Makna Salib Yesus Bagi Orang Percaya
Galatia 3:13 (TB) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
Untuk dapat mengerti makna salib secara jelas, kita harus sungguh-sungguh menyangkal diri. Karena makna dari salib, memiliki dua sudut pandang yang di mana keduanya adalah satu. Di sisi Allah, maka salib menunjukkan kemuliaan dan kesetiaan bahkan integritas Allah.
Dilihat dari sisi manusia, maka salib adalah kematian, penderitaan, pemberontakkan, wujud nyata dari murka Allah yang adil. Murka Allah kepada orang-orang berdosa, orang-orang ini termasuk Anda dan saya.
Anda yang sedang membaca artikel ini dan saya yang sedang menulis artikel ini, bahkan berusaha untuk merefleksikan salib dan jalan salib akan menjadi jalan yang harus saya tempuh.Bagaiman dengan Anda?
Hal terpenting dari artikel yang Anda baca sekarang, saya sedang membawa Anda pada jalan penderitaan. Saya mengajak Anda untuk melihat Allah yang menjadi manusia, bukanlah Allah yang diciptakan oleh pikiran. Malainkan Pribadi yang mulia, kudus, pengasih dan adil.
Baiklah, marilah kita bersama-sama memaknai Salib, merenungkannya dan sampai pada titik karya salib, mengubah cara pandang. Hati kita diperbaharui, kita semakin membenci dosa dan semakin mengasihi Kristus dan di dalam Kristus kita mendapatkan sukacita yang penuh untuk dibagikan kepada sesama kita.
Kita akan mendalami dua makna salib, yang menjadi dasar iman. Dan membawa kita lebih jauh untuk mengenal Kekristenan dan iman seperti apa yang seharusnya berakar di dalam diri, hati dan pikiran. Bagaimana iman ini berbuah yaitu buah Roh (Galatia 5:22), yang dapat dinikmati juga oleh sekitar kita dan nama Yesus dikenal Allah saja dimuliakan.
Pertama, Salib adalah kutukan dan murka yang menghanguskan. Kedua, Salib adalah kasih yang sejati dan menyegarkan jiwa.
Mungkin Anda bingung, dengan dua makna dari satu definisi atau satu kejadian di mana daging Kristus dikoyak , baiklah, mari kita pelajari bersama-sama…
1. Salib adalah kutukan dan murka yang menghanguskan
Allah yang kudus, Allah yang mulia, bahkan Dia adalah Allah yang cemburu. Ia menciptakan manusia hampir sama seperti Dia, bahkan berkuasa atas segala ciptaan lainnya (Mazmur 8:6-9). Manusia yang hampir sama dengan Dia, memberontak mereka tidak mempercayai Allah, mereka melawan Allah dan tidak tunduk dan tidak taat kepada Allah (Kejadian 3 ; 6:5-6).
Sebab Adam dan Hawa berdosa, arti dosa adalah tidak tepat sasaran. Manusia yang seharusnya tunduk kepada Allah. Kini manusia tidak lagi tunduk, manusia menjadi pemberontak, melawan Allah dan tidak menginginkan Allah (Roma 3:10-11).
Adam dan Hawa tidak mempercayai Allah, mereka lebih mempercayai ular. Demikianlah dosa telah menjalar kepada semua manusia. Termasuk Anda dan saya. Apa yang ada disekeliling kita saat ini, pada dasarnya adalah dunia yang telah dikuasai oleh dosa (Roma 5:12).
Kabar yang lebih buruk lagi, selain Anda dan saya adalah pendosa. Allah membenci pendosa, Allah membenci orang-orang berdosa. Mungkin Anda pernah mendengar kotbah-kotbah modern yang menyampaikan bahwa Allah membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa. Atau Anda membacanya di sosial media yang di mana hal ini menyenangkan Anda dan memang ini menyenangkan dan melegakan dan berpusat pada kemuliaan dan kelayakkan manusia betapa pantasnya ia dikasihi. Tapi tunggu mari kita uji kata-kata ini dengan Alkitab.
“Allah membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa.” Sebelum kita mengujinya dengan Alkitab untuk mendalami betapa buruknya kabar di balik kalimat “dosa adalah pemberontakkan manusia terhadap Allah.” Saya ingin tergaskan bahwa kata-kata di atas yang Anda percayai atau mungkin saja sudah menjadi prinsip Anda, kata-kata tersebut benar-benar tidak Alkitabiah.
Dengan kata lain, ini menyesatkan dan salah total dan saya harap kita bertobat jika sangat menyukai kata-kata di atas. Kata di atas menunjukkan betapa dangkalnya pemahaman kita tentang sifat Allah yang adil dan kudus.
Semua orang menderita akibat dari dosa, dosa bukan hanya memisahkan hubungan Allah dan manusia.
Sesuatu yang menyedihkan terjadi dosa juga merupakan perpisahan antara sesama manusia, benih sinis tertanam dalam diri kita sehingga dosa memisahkan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Inilah realita kabar buruk yang ada di balik keberdosaan manusia.
Manusia telah terpisah dari Allah yang kudus, mari kita renungkan betapa Allah membenci manusia berdosa. Anda dapat membaca (Mazmur 5:5–6) Bahwa orang berdosa tidak akan dapat berdiri di hadapan Allah, karena Dia tidak berkenan kepada kefasikkan, Dia membenci orang yang melakukan kejahatan. Jelas bahwa Allah membenci pendosa.
Ayat yang sangat terkenal di dalam Kekristenan tentang kasih Allah adalah (Yohanes 3:16) begitu besar kasih Allah, kasih Allah yang sangat besar itu, maka Ia merelakan Anak tunggal-Nya menjadi korban penebus dosa.
Saudaraku kita tidak bisa berhenti sampai di sana, mari kita lanjut di (Yohanes 3:36) setiap orang yang tidak taat kepada Kristus, berarti tidak pernah percaya kepada Anak maka pada saat yang sama murka Allah tetap ada di atasnya.
Ini artinya Allah membenci orang berdosa, yang dibuang ke dalam kebinasaan kekal bukan hanya dosa, tetapi jiwa manusia yang mencintai dosa juga ikut ke sana, terpisah selama-lamanya dari Allah yang kudus.
Mari kita datang ke kitab Yeremia, bagaimana Allah memakai bangsa Kasdim untuk menghancurkan Israel pada waktu itu karena mereka memberontak terhadap Allah. Mari kita lihat bagaimana Allah membinasakan Sodom dan Gomora orang-orang berdosa di dalamnya.
Mari kita perhatikan bagaimana Allah yang sama ketika dua pasangan berusaha menipu Roh Allah di Kisah Para Rasul, Allah memakai Petrus untuk berkata-kata sehingga kedua orang ini meninggal mereka adalah Ananias dan Safira.
Ada yang lebih mengerikan lagi, penghukuman Tuhan yang nyata-nyata dikatakan secara langung oleh Yesus (Markus 9:42-50). Semua ini dalam konteks ketadaktaatan manusia terhadap Allah, dengan kata lain, mereka tidak percaya kepada Kristus. Tidak taat berarti memberontak, melawan Allah.
Setiap manusia ada pada masalah yang sama, yaitu orang-orang yang melawan Allah, dan Allah membenci kejahatan ini, ini akar dari semua kerusakkan dunia, akar dari kematian kekal yang mengerikan, terpisahan dari kebutuhan terbesar manusia. Yaitu terpisah dari penyembahan dan pujian terhadap Sang Kudus, Sang Mulia, Allah pencipta.
Kita telah membaca dan mengetahui berita yang buruk ini, bagaimana Allah membenci orang berdosa.
Saudaraku, salib haruslah kita mengerti sebagai tanda mutlak kebencian Allah terhadap pendosa. Ini mengerikan, ini menakutkan, ini adalah penderitaan kekal yang pantas sih pembangkang terima, pantas Anda dan saya terima.
Salib adalah kutuk dan murka Allah yang menghanguskan (Ulangan 32:22-23), saudaraku mari kita renungkan tentang makna sejati dari Yohanes 3:16 dan bagaimana ayat ini mengarahkan kita untuk memandang Yesus yang hancur dan remuk oleh murka Allah yang menyala itu, ini bukti dari kebencian Allah terhadap orang berdosa.
Lalu kita akan melihat kabar baik di 1 Yohanes 1:9 dan konsekuensi menolak Yesus yang pada dasarnya adalah melawan Allah pada Yohanes 3:36 pada poin yang kedua. Kita akan mendalami bagaimana Yesus telah menderita bukan hanya tentang penderitaan daging dan siksaan dari prajurit Romawi. Ini adalah penderitaan jiwa yang terpisah dari kemuliaan Allah Bapa, ini jauh lebih mengerikan.
Doa hingga menetesnya darah
“Karena begitu besar kasih Allah” banyak dari kita hanya fokus pada kebesaran kasih Allah tanpa fokus pada bagian dari Ia menyerahkan Anak tunggal-Nya. Sekarang ketika Anda merenungkan Yohnaes 3:16. Pernahkan Anda bertanya, penyerahan yang seperti apa yang Allah kerjakan terhadap Anak-Nya. Ia menyerahkannya untuk apa?
Yaaa pertanyaa inilah yang akan membawa kita pada makna salib yang mendefinisikan kasih yang radikal dari Allah. Kasih yang radikal ini satu kesatuan dengan murka yang menghanguskan. Ini adalah cawan murka Allah.
Di taman Getsemani, saya mengajak Anda untuk berdiam merenungkan malam itu. Dari kejadian inilah kita akan mengerti secara mendalam. Makna terpenting dari Yohanes 3:16, yaitu salib yang menerima tubuh kudus dari Anak Allah. Salib yang menjadi saksi dari kehancuran jiwa Kristus di dalam kekekalan, Ia menerima murka Allah Bapa yang kudus. Inilah kebencian mutlak Allah terhadap pendosa.
Yesus dalam ketakutan yang teramat sangat, menangis dan memohon kepada Allah, “jika saja bisa Bapa, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku.” Bukan hanya doa yang dipenuhi ketakutan, Yesus harus menerima kekuatan dari seorang malaikat. Anda dapat merenungkan kejadian malam itu di Lukas 22:39-46.
Mari kita renungkan kejadian ini, ini adalah perjalanan awal sebelum Yesus ditangkap dan dihancurkan oleh cambuk orang-orang Romawi. Yesus harus disamakan dengan penjahat. Inilah makna dari “Sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal.”
Saya mengajak Anda untuk lebih dalam lagi melihat ketakutan Yesus, ini bukan sekedar takut bahwa tangan dan kaki-Nya akan menerima tancapan paku dari prajurit Romawi. Ini adalah ketakutan yang seperti tertulis Roma 6:23 satu-satunya hak dari orang berdosa adalah maut. Semua dosa Anda dan saya seolah-olah Yesuslah yang melakukannya, sehingga Ia dilihat oleh Bapa, sebagai pendosa besar.
Inilah yang menjadi alasan saya memaknai Salib adalah kutuk untuk Yesus, Yesus menerima Kutuk. Ketika kita masuk ke kitab Mazmur 22: 7 Ini adalah pemberitaan tentang penderitaan Yesus, Yesus bahkan disamakan dengan ulat. Begitu rendah dan menjijikkan. Ia ditinggalkan Allah pada ayat 2. Ia menjadi dosa karena kita (2 Korintus 5:210)
Di dalam Yesaya 53 Anda akan mendapati bahwa Yesus diremukkan, untuk menanggung ganjaran yang menyematkan kita. Inilah makna dari “supaya setiap orang yang percaya memperoleh hidup yang kekal.”
Yesus seketika menjadi seseorang yang paling berdosa ketika Ia disalibkan. Inilah ketakutan yang Yesus rasakan di taman Getsemani. Bukan karena pukulan dari para serdadu Romawi yang adalah pendosa.
Tetapi Ia telah membayangkan murka Allah Bapa yang kekal ditimpakan kepada-Nya. Upah dosa adalah maut, pada saat itulah Yesus bukan hanya menderita secara fisik yang dapat kita lihat dan bayangkan, yaitu sobekkan daging dan bilur Kristus yang tercecer darah yang mengalir.
Lebih dari itu, Ia menerima hukuman yang di mana ulat tidak dapat mati, api tidak dapat padam inilah keterpisahan dari Allah Bapa, inilah makna Salib.
Yesus menerima kutuk yang seharus Anda dan saya tanggung/terima. Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Ia menyerahkan Anak Tunggal-Nya supaya kita bertobat.
1 Yohanes 1:9, Rasul Yohanes menuliskan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Anda dan saya adalah orang jahat, ketika memaknai salib pelajaran terpenting yang bisa kita dapatkan. Kita adalah pendosa besar, sehingga kasih itu begitu besar. Allah yang adalah setia dalam kasih-Nya dan adil mengampuni kita.
Keadilan Allah ditimpakan kepada Yesus, ini adalah kasih karunia, pemberian cuma-cuma untuk pemberontak seperti kita sehingga kita diperdamaikan dengan Allah. Kita harus dengan jelas mengerti bahwa salib adalah penunjuk jelas dari kebobrokkan hati kita dan betapa layaknya kita menerima kutuk dan murka.
Kita melihat semua itu, kita berduka, Roh Kudus memberikan kita pengertian dan kekuatan untuk bertobat dan menerima Kristus saja. Untuk menerima Dia secara utuh dan meninggalkan kebenaran kita karena kebenaran yang ada di dalam kita adalah kebinasaan yang pada dasarnya kita sedang melawan Allah.
Untuk masuk ke dalam kasih yang radikal dari Allah, haruslah kita mengerti dengan jelas makna salib oleh karena Bapa yang memilih kita (Yohanes 6:44). Karena inilah yang akan menjadi dasar kepercayaan kita.
Pada Perjanjian Lama darah anak domba tidak bercacat dicurahkan untuk penebusan dosa. Kini darah yang sempurna dan kudus dari Allah dicurahkan untuk Anda dan saya, ini merupakan kasih yang radikal, mengasihi musuh-musuh yang bahkan tidak mempedulikan Dia.
Yesaya menuliskan dengan jelas, bahwa kita menggelengkan kepada ketika melihat Dia. Betapa Kristus menjadi hina dan tidak layak untuk satu kemuliaan yang indah kemudian. Ini semua menunjukkan betapa rusaknya kita dalam pemberontakkan kita.
Saya harap, apa yang saya jelaskan di atas memberikan Anda pengertian akan makna salib. “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,” Inilah realita dari Anda dan saya, kiranya penjelasan ini memberikan Anda pengertian akan dosa kita dan kita bertobat. Memandang betapa berharganya Kristus dan betapa indahnya salib ketika kita melihat semua kutuk dosa yang seharusnya ditimpakan kepada kita, kini telah dihancurkan di atas kayu salib
Pada poin yang kedua, kita akan belajar, bagaimana kasih yang radikal dari Allah. Memberikan kepada kita pengertian yang indah akan salib Yesus. Kita telah melihat paradoks dari keindahan yang ada di balik pristiwa salib. Yaitu kutuk, Yesus menjadi kutuk, tetapi pada poin yang kedua, Yesus dimuliakan dan inilah keindahan salib.
2. Salib adalah keindahan kasih yang sejati di dalam kemuliaan
Menemukan kisah yang indah di balik penderitaan, inilah Kekristenan. Untuk mencapai kehidupan yang sejati tanpa kepalsuan, Kristen harus mati bersama Tuhan yang di mana harapan hidupnya ditaruh inilah Kekristenan. Untuk sebuah kemuliaan melawan cara dunia yang menyesatkan.
Untuk melihat bahwa salib adalah keindahan yang memberikan sukacita, Anda dan saya telah mengerti pada poin yang pertama betapa berdosanya kita, sehingga Kristus dalam segala kekayaan kasih karunia-Nya menerima kutuk, agar kita yang percaya kepada-Nya dibenarkan di dalam Dia dan menjadi kudus.
Pada poin inilah kita diberitakan satu kabar baik, Injil Yesus Kristus. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Inilah kasih itu, Allah telah memberikan Yesus Kristus agar kita memperoleh kehidupan, kehidupan yang bukan hidup untuk diri sendiri. Melainkan hidup yang untuk itulah kita diciptakan, kita menjadi milik Yesus (1 Yohanes 5:11-12).
Yesus dimuliakan, inilah kabar baiknya, Yesus yang diremukkan kini dipermuliakan di dalam Bapa. Kepenuhan ke-Allah ada di dalam Dia. Inilah perjalanan Anda dan saya sebagai orang-orang percaya, menikmati kepenuhan Kristus untuk memberitakan Dia kepada dunia.
Keindahan salib membawa pada tantangan untuk tidak lagi bergantung pada pengertian sendiri, melainkan bergantung pada hikmat Allah, kasih karunia dan keindahan salib, untuk kemuliaan Allah tidak lebih tidak kurang.
Betapa benarlah kehidupan di dalam Kristus adalah kematian atas cita-cita diri sendiri, untuk taat kepada Kristus. Inilah iman yang disertai perbuatan. Kita dipanggil untuk taat kepada Kristus dan bercerai dari dunia.
Kita dipanggil untuk dilepaskan dari Mesir kehidupan kita atau perbudakkan dosa untuk melayani Allah yang Kudus. Inilah makna salib, kematian Yesus, merupakan kematian kita atas semua pemberontakkan kita.
Saya mengutip quote dari Timothy Keller “Injil adalah dinamika untuk semua perubahan hati, perubahan hidupm dan perubahan sosial. Untuk perubahan yang mendalam, Anda membutuhkan perjumpaan dengan kasih karunia yang radikal.”
Quote di atas menjalaskan makna salib keindahan dari perubahan yang mendalam dikerjakan oleh Kristus. Karena salib adalah wujud nyata dari kasih karunia yang radikal. Ini hanya ditemukan di dalam Yesus Kristus, sumber perubahan hati, kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Injil merubah hati, hingga mengeluarkan buah-buah yang berharga, memancarkam kembali kemuliaan dan keindahan Yesus Kristus. Kehidupan baru dengan visi hidup yang baru, visi Kristus menjadi milik kita (Kejadian 1:28 lalu Yesus ulangi di Matius 28:19).
Baiklah Anda dapat mengerti bagaimana salib menjadi arah pandangan iman kita, melihat pengharapan bahwa semua dosa, semua hukuman dan awal dari pertobatan sejati adalah salib Yesus Kristus.
Ketika makna Salib tertanam dan berakar kuat di dalam hati dan pikiran kita, betapa besarnya ucapan syukur dan sukacita yang dihasilkan. Ini adalah sukacita seseorang budak yang dimerdekakan untuk mengikuti tuan yang penuh kasih.
Menutup artikel ini saya mengambil quote dari Stephen Tong, “Salib adalah pusat dari kehendak Allah; Salib adalah pusat dari iman Kristen; Salib adalah pusat dari kemenangan hidup orang Kristen; Salib adalah pusat dari berita yang kita sampaikan.”
Injil Yesus Kristus adalah berita salib, kekuatan Allah yang menyelamatkan, tentang murka Allah dan kasih karunia yang melimpah. Seruan pertobatan (1 Yohanes 1:9) dan berita penghukuman bagi siapa saja yang menolak salib, berita Injil. Murka Allah tetap ada pada orang-orang yang tidak taat kepada Kristus atau menolak untuk percaya (Yohanes 3:36, I Korintus 1:18).
Kiranya melalui artikel yang sangat sederhana ini, bahkan saya sangat menyadari ada banyak lagi ayat Alkitab dan bagaimana kedalaman makna salib yang harus diberitakan, tetapi saya sangat terbatas dan masih banyak lagi yang harus saya pelajari.
Ketika Salib Yesus diberitakan waw, saya percaya Roh Kudus bekerja di dalam hati setiap kita, biarlah di dalam ketidaksempurnaan artikel ini. Roh Kudus bekerja untuk membawa Anda menemukan makna salib yang mendalam dan memuliakan Allah, membawa Anda pada pertobatan sejati setiap hari dan semakin mengenal kekayaan kasih kasih karunia yang ada di dalam Yesus.
Baca Juga
Tuhan terimakasih untuk Injil yang menunjukkan kepada saya bahwa Engkau bukan hanya pengasih, tetapi Engkau sangat membenci dosa, karena keadilan-Mu yang kudus. Tolong mampukan saya untuk semakin mengenal-Mu dan bertobat.
Kuduskan saya, Roh Kudus terus memberikan saya pengertian untuk semakin mengenal dan mampu taat kepada Kristus Sang Domba Allah yang telah menebus saya dari perbudakan dosa. Amin.
Posting Komentar untuk "Makna Salib Yesus Bagi Orang Percaya"
Silahkan Berkomentar