Renungan Yakobus 1:16-18 Semua yang Baik Berasal TUHAN
Ketika datang untuk mengikuti Yesus, kita dapat salah berasumsi bahwa Tuhan tidak akan pernah memanggil kita untuk sesuatu yang mahal atau berbahaya. Waktu, tenaga, dan sumber daya kita dihabiskan untuk memaksimalkan kenyamanan kita. Namun, Yesus berkata bahwa mengikuti Dia berarti meninggalkan segalanya. ~ David Platt (Dalam Kotbahnya). |
Judul Renungan : Semua yang baik berasal dari TUHAN
Ayat Alkitab Yakobus 1:16-18
Ketika Anda mendengarkan sebuah musik, apa yang menjadi tujuan Anda. Apakah ada yang lain selain musik itu sendiri. Apa yang membuat Anda menyukai musik, apakah karena Anda dapat tenang, apakah karena musik memberikan sesuatu yang terlihat jelas dan dapat Anda pegang atau Anda tangkap.
Lalu apa yang menjadi tujuan seseorang bersusah payah mendaki gunung yang tinggi pada sore hari dan akan sampai dipuncaknya pada pagi hari. Atau melalui perjalanan yang sulit untuk sampai di puncak gunung dari pagi hari untuk sampai dipuncak gunung tersebut pada sore hari.
Saya sekarang berada di pulau Jawa, lebih tepatnya berada di kota kecil yang dikenal dengan nama Solo (Surakarta). Saya sangat merindukan Kalimantan, tidak lain yang saya rindukan adalah berada di hutan dan mendengarkan berbagai macam kicauan burung. Dan langit sore hari ketika hari cerah.
Lalu kembali, ke pertanyaan saya, apa tujuan dari mendengarkan musik, apa tujuan Anda melihat matahari terbenam di pantai. Apa tujuan Anda bersusah payah untuk bisa sampai dipuncak gunung. Dan apa tujuan saya sehingga saya sangat ingin kembali ke Kalimantan.
Pertanyaa terakhir saya, apa tujuan Anda percaya kepada Yesus. Mungkin Anda menjawab “karena ketika saya percaya Yesus saya masuk sorga.” Lalu apa tujuan Anda masuk sorga, bagaimana jika Anda ke sorga tetapi tidak ada Yesus di sana, Yesus tidak memerintah di sorga. Apa yang terjadi?
Jawaban yang umum terdengar, ketika di tanya mengapa percaya Yesus, karena satu-satunya jalan untuk bisa sampai di Sorga melalui Yesus, Yesus yang telah disalibkan. Tetapi melalui perenungan yang berdasarkan Yakobus 1:16-18 kali ini, saya mengajak Anda untuk melihat lebih jauh lagi, yang tidak terlihat padahal itu dekat.
Saya ingin Anda melihat keindahan, yaa saya ulangi lagi, melihat keindahan, merenungkan keindahan, menikmati keindahan, bukan hanya itu, ini adalah keindahan yang di dalamnya ada kebenaran, keadilan dan cinta yang di cari semua umat manusia.
Pencarian panjang yang teramat sangat dilalui ribuan tahun oleh semua manusia yang pernah hidup di dunia. Bukan keindahan sementara seperti yang Anda lihat, ketika matahari terbenam, lalu hadirlah gelap yang pekat.
Bukan keindahan sebuah musik kesukaan Anda yang diputar melalui App Spotify, hanya berdurasi 1-4 menit dalam satu lagu. Bukan juga imajinasi saya terbayang masa lalu ketika saya memikirkan masa kecil saya saat berada di pedalaman hutan dan keindahannya yang mempesona saya.
Bukan, ini adalah keindahan yang sejati dan tidak terkatakan. Sulit untuk didefinisikan, membuat hati bergetar, membuat air mata menetes seketika. Dan kita dapat berkata, “inilah yang aku cari selama ini.”
Untuk menikmati keindahan itu, mari bersama-sama kita melihat bagaimana Yakobus menjelaskannya di dalam suratnya kepada jemaat Kristus pada masa itu;
Yakobus 1:16-18 (TB) Saudara-saudara yang ku kasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat tertentu menjadi anak sulung di antara banyak ciptaan-Nya.
1. Segala sesuatu yang indah sekarang
Ketika memikirkan bahwa semua yang baik berasal dari Allah, maka saya mendapati segala sesuatu yang pada dasarnya dapat manusia nikmati. Merupakan kebaikan yang berasal dari Allah, tidak ada satupun yang berasal dari Dia adalah sesuatu yang tidak baik. Sebab Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
Ketika seseorang manusia menuliskan ide, inspirasi yang menginspirasikan orang lain dan menggetarkan hati dari pembacanya. Maka ia itu berasal dari Allah, benar adanya segala hikmat, segala sesuatu yang baik untuk keutuhan pribadi manusia, berasal dari Allah. Untuk mengerti bahwa segala sesuatu yang baik ini memang berasal dari Allah.
Kita harus kembali kitab Kejadian di mana ketika Allah sendiri yang telah berfirman dan dunia ini jadi apa adanya sekarang. Ia berkata sendiri berfirman bahwa semua itu baik adanya. Memang baik, segala sesuatu yang hadir dari Allah adalah sesuatu yang baik (Kejadian 1:21).
Sekarang saya mengajak Anda untuk merenungkan semua hal yang ada di sekitar Anda, segala hal yang baik. Bukankah itu berasal dari Allah, disekeliling saya sekarang ada berbagai macam buku-buku hasil dari berbagai macam pemikiran.
Tentunya pemikiran mereka yang berdasarkan dari Alkitab, ada juga beberapa buku yang ditulis berdasarkan penelitian dan buku-buku pertanian. Dan semua itu baik, semua ini saya teramat yakin berasal dari Allah.
Sejenak ketika merenungkan ayat 17, maka saya mendapati semua hal yang saya nikmati saat ini, setiap karunia di mana saya dapat menulis. Setiap sarana, setiap buku, hp, dan botol minum yang ada disamping saya. Bahkan secangkir kopi yang menemani saya ketika menulis. Semua itu baik, dan semua itu berasal dari Allah.
Saudaraku, pikirkanlah semua yang baik itu, pikirkanlah semua hal yang indah dapat Anda pandang. Semua hal yang hadir dalam hidup Anda yang dapat membuat Anda tersenyum. Semua relasi baik dengan keluarga maupun sahabat. Semua hal baik yang ada di sekitar Anda dalah hal baik yang berasal dari Allah.
Tetapi ingat jangan sesat, ketika hal baik yang hadir, justru mendatangkan ketidakbaikan. Jangan sesat tidak semua hal baik itu benar-benar indah. Tidak semua hal yang Anda dan saya kagumi adalah sesuatu yang memuaskan.
Karena di mana Anda dan aya berada saat ini, adalah liang di mana setiap dasar yang diletakkan berdasarkan sesuatu yang fana. Sesuatu yang berubah-ubah, sesuatu yang pada akhirnya dapat hilang hanya dalam satu malam. “Satu malam” demikianlah pengakuan banyak orang yang frustasi di mana mereka kehilangan dasar di mana mereka dapat bermegah.
Saudaraku dalam dunia yang telah jatuh saat ini, peringatan Yakobus di dalam ayat yang ke 2-3 sangat baik untuk Anda dan saya refleksikan kembali. Tentunya di dalam kebaikan yang sejati dari Allah, semua hal yang Allah ciptakan baik. Tetapi karena dosa pemberontakan. Di mana manusia ingin menjadi tuhan dan ia untuk memenuhkan kebutuhan penyembahan di mana ia tidak dapat menyembah Allah yang kudus.
Segala sesuatu yang baik menjadi tidak baik karena hal itu menjadi pusat dari penyembahan manusia untuk kepenuhan ketuhanan dalam diri yang adalah wujud nyata dari pemberontakan manusia. Maka sekali lagi jangan sesati, karena semua hal yang tidak baik itu adalah hasil dari pemberontakan manusia terhadap Allah, segala hal yang baik berdasarkan perasaan dan pemikiran manusia membawa bencana bagi dirinya sendiri yang melahirkan kebinasaan kekal (Yalobus 1:13-14).
2. Segala sesuatu indah nanti, itu yang sejati
Kita masuk pada keindahan sesungguhnya, tujuan dan makna hidup yang bukan kefanaan yang seperti yang dunia rindukan. Itu mengapa nasehat Injil yang satu ini akan terus relevan sampai pada dunia modern, “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran, maka semua akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33 (TB).
Penjelasan yang tepat untuk Matius 6:33, jadi yang tujuan utama dan terutama adalah Kerajaan Allah, Yesus Kristus, Injil, Pribadi Allah Tritunggal yang harus dimuliakan. Karena untuk inilah kita diciptakan.
Inilah keindahan itu, semua hal fana, baik itu makanan, keindahan pemandangan, cahaya yang terbit di pagi hari. Maupun yang terbenam. Semua itu menceritakan kemuliaan Allah, semua itu sebagai rambu-rambu yang akan memberikan kita petunjuk yaitu. Menunjuk kepada Allah yang berkuas, Allah yang baik itu yang telah memberikan kita segala sesuatu yang baik.
Terlebih lagi di ayat 18, dijelaskan kepada kita, baiklah ini menjadi dasar kita merenungkan dan terus tertanam bahkan sebaiknya menancap di hati dan pikiran kita. Yaitu Dia atas kehendak-Nya memberikan kita kehidupan baru dengan perantaraan Firman-Nya, sehingga kiya boleh dikatakan menjadi anak sulung di dalan keluarga-Nya yang baru (Yakobus 1:18 terjemahan Allah yang hidup).
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus Ia adalah ciptaan yang baru yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17; Galatia 6:15; Efesus 2:10). Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nyam yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai putra Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:14).
Saudaraku, semua kebaikan itu adalah tentang Kristus yang dikaruniakan yang telah memberikan kita keselamatan kekal. Yesuslah yang harus mempesona Anda, baiklah kehidupan Anda hanya terpesona oleh-Nya. Bukan karena mujizat yang Ia berikan, bukan karena kecukupan, bukan karena semua hal fana yang justru membawa Anda pada penyembahan berhala.
Baiklah setiap doa, setiap perenungan kita, itu membawa kita terpesona hanya kepada Kristus hanya Kristus dan tidak ada yang lain. dalam keadaan apapun Yesus tetap mempesona kita, saudaraku berdoalah untuk ini, bagi diri Anda dan kepuasan yang sejati dalam kehidupan Kristen Anda.
Keindahan Kristus adalah salib, tetesan darah yang menguduskan Anda dan saya yang busuk dan pendosa besar. Anda dan saya yang adalah manusia munafik pemberontak yang layak dibuang jauh dari hadapan Allah yang mulia dan kita benar-banar layak bisana.
Saudaraku keindahan Kristus adalah belaskasihan yang terpampang nyata melalui pristiwa salib. Di mana dosa Anda dan saya ditanggung-Nya di atas sana. Di mana di sanalah ada seruan untuk kita sih penyembah berhala yang busuk. Untuk bertobat dan membenci dosa-dosa kecil di kedalaman hati kita, dosa-dosa yang membuat kita tidak bertumbuh dan tidak hidup sesuai dengan Injil.
Inilah keindahan sejati itu, yaitu Firman menjadi manusia, Yesus Kristus. Dia yang telah mendamaikan kita dengan Allah. Murkan yang menyala menjadi pengampunan yang melimpah. Kekosongan hidup akibat penyembahan yang salah. Kini penuh dengan sukacita dan damai sejahtera ketika kita bersujud dan berlutut untuk keinginan dalam penyembahan dan kekaguman pada Allah.
Saudaraku keindahan Allah jelas di mata Anda, maka tidak akan adanya kekaguman dalam diri. Ketika tidak ada kekaguman maka tidak ada penyembahan. Dari semua itu maka tidak ada cinta dalam diri Anda untuk Dia Sang Pencipta. Ketika Kekristenan Anda tanpa cinta, tetapi Anda tetap berusaha mematuhi firman-Nya. Maka Anda ada di dalam Kekristenan perbudakan dan ini pun kebinasaan kekal.
Jadi bertobatlah dari iman yang kacau dan salah, di mana yang menjadi tujuan Anda melayani, mempercayai Tuhan. Adalah segala hal yang baik tetapi fana, segala hal yang baik dan bukan Pribadi Allah Tritunggal yang Anda pandang indah, yang Anda inginkan dan yang Anda rindukan. Tetapi semua pemberian Allah. Anda harus betobat, bertobat dan bertobat. Akui ketidak benaran Anda dan kembalilah kepada Kristus Sang Keindahan.
Charles H. Spurgeondalam renungannya (Daily Readings,) mengatakan, "Mengingat bahwa Yesus sudah maju di depan kita, berbagai hal tidak akan seperti sekarang seandainya Dia tidak berjalan maju sedemikian. Ia telah menaklukkan setiap musuh yang menghalangi jalan. Bergembiralah engkau prajurit berhati lemah. Tidak hanya Kristus telah menempuh perjalanan, tetapi Ia telah membunuh musuh-musuhmu. Apakah engkau takut akan dosa? Ia telah memaku dosamu pada salib-Nya. Apakah engkau takut akan kematian? Ia telah mati diatas Kematian. Apakah engkau takut akan neraka? Ia telah melarang melawan kedatangan anak-anak-Nya; mereka takkan pernah melihat teluk penghukuman kekal."
Saudaraku, mungkin Anda bertanya saat ini, “bagaimana saya dapat melihat Yesus sebagai keindahan. Sedangkan saya Selama ini mendengarkan kotbah yang hanya sampai pada di mana tujuannya untuk hidup diberkati dengan segala half ana.” Anda harus bertobat dan bacalah Alkitab Anda, baca sendiri renungkan sendiri dan lihatlah kepada Yesus yang disalibkan itu.
Carilah pengajar-pengajar yang benar-benar berpusat pada Yesus, keindahan Yesus dan hidup dalam penyangkalan diri dan memikul salib dan mengikut Yesus setiap hari. Temukanlah pengajar yang memberitakan Injil, pengajar yang tidak akan memuliakan Anda tetapi menghatam dosa hati Anda. menghancurkan rumah-rumah berhala di hati Anda dan membawa Anda pada belaskasihan Kristus.
Ketika Anda menyadari semua dosa Anda berserakan dihadapan Anda bagaikan bangkai yang membusuk. Pada saat itulah Anda akan mengerti betapa indahnya Kristsu, betapa Indahnya kemuliaan salib. Bertapa indahnya kemuliaan Allah Tritunggal yang layak Anda sembah.
Saudarku, inilah yang baik dari Allah Yesus Kristus, inilah yang baik dari TUHAN, visi yang baru dan makna hidup yang baru. Tujuan hidup untuk menagabarkan Injil, pemuridan.
Membawa jiwa-jiwa/pribadi kepada Yesus, membawa mereka bertumbuh untuk semakin mengenal Yesus, berpenyerahan kepada Yesus dan menikmati keindahan Yesus sehingga mereka kembali ke dunia dan menghasilkan kembali jiwa-jiwa untuk Yesus.
Inilah yang baik itu, pengertian yang mendalam, melihat satu-satunya Allah yang benar di dalam Yesus dan satu-satunya tujuan hidup Anda yaitu melayani jiwa bukan program, bukan kegiatan, bukan ibadah, bukan hanya berkotbah, bukan hanya bermain music, bukan hanya WL, dan bukan pelayanan yang tidak menghasilkan pertumbuhan rohani untuk orang lain dan diri sendiri.
Tetapi, pelayanan yang membawa, mendoakan secara serius seseorang untuk secara radikal menyerahkan diri kepada Yesus, membawa orang menikmati keindahan Yesus dan bersama-sama mencintai Alkitan direnungkan dan baca dan diterapkan sebagai kehidupan.
Inilah yang baik itu Yesus Kristus visinya bagi dunia. Anda harus bertobat dari pengertian Anda yang salah yang berpusat pada diri Anda sendiri dan kegilaan cinta Anda kepuasan hidup yang tidak menyembah TUHAN, tidak membenci dosa kemunafikan dan tidak taat pada Firman. Roh Kudus kiranya memampukan Anda untuk melihat keindahan itu yaitu Yesus Kristus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Yakobus 1:16-18 Semua yang Baik Berasal TUHAN"
Silahkan Berkomentar