuk Anda dan saya renungkan.
Pusat pengharapan yang misteri
Pusat dan misteri, ya dua kata inilah yang saya dapatkan dari ibrani 11:1, saya mengajak Anda untuk melihat dan merenungkan bahkan mempraktikkan iman yang sejati, iman yang berpusat pada Kristus yang telah disalibkan, Kristus yang telah menebus Anda, Kristus yang sekarang menjadi pemilik kehidupan Anda. jika Anda benar-benar orang yang percaya kepada-Nya. Jika bukan, saya berdoa kiranya Anda bertobat.
Misteri, hal yang tidak kelihatan, hal ini berhubungan erat dengan bagaimana kita taat pada firman Tuhan, janji Allah tentang apa yang akan Dia kerjakan. Dalam hal ini marilah kita belajar dari dua pristiwa yaitu Abraham dan Musa.
Lalu bagaimana kejadian yang terjadi pada kehidupan dua tokoh ini sebenarnya sedang memberikan kita pengertian yang utuh tentang Yesus Kristus yang berkata-kata kepada Yohanes di pulau Patmos yaitu Dia adalah Alfa dan Omega. Dialah yang Awal dan Akhir.
Inilah pusat dari pengharapan kita, iman kita, ketaatan kita, kepercayaan kita, kepada-Nya kita harus berserah. Mari kita mulai kelanjutan pembahasan kita untuk semakin mengenal Allah dan kita menyembah Dia.
1. Penebusan
Anda yang telah ada di dalam Kristus, oleh darah Yesus sekarang kita memiliki keberanian untuk menghadap Sang Kudus, Bapa di Sorga. Karena Yesus yang telah menerima semua hukuman dosa kita, Yesus meminum cawan murka Allah, yang seharusnya cawan itu diminum oleh manusia.
Oleh karena itu, kita percaya, kita diselamatkan oleh iman ini semua karena kasih karunia yang melimpah dari Allah. Atas dasar kasih, darah, dan salib, kita dapat berharap dengan sukacita. Karena kita diterima oleh Kristus, kita ditebus dengan darah yang mahal oleh Kristus. ketika kita masuk ada dalam kematian dosa.
Dia yang memberikan kita janji keselamatan adalah setia, Dia tidak akan pernah ingkar janji terhadap anak-anak-Nya. Maka dari itu penebusan Kristus sempurna, dari sinilah kita berjalan menuju lembah iman yang gelap. Namun ada Kristus di sana, Dia yang telah mencabikkan diri-Nya, Dia yang telah mengalirkan darah-Nya. Dan Dia yang telah berjanji akan selalu menyertai bagi mereka yang melayani Dia, mereka yang hidup untuk-Nya dan berharap penuh kepada-Nya. Dialah pusat iman kita dasar dari segala pengharapan, Dia setia dan sampai kapanpun Dia setia.
2. Anda dan saya
Kita adalah pendosa, maka dari itu kita perlu selalu mengingat Injil Yesus Kristus, seringkali kita tidak mampu percaya kepada Allah. Maka sangat perlu kita mengingat bahwa Dia setia. setan setiap hari berkhotbah kepada kita, untuk melemahkan kita. jika ia gagal menjadikan Anda dan saya orang jahat, maka ia menjadikan kita orang baik. Di mana kita dibawa di dalam kebaikan kita malah semakin jauh dari Allah, dari Kristus.
Tetapi marilah kita datang kepada Salib Kristus, mematikan kecenderungan berdosa kita, kekalahannya adalah jalan terbaik. Untuk bebas dari setiap kepalsuan sikap kita, kemunafikan kita dan mengakui semau kesalahan ini, kecenderungan ini, dengan hati yang hancur ingin diubahkan oleh kasih karunia sehingga kita dimenangkan oleh Kristus dalam pergumulan ini.
Anda dan saya memiliki natur yang lebih suka mempercayai diri sendiri. Natur inilah juga yang harus dikalahkan. Kita harus menyadari betapa gagal, berdosa, dan tidak layaknya kita hidup dalam pengandalan diri sendiri. ketika kita sadar oleh iman yang berpusat pada Kristus bahwa hidup kita adalah milik Yesus.
3. Pengharapan yang misteri
Kita telah belajar Allah yang telah menebus kita, Allah yang telah mengaruniakan Yesus Kristus. marilah kita percaya semua ini dan beriman bahwa Kristuslah pusat dari iman kita, iman kita dasar dari yang kita harapkan. Harapan kita adalah harapan yang tunduk kepada Kristus, pada visi, tujuan, dan apa yang Kristus cintai.
Kita mulai dari Abraham
Poin ini kita masuk pada cerita hidup Abraham, untuk dapat mengerti misteri seperti apa yang saya maksudkan di dalam perenungan ini. Saya sangat menyarankan Anda membaca Kejadian pasal 12-23. Panggilan utama Abraham adalah ia akan mendapatkan keturunan. Inilah letak dari misteri yang saya maksudkan, tetapi mari kita perhatikan ini bukan tentang Abraham, tetapi tentang rancangan Allah, ini tentang Abraham akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Abraham pada waktu itu tidak mengetahui keturunan yang seperti apa Allah maksud, dan bagaimana mungkin ia akan memiliki keturunan sedangkan isrterinya Sara sudah tua. Saudaraku, kita dapat belajar, bahwa Allah Dia adalah yang berkuasa, Allah yang menuntut ketaatan. Inilah iman, iman adalah ketaatan kepada Allah pada rancangan Allah, tunduk pada apa yang Allah mau dari diri Anda, melakukan apa yang Allah perintahkan.
Pada akhirnya tujuan dari iman yang tunduk kepada Allah adalah berkat bagi bangsa-bangsa (Kejadian 12:3). Inilah tujuan utama iman adalah pelayanan, melayani orang lain, membawa mereka kepada Kristus. hal inilah yang dapat menjadi penerapan praktis bagi Anda dan saya. Di dalam penyerahan diri kepada Allah untuk melayani Dia, semua itu masih misteri, kita mungkin seorang pekerja, kita mungkin seorang petani dan lain-lain.
Tetapi ketundukan kepada Kristus, iman yang sejati akan selalu menjadikan Anda berkat bagi sesama. Puncak dari semua itu, Anda undang untuk menikmati ketika injil diberitakan kepada sesama Anda dan orang itu bertobat. Baik itu orang yang sudah Kristen maupun yang belum. Carilah komunitas gereja yang sejati, berpusat pada Injil dan bertumbuhlah di dalam iman yang benar.
Tinggalkanlah gereja yang mengajarkan iman palsu, di mana iman semacam alat untuk membayar Allah sehingga Allah melakukan apapun yang menjadi kerinduan Anda. tinggalkan gereja yang mengajari iman yang demikian. Karena itu gereja palsu, pengajaran palsu yang membuat Anda semakin dalam menyembah berhala Anda.
Pada akhirnya berkat dari Abraham kepada bangsa-bangsa adalah Yesus Kristus yang disalibkan, Yesus yang diberikan untuk menebus bangsa lain. Untuk dapat sampai kepada Bapa dan menikmati persekutuan yang intim dengan Bapa. Inilah iman, akan selalu berpusat pada Kristus, iman akan selalu membawa kita pada pelayanan yang membawa orang lain untuk bertumbuh semakin cinta Yesus bukan cinta cita-cita yang menginginkan kenyamana dunia.
Saudaraku, marilah kita masuk ke dalam iman yang sejati ini, iman yang tunduk dan taat dan berpenyerahan kepada Kristus. menyadari bahwa ketika Yesus disalibkan, itu merupakan penyaliban diri kita, kematian kita atas dosa, dan kita hidup dalam perkenanan Allah untuk kerinduan yang kudus sehingga cinta kita adalah kecintaan yang sama dengan apa yang dicintai oleh Allah di dalam Yesus Kristus.
Selanjutnya, mari kita datang kepada cerita Musa, untuk cerita ini saya sangat menyarankan untuk Anda membaca dan merennungkan kitab Keluaran. Dari awal sampai selesai, bersaat teduhlah dan nikmatilah pernyertaan Allah melalui kita Keluaran.
Mari pelajari kehidupan Musa
Ibrani 11:24-25 (TB) “Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.” Iman kepada Allah adalah kerinduan untuk kebebasan dari perbudakan, itulah yang menjadi kerinduan Musa.
Dibawa ke dalam kehidupan hari ini, maka iman sejati adalah kerinduan yang mendalam untuk selalu bebas dari perbudakan dosa. Baik itu membawa diri sendiri untuk tidak diperbudak Mesir masa kini, dan banyak orang yang harus kita bawa ke dalam kebebasan sejati untuk bebas dalam hal menyembah Allah, memuliakan Allah dan tunduk pada rancangan Allah.
Musa dipanggil untuk tunduk kepada penyertaan Allah, tunduk pada kuasa Allah, dan percaya bahwa hanya Allah yang dapat membebaskan mereka dari Mesir. Saudaraku, marilah kita secara serius bergumul dan mengandalkan Tuhan, untuk melihat kecenderungan kita, saya memikirkan hal ini dan mengundang Adam untuk mematikan bagian-bagian dari kehidupan yang masih diperbudak oleh dosa.
Marilah kita bahwa setiap ruangan hati kita, bawalah Kristus untuk membersihkan semua itu, berdoalah untuk itu, percayalah meskipun semuanya adalah misteri, tetapi janji Allah yang telah Ia genapi pada banyak orang percaya segala zaman. Baiklah itu menguatkan kita.
Saudaraku, sangatlah panting untuk menaruh semua kepercayaan kita, bahwa setiap pekerjaan, pelayanan, keluarga, kesukaan, dan apapun itu, hidup kita sekalipun. Adalah milik Tuhan, semuanya tanpa terkecuali. Inilah iman yang sejati, ketika Kristus menjadi pusat dari pengharapan, ketika hati dan pikiran Anda tunduk kepada Dia dan Anda menikmati kasih-Nya.
John Piper bekata, “Pekerjaan utama kita adalah, dengan Roh Tuhan, dengan Firman Tuhan, untuk menggambarkan/menyatakan kemuliaan Tuhan lebih indah dan lebih memuaskan dari apapun.” Roh Kudus adalah jaminan bagian kita, yang selalu menginsapkan kita dari dosa, menghiburkan kita, dan Firman Tuhan, Alkitab adalah sumber penerang jalan-jalan kita, untuk semakin serupa Kristus dalam kasih-Nya, pelayanan-Nya dan ketundukan-Nya kepada Allah Bapa.
Untuk menutup artikel ini, saya juga mengutip renungan dari Oswald Chambers;
“Sering kita berpikir, kita harus memelihara hubungan yang baik dengan Yesus supaya kita diberkati. Secara tidak disadari kita menjadi pusatnya. Akan tetapi, renungan ini menekankan sebaliknya, kita harus memelihara hubungan dengan Yesus sehingga dari dalam diri kita “akan mengalir aliran-aliran air hidup” dari kehidupan-Nya bagi orang lain.Gambaran yang diberikan Tuhan kita dalam ayat tersebut “tidak mengenai sebuah aliran air sederhana, melainkan mata air yang meluap-luap. Terus dipenuhi (Efesus 5:18) dan kemanisan hubungan Anda dengan Yesus akan mengalir dengan bebas dari dalam diri Anda sebanyak kehidupan-Nya yang telah diberikan kepada Anda.”
“Jika Anda mendapati kehidupan-Nya tidak memancar dalam diri Anda sebagaimana semestinya, Andalah yang dipersalahkan -- sesuatu telah menghalangi alirannya. Apakah Yesus berkata bahwa Anda harus tetap terpusat pada Sumber itu agar Anda dapat diberkati secara pribadi? Tidak. Anda harus memusatkan perhatian pada Sumber itu sehingga dari dalam diri Anda “akan mengalir aliran-aliran air hidup” – hidup yang menarik (Yohanes 7:38).”
“Kita harus menjadi mata air yang melaluinya Yesus dapat mengalirkan “aliran-aliran air hidup” menjadi berkat bagi setiap orang lain. Namun, sebagian dari kita seperti Laut Mati, selalu menerima, tetapi tidak pernah memberi karena hubungan kita tidak benar dengan Tuhan Yesus.” Sumber: https://alkitab.mobi/renungan/roc/
Tuhan, tolong aku untuk terus mengerti iman yang sejati dan bertindak secara praktis untuk menhidupi janji-Mu. Sehingga karena rancangan-Mu banyak orang masuk keruangan Injil Yesus Kristus, yaitu ketundukan kepada perintah-Mu, taat kepada-Mu, berserah kepada-Mu dan memuliakan Engkau saja. Aku sadar aku tidak akan mampu tanpa Roh Kudus. Dan selalu mengingat-ngingat janji-janji-Mu, untuk terus berpusat pada-Mu dan menikmari kemuliaan-Mu dalam kasih yang sejati dari Allah yang penuh kasih. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Ibrani 11:1 Iman "
Silahkan Berkomentar